Seperti Bintang yang Menghias Langit Biru, Hati Ini Menggambarkan Rasa Sayang pada Dirimu

Sepenggal kisah berjauhan

Ini adalah sebuah kisah. Kisah klasik yang luar biasa. Dijalani oleh dua orang yang sangat hebat dan memiliki tekat yang kuat, hubungan yang hanya bisa dijalani oleh mereka yang mengerti betul dari arti kesetiaan. Ini adalah cerita, cerita cinta dengan jarak di antara keduanya.

Advertisement

Hari ini aku sangat bahagia, kamu tahu? Hari ini serasa banyak waktu luang untuk bisa memikirkanmu, memandang dirimu di sini. Di sini terasa nyaman pada saat kamu mengucapkan kata-kata yang indah, kata yang akan membuatku semakin sayang padamu. Kepadamu, aku berjanji untuk menggenggam erat rasa kasih sayang ini seutuhnya. Rasa yang akan membuat kita merasa dekat.

Semua yang aku lakukan selama ini hanya untuk membuat kita merasa bahagia. Bahagia bersamamu adalah tujuanku sejak awal aku mengenalmu dan mencintaimu meskipun hanya melalui sosial media.


Sedang apa kamu di sana? Memikirkanku?


Advertisement

Aku sering memikirkanmu di sini. Memikirkanmu lewat hati ini membuatku gila sejenak, betapa hebat hati ini menggambarkan rasa sayangku kepada dirimu.


Seperti apa dirimu di dalam pikiranku?


Advertisement

Seperti bintang berbaris menghias indahnya langit biru. Awal aku mengenalmu aku tidak berharap akan seperti ini, aku kira kamu seperti yang lain. Medekat, biasa lalu pergi. Terus terang, saat pertama aku tahu kita berjauhan, aku menjadi menutup harap kepadamu karena aku lelah terlalu sering menemukan yang berkhianat.

Saat pertama kali kita memulai hubungan ini, aku terus berfikir apakah aku bisa menjalaninya? Banyak yang bilang bahwa LDR itu susah namun mudah untuk di jalani, karena butuh seseorang yang hebat dan dibutuhkan mental yang sangat besar untuk berani menerima keadaan.


Apakah aku bisa bertahan dengan jaunya jarak? Apakah aku mampu untuk serius menjalani hubungan ini?


Seolah perkataan mereka membuatku sulit untuk meyakinkan diri sendiri bahwa hubungan kita akan baik-baik saja dan bisa bertahan sampai kita ketemu nanti.

Hey, bagaimana mungkin aku mampu menjalani hubungan yang seperti ini? Aku tidak biasa dengan itu, karena lebih nyaman seperti dulu meskipun aku tersakiti. Mereka juga mengatakan kebanyakan para pelaku LDR sangat jarang berhasil menemui titik terang pada masa dengan hubungannya. Kembali lagi aku jadi sering melamun memikirkannya. 


Apakah yang mereka katakan itu benar?


Kamu tahu? Kemarin temanku bertanya apakah aku sudah memiliki pasangan? Dengan raut wajahku tersenyum menunjukkan bahwa aku sudah memilikimu, lalu aku mengatakan kepadanya.

Aku sudah memiliki pasangan, dia adalah seorang yang tak bisa kulihat jelas mata indahnya, tak bisa kugenggam tangannya, tak bisa aku peluk jika aku rindu, tak bisa aku ungkap kata cinta di hadapannya, dialah yang membuatku sering merasa jenuh atau bosan jika tanpa kabar, dia lah penyebab aku cemburu pada kalian yang selalu ada banyak waktu untuk saling canda tawa bersama pasangan masing-masing. Lalu aku pergi kemudian duduk diam, tak bisa ku bayangkan saat itu.


Apa kabar yang sedang menunggu? Masih bersabar atau sudah lelah?


Terus terang, aku sempat berpikir untuk menyudahi saja hubungan ini. Aku cukup khawatir kamu di sana. Aku sering gelisah memikirkanmu. Aku sering menganggap kamu sedang bersama orang lain jika sebentar saja tanpa kabar darimu.

Jujur, ini sulit kujalani. Wajarlah ini terjadi karena aku baru saja menjalani hubungan ini denganmu, ternyata perkataan mereka sedikit benar. Aku merasakannya sendiri, ternyata lebih baik dekat meskipun tidak sesuai harapan.

Namun seiring berjalannya waktu, semua itu hanya omong kosong dari mereka. Kini aku telah sadar bahwa kamu memang bisa membuatku jatuh hati, tanpa memikirkan seberapa jauhnya jarak memisahkan kita. Ingin aku buktikan sekarang juga kalau jarak bukan halangan untuk kita bahagia bersama seseorang. Aku akan buktikan juga bagi mereka yang suka ngeluh  dengan hubungan jarak jauh, kalau hubungan ini hanya akan bisa bertahan sampai ke jenjang lebih serius jika kedua pasangan sama-sama memiliki komitmen dan keyakinan untuk bahagia bersama.


Bersama-sama berjuang tanpa saling menuntut, tidak saling menyalahkan keadaan, tidak saling memberi janji palsu atau berbohong.


Apa yang aku lakukan jika aku tiba-tiba merindukanmu? Keluar kamar dengan tatapan nanar, memandangi bulan. Memikirkanmu dan menghayalkan dirimu di sampingku sedang asyik berdua memandang bulan yang sama.

Namun hanya itu yang bisa kulakukan untuk melupakan sejenak kesedihan rindu yang setiap hari kurasakan. Jika malam sudah terlalu larut dan aku takut untuk keluar kamar, berbagai hal yang bisa aku lakukan salah satu nya memandangi sosok dirimu dalam foto.


Satu kata buat kamu yang jauh di sana 'kangen'


Alat komunikasi yang aku miliki ini sudah kuanggap dirimu, aku harus terbiasa mengatur waktu kapan alat ini aku gunakan jika merasa rindu padamu. Deringan nada alat ini seolah kamu sedang berada di sampingku sedang memelukku, sedang memandang satu sama lain.

Deringan nada ini akan selalu kudengar setiap waktu mulai dari pagi, siang, sore dan malam. Aku harap hubungan ini jangan pernah ada kata menyerah dari kita, aku ingin kita bersatu seutuhnya hingga tahun depan aku datang menjemputmu. Yang jelas aku sangat berharap padamu agar selalu menjaga hubungan ini denganku.

Kamu adalah perempuan yang hebat karena mampu bertahan sampai saat ini, terima kasih kuucapkan padamu atas kasih sayang dan perjuangan selama ini kepadaku. Semoga saja ini akan menjadikan kita satu dan bahagia seutuhnya.

Dan kamu harus tahu. Bahwa aku tidak peduli dengan perkataan mereka tentang hubungan kita, aku tidak ingin hubungan ini berantakan hanya karena semakin menipis keyakinan yang kita jaga. Aku percaya akan ada kebahagiaan yang nyata, yang akan kita rasakan bersama suatu hari nanti.

Ingat baik-baik sayang. Aku adalah bumi dan kamu adalah bintang di langit, jarak kita berjauhan tapi kita saling menghiasi. I love you and miss you, my dear~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Nikmati lezatnya rasa dan peristiwa yang terbalut kata-kata

Editor

Not that millennial in digital era.