Sastra sebagai Media Pembentukan Moral bagi Anak

Sastra merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Sebuah karya sastra mengandung jalan cerita mengenai gambaran kehidupan. Karya sastra dapat berbentuk novel, cerpen, puisi, dan sebagainya. Nilai-nilai dalam karya sastra diperoleh dari proses imajinatif pengarang yang melihat gambaran dari kehidupan asli.

Advertisement

Keberadaan sastra yang hadir dalam kehidupan masyarakat perlu mendapatkan apresiasi. Cara untuk mengapresiasi karya sastra ini salah satunya adalah dengan membaca karya-karya tersebut. Dengan hal ini, masyarakat telah turut serta dalam membantu perkembangan karya sastra dan penulis karya sastra itu sendiri.

Karya sastra perlu diapresiasi dan dibaca oleh masyarakat karena karya sastra memiliki serangkaian nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan. Salah satunya berperanan penting dalam membentuk moral anak.

Pembentukan karakter dan moral pada anak perlu dilakukan dengan cara yang menyenangkan yakni dapat dilakukan dengan pengenalan terhadap karya sastra. Selain melatih anak untuk membaca, karya sastra juga dapat mengaktifkan imajinasi anak. Yang mana nantinya imajinasi tersebut menjadikan anak menjadi sosok yang kreatif. Dan, yang paling utama, anak dapat memetik nilai-nilai kebaikan dari karya sastra yang mereka baca atau yang dikenal kan kepada mereka.

Advertisement

Salah satu karya sastra yang cocok untuk anak adalah dongeng. Dongeng merupakan karangan fiktif yang jalan ceritanya tidak benar-benar nyata terjadi. Dongeng juga biasanya berceritakan kisah yang ringan yang dimana cocok untuk dinikmati atau dikenali untuk anak. Isi dari dongeng tersebut juga dapat berisikan suatu cerita yang mengandung nilai moral. Anak akan dapat mempelajari nilai-nilai tersebut secara perlahan melalui cerita dongeng tersebut.

Contoh dari cerita dongeng yang dapat membentuk moral bagi anak yakni, kisah persahabatan singa dan tikus. Kisah tersebut menceritakan seorang tikus yang berhasil menolong singa yang sedang terjebak atas aksi pemburu. Mulanya tikus kecil tersebut enggan menolong karena paras dari seekor singa sangat buas.

Advertisement

Akan tetapi tikus ini berujung mau menolong sang singa yang terjebak tersebut dengan kemampuan tikus yang berhasil menggigit tali jebakan sang singa. Yang kemudian setelahnya keduanya bersahabatan. Dengan jalannya cerita yang seperti itu dapat menggambarkan bahwa kita senantiasa perlu tolong menolong ketika yang ada yang merasa kesulitan.

Dari gambaran jalanya cerita dongeng yang singkat tersebut. Hal yang dapat diambil adalah tolong menolong, bentuk saling membantu ini dapat memberikan pembentukan moral bagi anak dalam bersosialisasi terhadap lingkungan yang Ia tinggali.

Selain dongeng banyak pula hasil karya sastra yang dapat dikenali untuk dinikmati oleh anak, misalnya, cerita pendek tentang petualang anak-anak. Yang terpenting dalam hal ini adalah peranan orang tua dalam memilah karya sastra yang cocok untuk anak sesuai dengan usia anak tersebut.

Dengan begitu, selain membentuk moral dan karakter anak, anak tersebut juga akan terlatih untuk membaca sehingga memiliki kemampuan literasinya yang baik.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

INDONESIAN LITERATURE STUDENT

Editor

Penikmat buku dan perjalanan

CLOSE