Saatnya Indonesia Belajar Cara China Bangun Industri eSport

Biarkanlah China tidur. Ketika China bangun, maka seisi dunia gemetar

Advertisement

Pernyataan sang diktator kejam sekaligus Kaisar Prancis, Napoleon Bonaparte itu memang masih sangat relevan hingga saat ini.

China dengan berbagai keberhasilannya mengubah peradaban, kini menjadi salah satu kekuatan perekonomian dunia. Ya, negara besar itu memang tak pernah main-main dalam mengerjakan sesuatu, terutama yang berdampak besar pada masyarakatnya.

Salah satunya adalah keseriusan mereka dalam hal olahraga-olahraga masa kini alias eSport.

Advertisement

Berjaya dengan atlet-atlet mereka yang menguasai medali Olimpiade, Tiongkok juga ingin jadi yang terbaik dalam industri game online. Digandungi oleh milenial dan generasi Z, empat dari sepuluh atlet eSport terkaya bahkan merupakan warga China, yang membuat negara pimpinan Xi Jinping itu begitu ngotot menjadikan eSport sebagai masa depan baru.

Menggaet LGD Gaming yang merupakan organisasi induk game online di Tiongkok, pemerintah setempat ‘menyulap’ Hangzhou sebagai kota eSport yang sudah dibuka sejak 16 November 2018, seperti laporan peope.cn.

Advertisement

Menelan biaya miliaran Yuan atau sekitar puluhan triliun Rupiah, kota eSport Hangzhou akan dilengkapi akademi eSport, hotel, tempat hiburan, rumah sakit sampai pusat bisnis yang memang ditujukan khusus pada atlet-atlet eSport.

Dikutip dari Fox News, China memang menjadikan Hangzhou sebagai ‘kawah candradimuka’ dalam mencari, mengolah, melatih dan menghasilkan atlet eSport profesional yang berkualitas dunia dan siap membanggakan China.

Bisakah Indonesia Meniru China?

Melihat betapa seriusnya pemerintah China dalam memandang masa depan eSport, apakah pemerintah Indonesia sudah mencapai tahap itu?

Dengan fakta bahwa ada 44,2 juta gamer eSport di Tanah Air menurut Ricky Setiawan selaku CEO GGWP.id seperti dilansir Bisnis, negeri ini sebetulnya juga berpotensi memiliki atlet-atlet eSport handal.

Tak heran kalau Sandiaga Uno selaku Dewan Pembina Pengurus Besar eSports Indonesia menyebutkan jika potensi bisnis eSport negeri ini bisa mencapai Rp25 triliun di tahun 2022 nanti. eSport harus bisa dikembangkan layaknya klub-klub badminton atau angkat besi, dua cabang olahraga menyumbangkan medali di Ollimpiade.

Apakah Indonesia sudah mencapai tahap itu?

Soal prestasi, sebetulnya ada banyak sekali tim-tim eSport negeri ini yang langganan juara di tingkat kompetisi dunia. Beberapa di antaranya seperti ONIC eSport, Rex Requm Qeon (RRQ), Bigetron eSport, BOOM eSport dan tentunya EVOS eSport.

Hanya saja tim-tim itu dikelola oleh pihak swasta, tidak seperti pemerintah China yang terjun langsung mencari bibit atlet eSport masa depan.

Kalau memang perpanjangan tangan pemerintah, mungkin ada LEAD by IndiHome. Sebagai program milik anak perusahaan Telkom yang notabene adalah BUMN, LEAD (Limitless eSport Academy) tampak mengadaptasi apa yang dilakukan pemerintah Tiongkok. Dengan konsep Athlete Enablement, anak-anak muda berbakat yang hobi main game akan diubah menjadi profesional player alias pro player dan bermental layaknya atlet.

Mengusung semangat Berlatih Tanpa Batas, kabarnya operator internet penyedia paket games itu sudah mulai mencari gamer-gamer potensial di seluruh Indonesia sejak 10 September 2021 hingga 22 Oktober 2021.

Dengan geliat eSport yang bahkan sudah menjadi cabang olahraga ekshibisi baik di Asian Games 2018 maupun PON XX Papua 2021, keseriusan negeri ini dalam menemukan, mengembangkan dan mengelola atlet eSport harus dilakukan.

Karena bukan tak mungkin akan ada atlet-atlet eSport yang mampu mengibarkan Merah Putih di tiang tertinggi Olimpiade kelak.

Kapan itu terjadi? Semoga saja, segera.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mantan jurnalis media entertainment, sekarang adalah blogger profesional, content-copy writer dan calon penulis skenario yang hobi solo traveling.

CLOSE