Patah hati merupakan proses bagian dari kehidupan manusia. Tak ada satupun orang yang terhindar dari ini. Patah hati hampir bisa dipastikan datang kepada siapapun yang ia kehendaki. Saat patah hati kamu tentu sedih, kecewa, menangis sejadi jadinya, ingin marah tapi bingung mau marah ke siapa. Tapi itulah faktanya, kamu harus sepenuhnya menyadari bahwa seseorang yang kamu sayangi, seseorang yang kemarin seutuhnya masih milikmu kini bagaikan orang asing yang tidak kenal bahkan ia pun sudah tidak peduli dengan keberadaanmu.
Saat patah hati kamu sangat rapuh, putus asa, hampa, kosong, kesepian, dan terkadang hampir mengabaikan kondisi diri sendiri.
Pasca kehilangan, kamu menjadi pribadi yang sensitif dalam segala hal, tidak mengetahui tujuan ke mana, kehilangan semangat dan motivasi. Kamu terpaku pada pikiran yang salah, pikiran negatif yang selalu melingkari otak hingga menimbulkan perasaan bersalah, menyesal.
Saat momen bersamanya yang indah hadir dikepalamu. Kamupun kembali merasakan sakit yang teramat dalam dengan bersimpuh air mata. Yang tadinya kamu cuek dan bersifat konyol di hadapannya kini hanya bagaikan orang asing yang belum kenal, kamupun canggung untuk menyapanya mungkin juga sebaliknya diapun begitu. Yang tadinya notifikasi WhatsApp kamu penuh dengan chat-nya kini bagaikan selembaran kertas kosong yang tidak ada gunanya.
Kini kalian hanya menjadi penonton Instagram story dan untuk membalasnya pun rasa sesak di dada masih terasa amat dalam. Pikiran negatif berkecimpung di otak mu "takut nggak dibalas " atau cuma diread aja " rasa takut itu selalu menghampiri dirimu cuma hanya menanyakan kabar si dia.
Bekas-bekas lukamu masih basah untuk melihatnya. Puing-puing luka di hati masih berserakan di hati saat kamu mengenangnya. Keadaan yang membuatmu harus ikhlas dan menerima bahwa dia tidak lagi sepenuhnya milikmu, walau kamu masih sayang padanya.
Luka hati yang berteriak menangis memanggil namanya dan kini hanya kamu tahan untuk tidak terlihat lemah, sedangkan dia yang kamu sedihkan tidak peduli lagi. Namun pada akhirnya semua itupun akan berlalu. Rasa sakit yang ada di hati akan hilang dan waktu yang akan menyembuhkan segalanya termasuk rasa sakitmu.
Untuk menyembuhkannyapun butuh waktu, tidak segampang dan secepat yang mungkin kamu harapkan. Karena proses penyembuhan setiap orang dalam patah hati itu beda-beda dan kecepatan untuk bangkitpun tergantung bagaimana menghadapi dan menyikapi rasa sakit.
Pada akhirnya juga, saat kamu mengingatnya kamu tidak merasakan sakit itu lagi. Lalu setelah itu, kamu menemukan dirimu yang baru, yang sudah bangkit setelah patah hati.
Pasca luka itu sudah sembuh dan puing-puing itu sudah hilang dan kamu telah menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Menemukan jati diri kamu, lalu sifat,sikap, dan mental yang sudah lebih kokoh.
Kamu benar-benar menjadi dirimu yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Rasa sakit mungkin masih ada, tapi kamu sudah menjadi sosok yang lebih kuat untuk menghadapinya.
Lalu kamupun menemukan arah tujuan kamu, menemukan kembali motivasi dan semangat kamu yang sempat hilang dan kamu pun tampil dengan perasaan bersyukur.
Saat kamu mengingatnya kembali, perasaanmu sudah terbiasa hingga tidak terlalu merasakan luka yang pernah tergores. Kamu sudah bangkit dari keterpurukan. Kamu menjadi pribadi yang dewasa dan siap menghadapi kenyataan ke depannya.
Patah hati mengajarkanmu untuk menerima dan memeluk semua kenangan yang terlanjur terjadi. Menerima diri sendiri dan berdamai dengan masa lalu.
Patah hati banyak memberikan pelajaran kehidupan agar lebih menghargai perasaan orang lain, siap menghadapi masa depan yang mungkin menyakitkan. Pembelajaran ini memberikan pengetahuan agar tidak terlalu asing dengan pencobaan serupa yang mungkin akan kamu hadapi di masa depan. Kebijaksanaan adalah upah tiada tara dari segala proses patah hati yang sudah berhasil kamu lalui.
Akhir kata, patah hati membuatmu berkesempatan mengalami proses pembentukan diri menjadi pribadi yang dewasa dan menemukan langkah kehidupan yang bermakna.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”