Selagi Masih Ada Kesempatan, Teruslah Mencoba Demi #MimpiMasaMuda

#MimpiMasaMuda, jangankan masa muda, bahkan cita-cita ini sudah saya idam-idamkan sejak kecil. ya, menjadi Penerbang atau Pilot. ketertarikan saya dengan dunia aviasi, ketika ayah saya bekerja di bandara. Dulu ayah saya hanya seorang PNS dengan pangkat rendah, yaitu penjaga bandara alias security. Karena beliau mendaftar menjadi PNS menggunakan ijazah SLTP. Dengan tugas pokok dan fungsi menjaga keamaan bandara.  Bandara dikota saya ini tergolong kecil dan hanya melayani penerbangan perintis.

Advertisement

 Sedikit bercerita, kalau ada helikopter yang mau landing  ke kota saya, pasti ayah mengajak saya untuk melihatnya. Karena sering diajak, maka saya hafal dengan suara gemuruh, baik itu helikopter atau pesawat yang akan landing. Bahkan sampai sekarang. berhubung kota saya ini tergolong tidak terlalu besar, suara gemuruh mesin pesawat/heli itu dapat terdengar. Oh iya, saya dibesarkan di salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah.

Memasuki masa-masa puber (MTsN/setara SLTP), hasrat #MimpiMasaMuda masih stagnant , dan saya harus pindah ke Kalimantan Selatan. Namun, pada saat kelas 2 MTsN saya kembali lagi ke kota asal saya. Setelah lulus di MTsN, saya melanjutkan pendidikan ke MAN (setara SLTA) di kota saya. Di masa ini, hasrat #MimpiMasaMuda saya kian memudar, lantaran informasi yang minim mengenai dunia penerbangan, serta biaya sekolahnya yang sangat mahal.

Singkat cerita, menjelang kenaikan kelas 3, ayah berkonsultasi dengan pilot disalah satu maskapai yang sering landing ke kota saya. Ayah  ingin menyekolahkan saya menjadi petugas ATC (Air Traffic Controller)  dan mekanik pesawat, ternyata pilot itu menyarankan untuk sekolah pilot saja. Sekolahnya milik pemerintah dan ternyata beliau adalah alumni dari sekolah tersebut, biayanya sangat murah kalau dibandingkan dengan sekolah lain. Mendapat informasi tersebut, tiba-tiba hasrat #MimpiMasaMuda saya menyala-nyala.

Advertisement

Ditahun terakhir saya bersekolah, disitu saya mulai giat belajar fisika dan matematika serta les bahasa inggris, serta menggencarkan latihan-latihan fisik. oh iya, sejak kelas 1 MAN, saya sudah aktif latihan silat dan futsal.

Pada tahun 2012, lupa hari apa. Ayah saya memberi kabar kalau bapak pilot itu akan landing lagi ke kota saya, beliau ingin bertemu dengan saya. Bayangkan, saat proses belajar mengajar di kelas, ayah saya menjemput saya ke sekolah. Mau tidak mau, diberilah izin oleh guru. ini adalah kesempatan emas, sepanjang perjalanan, perasaan saya tidak karuan.

Advertisement

Sesampainya di bandara, saya langsung menuju ke ruang ATC (kebetulan petugasnya teman ayah), salah satu tugas ATC adalah  memberikan pengarahan kepada pilot untuk take off and landing dll. Tiba-tiba terdengar melalui radio, "Avi* five zero zero, position on final, request for landing". Artinya pesawat sudah sejajar dengan landasan pacu dan akan segera landing. 

Singkat cerita, saya bertemu dan salim tangan dengan beliau. kalian tau apa yang dikatakan beliau? membuat hati miris. "kurang panjang badannya", ya memang, kalau persyaratanya itu tinggi badan minimal 167 cm, sementara saya 164 cm. dikasihlah wejangan-wejangan, disuruh renanglah, minum susulah, jangan begadanglah, pokoknya pola hidup sehat dengan gizi seimbang.

Setelah kejadian suka duka bahagia senang sedih itu, membuat saya terpecut untuk meninggikan badan. saya aktif berenang bersama teman-teman agar bisa #SehatSamaSama, serta mengonsumsi makanan dan minuman berkalsium tinggi. Tetapi tidak berlebihan, takutnya terjadi pengapuran pada organ pencernaan.

Tibalah saatnya saya lulus dari MAN, dengan persiapan yang matang saya menunggu pengumuman penerimaan. Dan ternyata, pengumuman sekolah penerbang milik pemerintah itu, tidak membuka pendaftaran jurusan penerbang/pilot. Sembari menunggu pengumuman pendaftaran, saya sudah berkuliah di Kalsel, untuk berjaga-jaga agar tidak terlena. Ternyata, dibulan oktober saya melihat situs resmi sekolah penerbangnya membuka pendaftaran.

Setelah pemberkasan dan melaksanakan tes tahap awal, yaitu tes potensi akademik, saya dinyatakan tidak lulus. Hancur sekali perasaan saya waktu itu. Tetapi saya tidak menyerah, sembari fokus meninggikan badan, dan memperdalam kemampuan berbahasa inggris dengan tujuan persiapan ditahun depan.

tahun 2014, saya kembali ikut tes dengan mencoba mendaftar di jurusan pilot helikopter. Pada tahun ini ada peningkatan, saya berhasil menyelesaikan sampai tahap ke 2. Alhamdulillah saya gagal lagi. Tahun 2015, saya kembali berpartisipasi, dan akhirnya terbiasa gagal. Sampai-sampai, panitianya kenal dengan saya, seriously. Ditahun 2016, setelah saya searching di internet, ternyata instansi militer membuka kesempatan untuk menjadi perwira penerbang. Saya coba tampil lagi dalam rangkaian tes dan finally, saya gagal lagi. kecewa? sudah pastilah, menyerah? tentu tidak. Bahkan, semua kalimat motivator-motivator untuk menyembuhkan luka ini, sudah hafal ditelinga saya.

kuliah saya tetap berlanjut, sampai akhirnya menjelang lulus kuliah saya berdoa. Pada saat itu kebetulan bulan Ramadhan tahun 2017. "Ya Allah, sesuai janji-Mu barang siapa yang berdoa saat berpuasa, maka akan cepat di kabulkan. Maka dari itu hamba meminta, saya ingin tetap menjadi pilot, ya kalau tidak bisa, jadikanlah saya PNS". Doa itu saya lantunkan setiap menjelang berbuka puasa di Surau dekat saya tinggal (maklumlah anak rantau).

Dan salah satu doa saya ternyata diijabah, setelah Yudisum, ada penerimaan CPNS tahun 2017. saya ikut  dengan menggunakan ijazah MAN/SLTA, karena waktu itu belum wisuda dan ijazah kuliah belum keluar. kalian tau hasilnya apa? yes, saya lulus. kalian tahu pekerjaannya apa ?, pekerjaan saya sekarang adalah seorang penjaga tahanan alias sipir.

Dari setiap kegagalan yang saya rasakan, tentunya masih tersisa energi dari proses yang saya buat. saya bangga, Allah masih mengizinkan saya untuk merasakan kegagalan, dari kegagalan itu membuat saya berfikir out of the box. Dengan pekerjaan saya sekarang, saya tidak berpuas hati, dan ini masih permulaan, bukan akhir. Jalan saya masih panjang, kecuali saya mati, baru akan berhenti.

seperti kata Ir. Soekarno, "GANTUNGKANLAH CITA-CITAMU SETINGGI LANGIT, KALAU KAU JATUH,  SETIDAKNYA KAU BERADA PADA BINTANG-BINTANG".

Saya berterima kasih kepada Hipwee dengan diselenggarakannya lomba menulis ini, berkolaborasi dengan Nutrition International #HipweexNI #SehatSamaSama menjadi wadah saya untuk bercerita kisah pengalaman #MimpiMasaMuda saya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE