Sayangilah Dirimu, Karena Teman Terbaik adalah Dirimu Sendiri

Hallo guys! Semoga kegiatan kalian lancar yaa. Semangat terus! Oh Iya, aku mau sedikit cerita nih,

Advertisement

Sebelumnya, perkenalkan namaku Kinanti Anindya Prameswari, kalian bisa panggil aku Kinan. Di sini aku ingin sedikit berbagi cerita sama kalian. Hehe. Emmmm…

Kalian pernah nggak, ngerasa sendiri, nggak punya teman, dijauhi teman tanpa alasan, atau sejenisnya? Alhamdulillah kalo belum pernah. Semoga nggak kejadian yaa, jangan kaya aku. Hiks..

Dulu, waktu aku masih duduk di bangku SMP, aku punya geng, guys. Aku sayang banget sama temen-temen satu gengku. Mereka menyenangkan, selalu menolong saat aku susah, selalu bikin ketawa, dan mereka paling pengertian. Kita akrab banget saat itu. Sampai pada akhirnya, pertemanan kita mulai renggang gara-gara ada salah satu anggota geng yang nggak suka sama anggota lain, dan akhirnya jadi kompor buat temen-temen yang lain.

Advertisement

Sampai pada suatu hari, aku mendapat pesan siaran yang isinya menyatakan tentang pembubaran geng. Aku kaget banget saat itu. Aku nggak tahu ada masalah apa, aku juga nggak tahu apa alasan mereka, tiba-tiba geng kita bubar secara sepihak. Aku sakit hati saat itu. Karena nggak seorangpun yang cerita sama aku apa masalahnya. Keesokan harinya, aku menemui teman-temanku, aku bertanya pada mereka, Kenapa geng kita bubar? Tapi, tidak ada yang mau jawab satupun. Mereka menghindariku.

Aku menangis sesegukan di kamar mandi. Cuma ada seorang yang menenangkanku. Dia sahabatku, orang yang selalu bersamaku. Setelah ditelisik, ternyata ada yang tidak suka sama sahabatku. Katanya, dia sok jadi bos di geng, padahal kita sepakat tidak ada ketua geng atau semacamnya. Btw, aku dan sahabatku ini tetangga kelas. Jadi aku nggak bisa setiap waktu bareng terus sama dia.

Advertisement

Sejak hari itu, aku menjadi pribadi penyendiri, ke kantin sendiri, ke perpus sendiri, pulang juga sendiri, seakan-akan tidak ada lagi yang mau berteman denganku. Mungkin sudah jadi makanan sehari-hari kalau aku ditanya, Kok sendirian? Yang lain kemana? kalian tau rasanya? Sakit sekali. Aku sampai pernah berpikir bahwa 'untuk apa punya teman? Toh mereka meninggalkanku saat aku sedang kalut-kalutnya.'

Aku pernah merasa takut punya teman, aku takut punya geng, karena aku takut kehilangan teman (lagi). Aku lebih sering menghabiskan waktu dengan sepi, sunyi, sendiri. Sejak saat itu, aku berkata pada diriku bahwa Kamu harus bisa apa-apa sendiri! Kamu pasti bisa menghadapi masalahmu sendiri! Jangan cengeng, Kinan! Semua itu terjadi hingga hari kelulusan tiba. Tak seorang pun membersamaiku saat wisuda. Mereka asyik dengan teman-teman mereka, kecuali aku. Karena saat wisuda kelulusan, sahabatku tidak datang sebab ibunya sakit dan dia harus merawatnya.

Aku masuk ke jenjang yang lebih tinggi. Ya, SMA. Aku bertemu orang-orang baru di sekolah baru ku. Yaaa, meski ada beberapa teman lama, tapi aku hanya menganggapnya angin lalu. Aku masih menjadi seorang yang suka sendirian. Iya, aku memang setakut itu punya teman. Hingga akhirnya, aku mengikuti OSIS di sekolahku. Awalnya aku bosan jika hanya sekolah-pulang-sekolah-pulang, akhirnya aku menemukan banyak hal disini.

Di OSIS aku bertemu teman-teman baru, aku menemukan keceriaan di sini. Keceriaan yang dulu menjadi milikku dan sempat terlepas. Kini aku mendapatkan keceriaan itu lagi, dengan teman yang lebih membawaku ke arah yang lebih positif tentunya. Mereka selalu mengajakku kepada kebaikan. Mereka selalu ada saat aku membutuhkan bantuan. Saat aku sendirian, mereka ada untuk menemani. Saat aku sedih, mereka menguatkan, pun saat aku keliru, aku diingatkan untuk kembali.

Saat aku tak ditemani teman-temanku, aku memang merasa kesepian. Tapi sepi ini tak sesuram dulu. Sepi ini karena mereka mendahulukan prioritas mereka masing-masing, mereka akan datang untuk ber-OSIS setelahnya. Mereka selalu kembali dengan alasan yang sama. Iya, OSIS. Sebuah organisasi yang menjadikan kita pribadi yang lebih bermanfaat.

Aku pernah melakukan kegiatan sendiri, bersosialisasi sendiri, dan kemana-mana sendiri. Aku bisa, dan aku berani. Ternyata memang benar, ya. Bahwa setelah kesulitan, ada kemudahan. Dulu aku sangat kesulitan menghadapi hari-hari tanpa teman. Karena saking terbiasanya, sekarang aku merasakan begitu mudahnya aku menjalani keseharian tanpa teman.

Jadi, intinya apa guys? Yuppp! Kalian harus bisa bangkit dari keterpurukan. Kalian nggak sendirian kok! Allah itu nggak pernah ninggalin kalian. Jangan pernah merasa sendirian lagi, ya! Kamu harus percaya sama diri kamu sendiri. Kamu harus yakin kalau kamu mampu. Kamu harus tau bahwa kamu bukan sedang dihancurkan, tetapi kamu sedang dibentuk.

Kalau hari ini kamu mengalami kesulitan, kamu harus percaya bahwa semua ini pasti ada hikmahnya. Kalian pasti akan menemukan sesuatu yang indah dari buah kesabaran kalian. Kalian percaya ‘kan kalau Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya? Dan kalian harus yakin bahwa setelah kesulitan itu pasti ada kemudahan. Dan kalian juga harus selalu bersabar dengan kesabaran yang baik. Oke guys? Hehe.

Sampai jumpa, teman-teman!

Sekian, dari Kinan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kab. Pekalongan - Jawa Tengah

CLOSE