Maaf, tapi Saya Hanya Seorang Laki-laki Biasa yang Tak Mungkin Selalu Kuat

Seorang Laki-laki Biasa yang Tak Mungkin Selalu Kuat

Malam ini saya menolak ajakan teman saya untuk sekedar ngopi atau bercanda, kebetulan saja karena teman saya besok libur, mungkin mengajak begadang. Tidak seketika menolak,  saya berpikir sedikit lama untuk memutuskan, entah kenapa saya sama sekali tidak bersemangat untuk malam ini.

Advertisement

Sebenarnya banyak juga pekerjaan saya malam ini, tapi saya tinggalkan sejenak untuk menulis narasi di sini, mungkin untuk sekedar meringankan beban saya, karena pikiran saya kacau, tiba-tiba saya memikirkan kejadian yang telah lalu.

Ingin sekali saya bisa berbagi masalah saya, mungkin bagi sebagian orang akan mencemooh saya, karena bisa saja mereka menganggap masalah saya sangat sepele untuk laki laki yang notabene berpenampilan urakan, sering tertawa, sering menghibur banyak teman juga. Mereka mengira saya adalah seorang yang kuat, padahal sebaliknya.

Akhir-akhir ini saya sering memikirkan kegagalan, hingga sakit hati yang belum sembuh sampai sekarang.

Advertisement


Apakah saya dendam?

Apakah saya akan membalas sakit hati ini?


Advertisement

Saya tidak akan melakukannya. saya sudah memaafkan kejadian yang telah lalu, namun saya tak bisa begitu saja melupakan. Sering saya mencoba melupakan, tapi hasilnya ya tetap seperti ini. tiba tiba datang, lalu mengusik, seperti malam ini.

Kalau saja perasaan ini datang di siang hari, bisa saja langsung menyalakan motor lalu pergi entah kemana, asal bisa sedikit lupa dengan kejadian beberapa waktu lalu. Tapi untuk malam ini, saya tak bisa melakukan apa apa, kecuali menatap kosong monitor yang menyala, lalu saya matikan.

Sering kali berpikir, apakah semua ini bisa berakhir?

Semua ini bisa terlupakan jika saya menemukan seseorang yang mampu menutup dan mengobati lubang dihati ini? Yang mampu memberi kenyamanan? Mampu memberi semangat menjalani hari hari saya? Sehingga tidak perlu memikirkan hal hal seperti ini lagi. Yang hanya mengganggu pekerjaan dan produktivitas saya.

Saya lelah merasakan perasaan ini terus menerus. saat perasaan ini datang semua berubah menjadi sangat membosankan, saya hanya bisa merenung, dan perasaan benci kepada mereka mereka datang kembali.


Cengeng memang sebagai laki-laki…

tapi itulah yang saya rasakan

tak ada yang tahu

tak ada yang mengerti

dan tak akan ada yang peduli pada rasa sakit ini.


Mungkin benar, Saya terjatuh dari tempat yang sangat tinggi, sakit sekali, dan ketika saya mencoba bangun, mereka datang lalu mematahkan kaki ini agar tak bisa berdiri lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya freelance desain grafis, dan saya sedang belajar untuk menulis sebagai hobi atau sekedar menuangkan perasaan saya yang kadang tak mungkin dapat diungkapkan

CLOSE