Sahabat Baik Anak Kos Ternyata Berbahaya

Memilih tinggal di perantauan dan jauh dari orang tua tentunya bukan hal yang mudah bagi sebagian remaja saat ini. Tidak jarang dari mereka memilih berkuliah atau mungkin bekerja di luar daerah asalnya. Hal tersebut membuat sebagian besar harus tinggal di rumah kos atau kontrakan.Sebagai anak kos dan anak rantau pastinya banyak hal dan kebiasaan baru yang akan muncul jauh berbeda dengan kebiasaan mereka saat tinggal bersama orang tua.

Advertisement

Sebagai anak kos, kita akan dituntut untuk lebih bertanggung jawab dengan diri sendiri dimulai dari hal yang kecil hingga besar. Misalnya, dalam hal kecil seperti memikirkan mau makan apa hari ini? Hingga hal besar seperti dituntut untuk bertanggung jawab dalam membagi waktu agar tetap produktif dan bisa menyelesaikan tugasnya.

Pandangan awal menjadi anak kos yang mulanya adalah kebebasan yang menyenangkan, bisa menjadi hal yang menyedihkan apabila kita sebagai anak kos tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Bicara tentang anak kos, pastinya tidak asing dengan yang namanya mi instan. Makanan yang menajdi sahabat baik dan sering disebut surganya anak kos ini merupakan salah satu stok makanan yang pasti selalu ada.

Hampir semua anak kos pasti akan mengandalkan mie instan sebagai makanan favorit disaat bingung mencari menu makan, ataupun disaat sibuk-sibuknya mengerjakan tugas hingga lupa makan. Walaupun sebenarnya mengonsumsi mi instan bukanlah opsi yang baik. Tapi, hanya mi instan yang selalu menjadi andalan karena murah dan praktis. Bahkan bagi sebagian anak kos, mi instan adalah bentuk self reward yang biasa dipilih atau mungkin juga sebagai obat penat setelah aktivitas panjang yang menguras tenaga.

Advertisement

Padahal perlu diketahui bahwa menurut beberapa penelitian, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Amerika Serikat, telah ditemukan risiko kesehatan yang berbahaya jika kita mengonsumsi mi instan 2-3 kali seminggu.. Dibalik rasa nikmat dan praktisnya mi instan, justru mi instan sangat berpotensi menjadi bumerang bagi kesehatan manusia. Jangan sampai mi instan yang dianggap sebagai sahabat baik anak kos atau sahabat baik orang-orang yang ingin hidup praktis justru malah membuat kesehatan kita menjadi taruhannya.

Mi instan merupakan jenis makanan yang tidak mudah dicerna, sehingga membuat kerja sistem saluran cerna menjadi lebih berat dan jika dikonsumsi terlalu sering dapat membuat pencernaan terganggu. Mi instan juga mengandung beberapa jenis pengawet dan kadar garam yang tinggi, itu sebabnya apabila dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan penimbunan zat adiktif dalam tubuh. Mengonsumsi mi instan 2-3 kali dalam seminggu dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi dan berbagai penyakit lain seperti kencing manis, terganggunya jadwal menstruasi, obesitas, dan diabetes.

Advertisement

Banyak orang yang sudah tahu tentang bahaya mi instan. Namun, tidak sedikit juga yang abai akan bahaya tersebut. Mereka cenderung memikirkan jangka pendek dari pada harus menyibukkan diri dengan memikirkan resiko jangka panjang. Hal tersebut tentunya bukan perilaku yang dapat dibenarkan. Karena kesehatan itu mahal harganya, maka kita tidak boleh menganggap remeh hal kecil yang dapat berakibat besar bagi kesehatan kita.

Meski sebagai anak kos yang memiliki sejuta kesibukan, kita juga tidak boleh abai pada kesehatan. Kita tetap harus mengonsumsi makanan yang sehat agar gizi dalam tubuh terpenuhi sehingga tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit. Ingat bahwa mencegah akan lebih baik dari pada mengobati! Salam sehat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE