Rindu pada Nusantara, Mencintai Negeri Sendiri Tak Pernah Seindah Ini

Mencintai Nusantara dan mengagumi segala bentang alamnya ditambah dengan menghormati semua pahlawan kemerdekaannya menjadikan rasa nasionalis kami tetap ada. Deretan nama Presiden pertama sampai dengan sekarang kami pun masih hafal. Bahkan nama semua Provinsi di Nusantara ini kami ingat dengan baik. Tapi saat ini mereka sering lupa dengan kami yang bernusantara di tanah ini karena kami hanya rakyat biasa.

Advertisement

Demokrasi bagi kami itu ideal karena kami masih tetap percaya. Walau sesungguh nya kami sudah tidak berhasrat untuk terus terlibat. Tapi kami masih bernusantara dan berpancasila dengan bangga. Pelajaran kami itu sangat berharga karena kami belajar dengan bertaruh nyawa. Tapi disana yang berjanji pada kami sepertinya hanya bersandiwara.

"71 tahun kami merdeka. Bahkan sampai sekarang kami adalah orang-orang yang merasa merdeka. Karena dulu kami adalah rakyat biasa dan sekarang pun kami masih tetap rakyat biasa".

Nusantara kami adalah nusantara kita semua. Tempat lahir bapak, ibu dan leluhur kami. Sabang sampai Merauke tidak pernah berubah atau berbelok dan tetap menjadi Nusantara. Nusantara kami hanya ada satu di belahan bumi ini dan kami selalu merasakan ini di nadi kami.

Advertisement

Kami rakyat biasa selalu merasa terbuang oleh janji orang-orang pilihan kami disana. Serasa kami hanya batu pijakan saja bagi mereka dan menjadikan mereka orang pelupa. Kami adalah benar-benar pecinta nusantara walau kami merasa selalu terhina. Kami adalah bentangan rakyat yang menggaris lurus demi keutuhan Nusantara.Sekarang sebagai rakyat kami merasa seperti bonekanya para pejabat.

Terlalu banyak korupsi dan politik memperkaya diri. Terlalu banyak kegagalan moral yang menghiasi panggung politik dan dewan terhormat. bahkan sering jual-beli masuk ranah hukum yang seharusnya tetep bersih dan adil. Keprihatinan kami adalah ketika rasa sayang kami terhadap nusantara menjadi tidak seimbang. Kami masih memiliki harapan walau sulit dan berat, kami selalu setia dan menghormati atasan-atasan kami. Kami merasa hari kebangkitan itu lahir setiap hari di kalender kami, hanya untuk berusaha bertahan untuk hidup dan makan. Semoga nusantara lekas bangun dari tidur panjangnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

hidup adalah imajinasi dan menulis adalah nafas.

CLOSE