Sering Diremehkan? Tenang Kamu Nggak Sendiri

Kamu pernah nggak merasa diremehkan? Merasa dipandang sebelah mata padahal lawan bicara kamu memang Nick Fury—oke maaf bercanda—merasa dipandang sebelah mata padahal kamu udah usaha gila-gilaan?

Advertisement

Mungkin setelah saya dan juga kamu menginjak fase remaja hingga dewasa, penilaian orang lain tentang kamu, baik dari luarnya saja atau juga hanya tampilannya saja, itu sering mampir di benak dan juga tipis-tipis terdengar di telinga kita.

Baik itu di lingkungan yang areanya masih kecil seperti organisasi, komunitas, hingga ke lingkupnya yang paling besar yakni dunia kerja.

Di dalam organisasi mungkin kamu tidak akan bertanya tentang detail, teman-teman kamu ini sekolah dimana, mengenyam kampus negeri atau swasta hingga hobinya apa. Kamu bertemu dengan berbagai macam latar orang.

Advertisement

Entah masuk ke organisasi tersebut ingin mendapatkan pengalaman baru, mencari pacar baru mungkin atau memang ingin mendapatkan ilmu baru.

Mungkin sesekali akan ada sesi atau juga momen dimana bertanya tentang hal-hal remeh dan kecil yang bisa mengingatkan bahwa kalian adalah satu almamater (misalkan) atau juga satu tongkrongan.

Advertisement

Di dunia kerja pun begitu. Kamu adalah orang baru. Kamu adalah orang yang masih limbung, meraba-raba, apakah teman kantor kamu ini ‘beracun’ atau tidak, bisa mensupport kamu atau tidak, bisa memberi pengaruh baik atau tidak.

Kamu harus selamat sendiri. Kamu harus membawa diri kamu, menyayangi diri kamu hingga kamu bisa bersuara serta membela diri kamu sendiri. Ingat, lingkungan kantor tak selamanya bisa suportif. Persaingan baik-buruk selalu ada di sebuah kantor.

Saya sering sekali merasa diremehkan. Saya adalah tipe orang yang selalu kepikiran kata-kata orang yang baru saja mengkritik saya. Saya merasa jatuh dan susah untuk bangkit lagi.

Namun, perlahan saya belajar bahwa memang omongan orang itu harus bisa saya pilih. Mana yang bisa menjadi koreksi  buat perkembangan diri saya mana yang tidak.

Dari mulai diremehkan tidak bisa siaran dengan benar, tidak bisa mengorganisir sebuah acara dengan benar, hingga tak bisa atau juga mentok dengan kondisi saya sekarang.

Saya selalu percaya bahwa manusia itu akan terus dan selalu belajar. Kalau kamu haus akan cinta lebih baik kurang-kurangi karna lebih baik haus akan ilmu dan terus isi gelas kamu (kepala kamu) dengan ilmu

Bagi saya ilmu adalah pembuka sudut pandang. Tidak tahu menjadi tahu. Tidak mengerti menjadi mengerti.

Bertanya adalah cara terbaik untuk mengetahui sesuatu. Tidak ada pertanyaan yang bodoh juga tidak ada pertanyaan yang aneh.

Buat kamu mungkin yang merasa masih haus akan ilmu dan tidak ingin diremehkan lagi, cobalah untuk terus belajar. Meskipun banyak godaan dan tantangan tapi saya yakin, menjadi pribadi yang bisa terus berkembang adalah sesuatu yang tidak merugikan orang lain.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE