Rahasia Perbedaan Pria dan Wanita, Ternyata Kalau Dipahami Lebih Lanjut Nggak Ribet Kok~

Disisi lain, pria dan wanita juga berbeda dalam beberapa hal

Tak jarang kamu akan menemukan orang-orang yang saling berselisih paham, bahkan pasangan-pasangan yang akhirnya memutuskan untuk berpisah hanya karena tak memahami pemikiran satu sama lain. Tidak hanya para pria yang bingung dengan pemikiran wanita. Para wanita juga sering kebingungan mengapa para pria bertindak seperti itu.

Advertisement

Dalam hubungan asmara terkadang pria selalu disalahkan karena tidak peka dalam mengerti perasaan wanita. Ya, mungkin ini ada benarnya. Namun jangan salah, sebenarnya wanita pun juga mengalami hal yang sama. Ada banyak sifai-sifat pria yang ternyata tidak pernah dimengerti oleh wanita. Tak jarang pria menganggap bahwa wanita adalah makhluk yang rumit dan sulit dimengerti.

Menurut Naomi Ernawati Lestari, M.Psi, psikolog dari Klinik LightHOUSE Indonesia menjelaskan bahwa pria lebih melihat dari sisi rasional, sehingga mengesampingkan emosional. Pria berkomunikasi dengan cara spesifik, melihat sesuatu lebih harafiah menggunakan pikiran dan logika. Pria tidak memiliki koneksi yang baik terkait hal-hal yang melibatkan perasaan atau emosi. Itu sebabnya, wanita suka mengeluhkan pria tidak cukup peka, melupakan hal-hal yang dianggap penting oleh perempuan seperti hari ulang tahun. Sedangkan wanita lebih banyak menggunakan sisi emosional dibandingan rasional dalam mengekspresikan pengalamannya. Hal inilah yang membuat wanita mempunyai lebih banyak pertimbangan sehingga pria merasa wanita lebih rumit.

Salah satu buku yang populer sejak lama berjudul Men are from Mars and Women are from venus ditulis oleh John Gray pada 1992, mengupas banyak hal tentang perbedaan pria dan wanita, ditujukan bagaimana seseorang sebaiknya bereaksi terhadap pasangannya. Perbedaan sikap antara pria dan wanita membuat sering terjadi salah paham antara kedua belah pihak.

Advertisement

Bagi saya pribadi, manusia adalah sebuah topik yang selalu menarik dan tidak ada habisnya dibicarakan, baik sisi persamaan maupun perbedaannya. Semua tau jika pria dan wanita berbeda secara fisik. Namun, disisi lain pria dan wanita juga berbeda dalam hal berfikir, merasakan, menyikapi masalah, mengerjakan sesuatu, dan mencintai.

Hal yang dikeluhkan wanita terhadap pria adalah pria tidak mendengarkan wanita dengan baik saat bercerita. Hal ini dapat dipahami, dalam mendengar otak pria tidak sebaik wanita. Menurut dr. Aisyah Dahlan, pria memiliki corpus callosum (serabut saraf yang menghubungkan otak kiri dan otak kanan) lebih tipis. Sehingga otak kiri dan otak kanan bekerja sendiri-sendiri. Hal ini menyebabkan pria baru bisa fokus setelah 10 menit dan pada saat fokus kemampuan pendengaran pria menurun. Sedangkan wanita, corpus callosum lebih tebal 30%, sehingga otak kiri dan otak kanannya bersambungan. Menyebabkan wanita dapat mengerjakan pekerjaan  lebih dari satu dalam satu waktu (multitasking).

Advertisement

Kamu juga sering menjumpai seorang wanita yang mengeluhkan pasangannya saat diajak berbicara cenderung tidak menatap lawan bicaranya dan mengalihkan pandangannya. Serta seorang ibu yang mengeluhkan anak laki-lakinya saat diajak berbicara tidak menatap ibunya, sehingga sering menganggap nasihatnya diabaikan. Tahukah Anda, bahwa pria dan wanita berbeda dalam berkomunikasi? Pria cenderung kurang menyukai kontak mata dan lebih senang melihat ke arah benda. Sementara wanita suka dengan kontak mata karena memiliki otak tengah yang tebal sehingga kuat menatap mata dalam waktu lama.

Otak pria terkotak-kotak dan mampu memilah-milah informasi yang masuk. Setelah seharian penuh aktivitas, pria dapat menyimpan semuanya di otaknya. Sementara otak wanita tidak bekerja seperti itu, informasi atau masalah yang diterimanya akan terus berputar-putar dalam otaknya. Dan ini akan berhenti hingga mencurahkan isi otaknya, alias curhat.

Secara umum, jika wanita bercerita tujuannya adalah hanya ingin disimak dan mengeluarkan unek-uneknya, bukan untuk mencari solusi. Namun, apa yang terjadi? Pria langsung memberikan solusi saat mendengarkan keluh kesah wanita, padahal sering kali bukan itu yang diharapkan. Wanita hanya mengharapkan pasangannya mendengarkan isi hatinya. Begitu semua yang ada dihati keluar, wanita merasa lega dan senang.

Begitu juga dengan wanita, jika pasangan mempunyai persoalan, wanita cenderung mendesak sambil bertanya kenapa sang pria cenderung diam dan tidak mau berbicara. Akan baiknya jika wanita menahan pertanyaan-pertanyaannya hingga pria berbicara sendiri. Menanyai seorang pria yang memiliki persoalan, apalagi memberi nasehat, akan membuat pria semakin tidak nyaman dan lebih tertutup. Karena seorang pria ketika mendapat persoalan akan diam untuk mencari solusi (otak kanannya bekerja) dan akan berbicara ketika telah menemukan solusi.

Wanita juga sering mengeluhkan respon emosi pria. Menganggap respon emosi pria tidak ekspresif dan cenderung datar dalam menghadapi persoalan. Saat seorang pria sedih atau gembira tak pernah memperlihatan ekspresi wajah sedih atau gembira. Mengapa demikian? Menurut dr. Aisyah Dahlan, berdasarkan otot wajahnya wanita merespon emosi (sedih, marah, gembira, dan sebagainya) sekitar 2,5 detik. Itu artinya saat wanita sedih, mereka akan mengekspresikan wajah sedih selama 2,5 detik dan hormon pada wanita membuat ekspresi wajah berlanjut untuk mencerminkan emosi dan terkadang membesar-besarkan ekspresinya.

Respon emosi pria berdasarkan otot wajahnya lebih cepat dibandingkan wanita. Pria merespon 1,5 detik setelah merasakan emosi, namun karena hormon testosteron pada pria yang sejak kecil melatih diri mereka untuk menyembunyikan ekspresi wajahnya, sehingga ekspresinya cenderung datar.

Wanita juga sering curiga dan marah-marah terhadap pria saat mengalami emosi negatif (marah atau sedih) dalam hidupnya, misal kehilangan orang yang dicintai, anaknya sakit, bangkrut, putus cinta, dan sebagainya, pria masih bisa beraktivitas seperti biasanya. Seperti tidak ada kesedihan dan rasa empati dalam dirinya. Padahal yang terjadi bukan demikian, pria tetap merasakan kesedihan dengan apa yang terjadi pada dirinya. Namun, pengendalian emosi pria lebih baik dari wanita. Otak pria berisi 99 pikiran dan satu emosi, sedangkan wanita 99 emosi dan satu pikiran. Jika pria mengalami emosi negatif hanya berimbas pada otak kanan, sehingga bisa melakukan aktivitas lainnya. Sedangkan wanita seluruh otaknya terganggu dan terkadang mengganggu aktivitasnya.

Pahami dan pelajari perbedaan antara pria dan wanita secara lebih luas, maka kesalahpahaman dapat lenyap dengan cepat atau dapat dicegah. Harapan-harapan yang keliru dengan mudah dapat dikoreksi. Ketidaktahuan menyebabkan saling mengkritik dan akan bergejolak ketika kita tidak menerima perbedaan. Jika kita ingat bahwa pasangan kita berbeda, kita dapat santai bekerja sama dan menerima perbedaan-perbedaan itu, bukannya melawan atau mengubahnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswi UIN Walisongo Semarang, jurusan Tasawuf Psikoterapi

CLOSE