Puisinya Orang Perasa, Puisi Ditulis Memang Asli dari Perasaan yang Kita Alami

Rasa yang dipakai saat berpuisi

Kebanyakan orang mengira bahwa menulis puisi itu hal yang rumit untuk dilakukan, banyak yang beranggapan bahwa hanya orang-orang tertentu saja bisa menulis sebuah puisi. Mereka terkendala dalam merangkai kata-kata yang menurutnya harus menggunakan bahasa khusus dan baku atau bahasa yang digunakan memang hanya untuk puisi, padahal saya kira menulis puisi tak melulu harus menggunakan kata khusus atau kalimat baku untuk merangkai puisi, cukup pada kata sederhana dan memiliki makna yang dapat dimengerti banyak orang.

Kiranya menurut saya, semua orang bisa dengan mudah menulis sebuah puisi. Dengan menyerap apa yang pikiran rasa pada suasana hati apakah sedang bahagia, senang, jatuh cinta atau justru sedang patah hati, rasa itu semua bisa menjadi gagasan dari pembentukan sebuah puisi. Gunakan kata demi kata yang terlintas dalam pikiran lalu tertuang diatas kertas, itu saja sudah menjadi sebuah kumpulan kata yang indah menurut saya.

Mungkin juga menurut pendapat orang berbeda-beda tentang memaknai penulisan puisi, dan itu lumrah terjadi di kalangan masyarakat. Saya sendiri bukanlah mau menentang pada beberapa pendapat tersebut, namun saya punya pendapat tersendiri bahwa orang-orang bisa berpuisi sesuai pada apa yang dirasakan hatinya saat ini.

Adapun dari mereka yakni kalangan remaja, yang sedang berada pada fase dimabuk asmara seketika menjelma menjadi seorang puitis dadakan. Memunculkan beberapa pertanyaan dalam diri saya, untuk apa kiranya anak-anak remaja menjadi sangat ahli merangkai kata saat sedang kasmaran? Apa karena dengan berpuisi tersebut adalah salah satu bagian dari usaha memikat orang yang disukai? Ataukah hanya untuk terlihat keren, romantis dan manis didepan pasangannya?

Disamping itu semua, hal tersebut bisa menjadi hobi atau keahlian permanen jika terus mengembangkan serta mempelajari berbagai jenis tulisan yang tidak hanya selesai pada sedang jatuh cinta saja menjadi puitis. Itupun jika memang benar bahwa puisi yang diberikan kepada pasangannya adalah hasil karya sendiri, namun kebanyakan dari anak muda tersebut hanya menjiplak pada karya-karya penyair ternama.

Yang saya ketahui bahwa kita bisa-bisa saja menyukai berbagai jenis tulisan penyair manapun, dengan kita mempelajari gaya tulisan pada berbagai karyanya dan kita representasikan menggunakan bahasa sendiri itu lebih baik. Namun, jauh lebih baik lagi jika puisi yang ditulis memang asli dari perasaan yang kita alami, pada suasana hati yang dirasa saat ini lalu curahkan pada rangkaian kata-kata yang memiliki makna sederhana serta banyak orang yang paham akan makna yang tersirat didalamnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Senang menulis dan menyalurkan semua isi pikiran dengan merangkai kata.

Editor