Sepenggal Cerita Tinggal di Tanah Rusia. Meski Berat, tapi di Sinilah Diri Saya Ditempa~

Pengalamanku memulai hidup baru di negeri beruang merah

26 Oktober 2016 – adalah salah satu hari bersejarah dalam hidup ku. Aku masih berumur 17 saat itu, baru saja lulus sekolah menengah atas, dan pertama kali nya menginjakan kaki di negara ini, ya Rusia. Singkat cerita, saya mendapatkan beasiswa dari pemerintah Rusia.

Advertisement

Pertama kali menginjakan kaki di bandara Domodedovo, udara yang sangat dingin langsung membuat tubuh ku merinding. Aku ingat pada saat itu suhu mencapai – 3 derajat Celsius, tentu saja tubuh ku yang dari suhu 28 derajat terkejut. Tapi sesungguh nya udara dingin ini bukan satu-satu nya masalah yang akan ku hadapi di sini. Aku di jemput oleh salah satu perwakilan mahasiswa di RUDN, jadi aku tidak perlu menderita karena tidak mengerti sama sekali bahasa rusia. Jujur saja, aku datang tanpa dasar bahasa rusia apapun.

Singkat cerita, aku tiba di kampus pertama ku. The Pushkin State Russian Language Institute. Bangunan kampus tua namun cantik. Kampus ini dikenal sebagai institut terbaik di Moscow. Setiap mahasiswa asing yang akan berkuliah di Rusia harus menempuh kelas persiapan bahasa selama satu tahun. Di institut inilah aku belajar bahasa Rusia. Terkenal dengan akreditasi baik, semua program belajar mengajar di insitut ini sangat efektif dan menarik. Belajar bahasa Rusia menjadi hal yang menyenangkan setiap hari nya.

Belajar di kota Moscow adalah salah satu mimpi ku yang terwujud. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, di sela-sela masa perkuliahan bahasa ku selama setahun, aku menyempatkan diri menyusuri kota cantik ini. Di mulai dari tempat yang menjadi ikon terbesar Rusia, Red Square, yang kecantikan dan kemegahan nya menghipnotis setiap pengunjung. Red Square sendiri adalah kompleks dari 4 bangunan ikonik di Russia. Gereja St. Basil, Museum Sejarah Rusia, Kremlin, dan pusat perbelanjaan tertua di Rusia.

Advertisement

Setelah menikmati keindahan dari bangunan tersebut, aku pergi menuju salah satu gereja terbesar di Rusia, Khram Khrista Spasitelya dengan menggunakan transportasi bawah tanah (metro). Bangunan gereja berwarna putih cemerlang yang begitu membuat ku tercengang. Desain eksterior yang bergaya Eropa berbeda dengan desain interior nya yang bergaya romawi kuno. Saat memasuki gerejanya, aku sangat terkesima dengan suasana di dalam nya. Megah dan indah tidak cukup untuk mendeskripsikan interior gereja ini. Dari lantai sampai langit-langit nya memikat siapapun yang datang. Selain bangunan bersejarah, kota Moskow juga dipenuhi dengan taman-taman kota yang cantik. Taman-taman yang pernah ku kunjungi antara lain, taman Gorky, kebun Aleksander, taman Tsaritsino, taman kolomenskaya dan taman-taman lainnya. Taman terbesar yang pernah ku kunjungi adalah taman Tsaritsino yang merupakan bekas kediaman Ratu Ekaterina II. Kediaman itu sekarang di pugar oleh pemerintah Rusia sebagai tempat wisata bersejarah. Lokasi- lokasi tersebut adalah tempat wisata yang selalu ramai di kunjungi turis lokal maupun manca Negara. Adapun tempat-tempat lain,seperti museum luar angkasa, teater balet, dan pusat perbelanjaan cinderamata.

Hari pun terasa cepat berlalu, tiba saat nya menghadapi ujian kelulusan kelas bahasa ku. Dengan segala kendala yang ku hadapi itu semua ku lalui dengan usaha keras. Seperti banyak orang bilang, hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha. Akhir nya aku bisa lulus dari kelas persiapan bahasa rusia, meski aku tahu ini bukan akhir dari segala nya,melainkan awal dari kehidupan ku sesungguh nya di Moscow. Setelah kelulusan, tiba saat nya aku harus berkemas pindah menuju ke universitas baru. People's friendship university of Russia. Disana aku akan berkuliah 4 tahun di jurusan periklanan dan hubungan masyarakat. Dalam proses perpindahan dan pendaftaran awal ,disini semua calon mahasiswa di tuntut untuk mandiri , namun pihak kampus selalu siap membantu jika ada kendala yang kita hadapi. Proses administrasi memakan waktu sekitar seminggu. Tepat pada tanggal 16 Agustus aku pun resmi menjadi mahasiswi Peoples friendship university of Russia. Libur musim panas pun berakhir, tiba saat nya bagi ku untuk mulai kelas pertama di bangku perkuliahan sesungguhnya.

Advertisement

Di satu sisi aku begitu semangat untuk memulai, tapi di lain sisi aku ragu apa aku bisa mengikuti semua pelajaran yang di bawakan dalam bahasa rusia sepenuh nya. Menurut ku belajar di Peoples friendship university of Russia lebih mengasyikan. Disana kita bisa bertemu dengan seluruh mahasiswa dari Negara yang aku tidak pernah dengar sekalipun. Selain itu, kampus ku juga di nobatkan sebagai kampus terhijau di Moscow. Suasana kampus ku ini sangat mendukung untuk belajar.

Ditengah itu semua, aku selalu mengingatkan diri ku bahwa aku datang kesini untuk belajar, apapun tantangan nya, aku yakin aku pasti bisa menghadapi nya. Aku yakin, semua ini akan membentuk pribadi ku menjadi lebih tangguh dan siap bekerja di bawah tekanan. Rusia bukan negara seperti yang orang lain katakan, orang-orang yang dingin dan individual. Rusia adalah negara yang mempunyai orang-orang tangguh, tegas, cerdas dan selalu siap membantu bagi yang membutuhkan. Berkuliah disini adalah kesempatan paling berharga dalam hidupku. Aku harap aku bisa lulus dan kembali ke Indonesia untuk menerapkan semua hal baik yang Rusia ajarkan di hidupku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

student of people's friendship university of Russia, Moscow

CLOSE