Remaja Ini Ajak Rayakan Paskah dengan Bangkitkan Semangat Berbagi di Tengah Pandemi Corona

Tetap Maknai Paskah dalam Aksi Nyata Berbagi Meski Berdoa dari Rumah Saja

Tahun ini paskah dirayakan dengan cara yang berbeda dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Keuskupan Agung Jakarta pun mengajak umat Katolik untuk merayakan misa di rumah masing-masing. Hal ini tentu saja sempat membuat remaja aktif yang punya jiwa kepemimpinan keren bernama Vincentius Jonathan ini putus asa. Sebagai seorang ketua misdinar–petugas yang melayani di altar selama perayaan Ekaristi berlangsung merasa kecewa karena dirinya dan teman-teman timnya batal bertugas. Latihan yang telah mereka jalankan rasanya sia-sia belaka. 

Advertisement

Biasanya Jojo dan teman-temannya bertugas membantu di altar Gereja Santo Bonaventura. Bahkan laki-laki yang doyan makan rendang ini merasa sakit hati ibarat diputuskan oleh kekasih saat mendengar bahwa hanya akan ada misa secara daring untuk merayakan pekan suci tahun ini. Harapannya yang sudah setinggi langit kini hancur bak kaca yang pecah. 

Jojo juga bercerita kalau tak hanya dirinya yang merasakan sedih tak terbendung, namun hal yang sama turut dirasakan semua teman-temannya dalam satu tim. Perayaan paskah yang biasanya dapat dilaksanakan dengan hening, khusyuk, dan penuh rasa damai di gereja, kini hanya dapat disaksikan di layar televisi, laptop, atau gawai saja.

Tapi berlarut dalam rasa sedih tak akan mengubah keadaan menjadi lebih baik. Jojo berpikir bahwa semua itu dilangsungkan dalam rangka mendukung pulihnya penyebaran corona. Pembatasan fisik atau jaga jarak dibutuhkan sehingga kegiatan di gereja yang mengumpulkan banyak massa tentu sebaiknya ditiadakan untuk sementara waktu.

Advertisement

Meski diterpa pandemi corona, bukan berarti pesan paskah tak dapat ditangkap dan dilaksanakan oleh Jojo dan anak muda lainnya. Tentu Tuhan ada di mana-mana, khususnya hadir di dalam hati setiap insan. Justru di dalam momen paskah ini, cowok yang pernah memenangkan lomba cooking adventure tahun 2016, 2018 dalam ajang John Paul 2 Cup yang merupakan lomba antar misdinar se-Keuskupan Agung Jakarta ini berusaha bangkit sama halnya seperti semangat Yesus Kristus dalam paskah untuk bangkit dari kegelapan. 

Jojo pun ingin mengimplementasikan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Tahun ini Keuskupan Agung Jakarta mengusung tema "Kita Adil, Bangsa Sejahtera." Tahun keadilan sosial ini pun gereja berpusat pada pengamalan sila kelima yang berarti keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Advertisement

Jojo mencoba memetik makna dari sila kelima tersebut sambil menyoroti pandemi virus corona yang tengah mewabah di Indonesia. Ia mengajak teman-teman muda untuk membuka mata mereka dan memiliki kepedulian untuk tidak memborong masker, handsanitizer untuk keperluan pribadi. Tapi justru memberikan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan. Tak hanya itu, cowok asal Jakarta ini memberi contoh penerapan sila kelima dalam kehidupan di lingkungan sekolah, seperti siap berteman dengan siapa saja, tanpa pilih-pilih. 

Nilai dari sila kelima pun dapat diterapkan dalam kehidupan keluarga dengan menghargai dan mendengarkan pendapat masing-masing anggota. Orangtua tidak membanding-bandingkan kelebihan milik anaknya dengan orang lain. Sama halnya dengan sikap sang anak yang menghargai semua pendapat anggota keluarganya. 

Jojo pun memberikan contoh lain penerapan sila kelima sebagai pesan paskah yang harus dilaksanakan di dalam lingkungan organisasi. Sebagai ketua, ia biasanya mengadakan voting dan berdiskusi dengan para anggotanya di gereja ketika hendak mengambil suatu kebijakan. 

Meski berada di rumah, Jojo tetap mengajak seluruh remaja untuk  berbagi tentang informasi baik selama pandemi corona ini berlangsung. Tak harus berbagi secara langsung, namun menjadi penyalur informasi tentang lokasi untuk berbagi, kontak, dll juga dapat dilakukan demi menjunjung kesejahteraan sosial. Aksi sederhana  bila dilakukan secara kompak oleh banyak anak muda maka akan terjadi keadilan sosial bagi semua lapisan masyarakat. 

Pesan paskah dan makna kebangkitan di dalam paskah tentu menjadi tak bermakna jika hanya dituangkan dalam kata, namun perlu aksi untuk diwujudnyatakan dalam perbuatan. Di dalam perbuatan baik yang dilakukan oleh sekumpulan anak muda, maka semangat paskah hadir di sana. Pandemi corona tak boleh menghalangi semangat remaja masa kini untuk berbagi pada sesamanya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE