Review Film The Gentlemen

Proyek Ambisius Guy Ritchie

1. Identitas Film

Judul Film : The Gentlemen

Genre : Action

Sutradara : Guy Ritchie

Casting List :   


  • Matthew McConaughey as Mickey Pearson

  • Charlie Hunnam as Raymond Smith

  • Henry Golding as Dry Eye

  • Michelle Dockery as Rosalind Pearson

  • Jeremy Strong as Matthew Berger

  • Colin Farrell as Coach

  • Hugh Grant as Fletcher

  • Eddie Marsan as Big Dave

  • Chidi Ajufo as Bunny

  • Jason Wong as Phuc

  • Brittany Ashworth as Ruby

  • Samuel West as Lord Pressfield

  • Eliot Sumner as Laura Pressfield

  • Lyne Renée as Jackie

  • Chris Evangelou as Primetime

  • Franz Drameh as Benny

  • Bugzy Malone as Ernie

  • Tom Wu as Lord George

Production House : Miramax             

IMDb Rating : 88,1/10

2. Sekilas Film

Film ini bercerita tentang Micky Pearson seorang bos gangster asal Inggris, yang memutuskan untuk keluar dari dunia pangsteran. Untuk itu dia menjual ladang Ganjanya kepada seorang bos lain bernama Matthew Berger. Seperti halnya bisnis, apalagi antara sesame gangster, konflik mencuat, dengan segala muslihatnya.

3. Plus Minus

Pertama soal cerita/alur/plot. Ini menjadi salah satu film dengan bobot yang lumayan berat sepanjang bulan ini. Jika tak menyaksikan dengan seksama, penonton bisa ketinggalan infomasi. Yang menarik dari film ini, Keseluruhan cerita ini dikemas dalam bentuk story telling oleh seorang bernama Flecther, seorang invertigator berita kepada Raymond Smith, tangan kanan dari Micky Pearson. Dari Flecteher lah cerita tentang Micky Pearson terkuak, diceritakan dengan cara seperti prokduksi sebuah film (Flecther bahkan membuat naskahnya, membahas karakter protagonis, antagonis, teknis kamera,ll). Selain itu, cerita cerita tersebut disampaikan secara bertahap, dengan clue telah diberikan sebelumnya, sehingga pertanyaan penonton, terjawab satu per satu. Secara penulisan cerita, film ini baik sekali. Semua orang dalam film ini diceritakan secara tuntas. Hanya karakter Matthew Berger yang tidak selesai dipertontonkan. Apakah 1 pon daging dari tubuhnya sudah diberikan pada Micky? Atau hal itu bermakna lain? Tak ada yang satu akhir dari perjahat itu (walaupun semuanya adalah orang jahat di film ini). Untuk film dengan cerita kompleks namun nyaris tanpa celah, penulis rasa 9/10 adalah angka yang pantas untuk film yang satu ini.

Kedua aspek audio visual. Tak ada hal yang terlalu mengganggu untuk aspek ini. Guy Ritchie dan tim sepertinya lebih memilih memperkuat film ini dari segi cerita, dan memutuskan bermain aman dalam untuk urusan audio dan visual. Tampilan tampilan seperti biasanya film film ganster, dengan color film yang sedikit “kuning”, untuk menunjukan kesan “lama”. Memang betul film ini tak mengambil latar belakang waktu secara tepat, tapi gangster sepertinya bukanlah hal yang mungkin terjadi sekarang, membuat keputusan tersebut menjadi tepat. Scoring film ini rapi, walaupun entah kenapa menurut penulis agak terlalu sepi. Wardrobe dan costum cocok cocok saja dipakai oleh semua karakter. Demikian juga Special Make Effects, dan unsur unsur lainnya yang terlihat rapi. Tapi sebagai sebuah proyek Guy Ricthie yang cukup ambisius (Ritchie terlibat untuk banyak sekali urusan, seperti Producer, Sutradara, screen play, dan story), film ini tidak terlihat ambisius. Selain cerita yang kuat, hal hal terlihat seperti masih berada di taraf aman. Tak ada movement camera yang membuat kagum, atau eksperimen eksperimen kecil yang bisa berdaya kejut. Untuk aspek ini penulis menilai 7 untuk aspek kedua ini.

4. Epilog

Di akhir review ini, rating dari penulis untuk Film ini adalah 8/10. Penulis lama sekali tak penonton film film seperti ini di bioskop. Itu membuat film ini awalnya terkesan boring menurut penulis, namun melihat bagaimana karakter berkembang, cerita semakin menarik, misteri demi misteri diperlihatkan satu per satu, cerita ini baru terlihat menarik bagi penulis. The Gentlemen adalah representasi setiap kita yang memegang teguh prinsip, dan idealisme kita. Tak boleh ada suatu  apapun yang boleh merobohkan prinsip kita, selain diri kita sendiri. Jika sampai orang orang itu muncul dalam hidup kita, tunjukan kepada mereka siapa kita. Seperti kata Micky Pearson:


“'If you wish to be the king of the jungle, it's not enough to act like a king. You must be the king. There can be no doubt. Because doubt causes chaos and one's own demise.”


Atau seperti kata Dry Eyes :


“A gentleman's quote is a gentleman's word.'


Recommended atau tidak? Penulis tak bisa memutuskannya. Setiap film akan menemukan penontonnya masing masing. Mungkin kamu adalah salah satunya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini