Sebenarnya Kenakalan Remaja Itu Apakah Kenakalan Orang Tua?

Kenakalan remaja bukan hal yang asing kita dengar

Kenakalan remaja, suatu kata yang sering didengar baik di televisi, koran, maupun radio atau berita digital apapun. Seakan-akan kata “kenakalan remaja” tak pernah lekang akan waktu dan sudah seperti lingkaran hitam yang tak pernah putus,selalu sambung-menyambung dari waktu ke waktu, bahkan dari hari ke hari semakin rumit. Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya.

Advertisement

Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat.Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri.

Jika ingin mengatasi kenakalan remaja maka haruslah menata kembali emosi remaja tersebut. Emosi mereka yang rusak karena merasa ditolak di lingkungan keluarga, orang tua, teman-teman, bahkan lingkungannya sejak kecil. Trauma-trauma dalam hidup yang pernah dijalaninya haruslah benar-benar diselesaikan dan harus juga diberi lingkungan yang berbeda dari lingkungan yang sebelumnya. Namun pertanyaannya tugas siapa itu? Orang tuakah? Sedangkan orang tua sudah terlalu sibuk memikirkan masalah pekerjaanya dan bagaimana caranya untuk mencukupi kebutuhan hidup. Saudaranya kah? Padahal ia juga mempunyai masalah sendiri bahkan atau mungkin juga mempunyai masalah yang sama,lalu apakah salah pemerintah? Atau salah siapakah? Tidak mudah memang untuk menjawabnya. Namun berbagai cara dapat dioptimalkan bahkan jika perlu sejak dini supaya tidak lagi terjadi banyak kasus mengenai kenakalan remaja.

Kenakalan remaja, merupakan salah si anak? atau orang tua? Karena ternyata banyak orang tua yang tidak dapat berperan sebagai orang tua yang seharusnya. Mereka hanya menyediakan materi dan sarana serta fasilitas bagi si anak tanpa memikirkan kebutuhan batinnya. Orang tua juga sering menuntut banyak hal tetapi lupa untuk memberikan contoh yang baik bagi si anak. Sebenarnya kita melupakan sesuatu ketika berbicara masalah kenakalan remaja, yaitu hukum kausalitas. Sebab, dari kenakalan seorang remaja selalu dikristalkan menuju faktor eksternal lingkungan yang jarang memerhatikan faktor terdekat dari lingkungan remaja tersebut dalam hal ini orangtua. Kita selalu menilai bahwa banyak kasus kenakalan remaja terjadi karena lingkungan pergaulan yang kurang baik, seperti pengaruh teman yang tidak benar, pengaruh media massa, sampai pada lemahnya iman seseorang.

Advertisement

Ketika kita berbicara mengenai iman, kita mempersoalkan nilai dan biasanya melupakan sesuatu, yaitu pengaruh orangtua. Didikan orangtua yang salah bisa saja menjadi faktor sosiopsikologis utama dari timbulnya kenakalan pada diri seorang remaja. Apalagi jika kasus negatif menyerang orangtua si remaja, seperti perselingkuhan, perceraian, dan pembagian harta gono-gini. Mungkin kita perlu mengambil istilah baru, kenakalan orangtua. Orang tua, sering lupa bahwa prilakunya berakibat pada anak-anaknya. Karena kehidupan ini tidak lepas dari contek-menyontek prilaku yang pernah ada. Bisa juga karena ada pembiaran terhadap perilaku yang mengarah pada kesalahan, sehingga yang salah menjadi kebiasaan. 

Kita mungkin sudah bosan apabila selalu membicarakan kenakalan remaja dan menyalahkan remaja tersebut,namun kita jarang membicarakan mengenai kenakalan orang tua. Padahal kalau ingin diruntut banyak sekali lho kenakalan orang tua yang memang sangatlah berpengaruh kepada kehidupan si anak. Kenakalan orang tua ini bisa diperluas bukan hanya orang tua di rumah alias keluarga kita. Tapi orang tua di masyarakat seperti guru-guru di sekolah, orang-orang dewasa di lingkungan sekitar, orang-orang dewasa yang kita lihat tampilan wajah dan aksinya di televisi, termasuk juga para orang tua yang menjadi pejabat negeri ini.

Advertisement

Bukan bermaksud untuk mengejek orang tua kita.Ini sekadar renungan saja, betapa kita sering lupa bahwa kenakalan remaja tidak bisa lepas dari teladan yang sudah ada,betapa kita sering membicarakan kenakalan remaja sampai berbusa-busa atau menulis sampai berlembar-lembar lengkap dengan taburan faktanya, maka tidak ada salahnya juga apabila kita sedikit membahas kenakalan orang tua. Kenakalan orang tua dalam kaitanya dalam keluarga seperti masalah akhlak dimana contohnya di daerah perkampungan,ada orang tua yang suka ikut-ikut memprovokasi anaknya untuk bertengkar dengan temannya. Kata-kata penyemangat yag sebenarnya lebih terasa hasutan yang dihembuskan “Kamu jangan mau kalah sama dia.Lawan!” misalnya.

Akibatnya menjadikan anak-anak di satu keluarga jadi sombong dan angkuh apabila bergaul, juga kerap berbuat onar karena merasa ada legalitas secara tidak tertulis dari orang tuanya. Bahkan faktanya juga banyak ditemukan seorang bapak yang jelas-kelas merokok di depan anaknya, namun ketika mengetahui anaknya merokok ia malah memarahi anaknya seharusnya jika ingin memarahi bukankah ia berkaca lebih dahulu? Kenakalan orang tua pun juga terlihat di lingkungan masyarakat dimana ketika di lingkungan masyarakat menciptakan suasana yang nggak produktif hmm…kayaknya sudah menjadi rahasia umum kalau ibu-ibu berdua atau bahkan rame-rame tetap aja yang dilakukan adalah menggosip ini pada umumnya. Bahkan kenakalan orang tua di lingkungan sekolah atau kampus juga kerap terjadi misalnya ada oknum guru yang mengajarkan asusila kepada muridnya. Faktanya kalau sempat baca-baca berita di ada oknum guru yang melakukan pencabulan bahkan pemerkosaan kepada muridnya. Hal beginilah yang bisa memicu kenakalan anak didiknya.

Tulisan ini mencoba mengajak kita semua untuk merenung dan lebih membuka pemikiran kita terutama khususnya para orang tua, bahwa kenakalan remaja belum tentu menjadi 100% salah remaja tersebut,justru bisa saja karena kurangnya pemenuhan kebutuhan batin dari orang tua mereka dan contoh-contoh sikap dari orang tua yang kurang patut untuk dicontoh para remaja sehingga menjadi inspirasi bagi mereka untuk berbuat nakal. Semoga tulisan ini dapat membuka sedikit pemikiran kita dan bisa menata lagi perilaku kita untuk meminimalisir kenakalan remaja terjadi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE