Sajak Jatuh Cinta untuk Pertama Kali, Mengajarkanku Tentang Menghargai dan Mencintai

Sajak cinta

Kisah Remaja

Advertisement

Sajak kecil puisi awal jatuh cinta

Setiap Orang pasti pernah merasakan cinta pertama. Keisengan bermula ketika mencoba menggali membongkar sebuah akun Facebook di fitur catatan tertulis beberapa sajak cinta untuk seseorang yang dia suka namun tak pernah bisa diungkapkan. Sajak itu tertulis rapi dan begitu tersusun dengan indahnya cinta remaja:

“Coba lihatlah bintang yang berkelap-kelip indahnya malam ini, daku berkhayal akankah dapat memiliki sesosok bidadari yg mengepakkan sayapnya yang indah. Dia telah memberikan kesejukan yang teramat dalam di dalam sanubari ini. Indah jika kutatap matamu, senyummu, suaramu yang merdu terasa berada dalam kenyamanan surga.

Advertisement

Apakah diri ini berkhayal jika ingin memelukmu wahai bidadariku, kuberusaha menyakinkanmu akan perasaan ini, agar kamu percaya diri ini tulus mencintaimu. Ku korbankan lelahku tuk kebahagiaanmu, kantukku tuk kesegaranmu agar kamu dapat hidup lebih nyaman disisihku. 

Entah kenapa angin begitu cepat menebarkan daun kali ini, kau mengajariku bagaimana mencintai, bagaimana merasa senang dan sedih disampingmu. Tapi jika suatu saat kamu pergi, ku tak mau kamu lupa mengajariku bagaimna cara melupakan.Kkarena hal terpenting bagiku adalah mencintaimu dan ku ingin kamu hargai perasaanku. 

Advertisement

Dan suatu saat nanti jika kau pergi, ku tak mau kamu melupakanku, karena dirimulah insan yang membuat diri ini berarti. Kau spesial dalam hidup, kau terindah dalam setiap hembusan nafasku.

Bila mungkin esok kamu menyakitiku, ku tak pernah sekalipun membencimu. Seperti daun yg jatuh ditebarkan oleh angin, namun daun tak pernah benci terhadap angin dan tak menyesal telah menganggap angin sebagian dari hidupnya”

Dari sajak diatas sudah terungkap jelas bahwa sosok seseorang yang menyukai seseorang layaknya bidadari. Itu wajar karena memang cinta pada pandangan pertama sangat begitu indah. Namun ada beberapa alasan bagaimana cara kita mengatasi hal tersebut, tentunya kita pernah merasakan ambivalen. 

Seperti yang telah diutarakan di cerita sebelumnya ambivalen adalah perasaan dimana suka terhadap suatu hal tapi juga ada rasa benci. Mungkin suka adalah hal terindah untuk orang yang sedang jatuh cinta namun itu bisa menjadi benci kalau kita jatuh terlalu dalam. Namun tidak apa-apa kalau suatu hal yang disebut dengan perasaan itu tak tersampaikan. 

Opsi lain adalah dengan membuat sajak-sajak kecil seperti “daun jatuh tak pernah membenci angin, sajak kecil untukmu, setangkai mawar merah, bahagia tak harus denganmu, ombak jauh tak memaksa aku untuk pergi” itulah beberapa contoh sajak atau puisi-puisi aneh yang tersirat dan tersurat dari orang yang sedang jatuh cinta di era remaja. 

Bagaimana sikap kita terhadap hal tersebut tentunya harus menyikapi dengan logika dan saling menghargai. Memang kata menghargai tak semudah mengutarakan atau tak segampang menuliskan kata Rief sayang Irina di tembok atau di kamar mandi sekolah atau dengan sepucuk surat cinta.

Kata menghargai adalah ketika kita mampu menjadi pendengar, pemberi solusi dan tidak mengandalkan rasa egois, hubungan akan terasa indah meski tidak ada ikatan sekalipun jika saling menghargai.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE