Sexy Killers Bukan Propaganda Golput

Film Sexy Killers memang sangat luar biasa, namun kita perlu menelaah dengan baik pesan yang disampaikan.

Advertisement

Sexy Killers yang mengungkap sisi kelam eksploitasi batubara di Indonesia menimbulkan keraguan pada masyarakat bahwa Golput merupakan pilihan yang paling tepat untuk menyongsong Pemilihan umum pada tanggal 17 April 2019. Sepanjang durasi 88 menit, film ini menampilkan keterlibatan pejabat, purnawirawan dan kedua kandidat calon presiden yang maju untuk mempertaruhkan kursi RI satu. Berkuasanya beberapa konglomerat bisnis Pertambangan batubara yang sekaligus pemegang jabatan penting dalam pemerintahan telah menimbulkan sebuah paradoks.

Pemerintah sebagai pemangku kekuasaan sudah sepatutnya memihak pada kepentingan masyarakat namun lewat film ini, kita seolah ditampar bahwa pemerintah yang kita percaya selama ini ternyata buta mata tuli telinga terhadap konflik perusahaan pertambangan batubara dengan masarakat yang merasakan langsung dampaknya. 

Keempat putra-putra terbaik Indonesia Joko Widodo, KH. Ma’ruf Amin, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang kita eluh-eluhkan selama ini, sampai kita rela saling membenci karena perbedaan pandangan ternyata pemilik belati yang siap membunuh Ibu pertiwi. Kemudian timbul sebuah pertanyaan besar, apakah akan tetap memilih pemimpin atau tidak?

Advertisement

Berdasarkan pengamatan penulis, film ini bukanlah film untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak menggunakan hak pilihnya pada pesta demokrasi Indonesia, melainkan film ini adalah tamparan bagi semua masyarakat di dunia khususnya di Indonesia bahwa semua itu terjadi akibat adanya modernisasi dan tuntutan perubahan peradaban manusia. Siapa yang salah? Dan siapa yang seharusnya bertanggung jawab? Apakah pemerintah atau kita masyarakat? 

Setelah pemutaran film ini, publik ramai menyalahkan pemerintah dan menganggap semua konglomerat dan pejabat pemerintahan tidak punya akal sehat dan berhati iblis. Itulah tipikal orang Indonesia yang selalu saja menghakimi dan menyalahkan orang lain.

Advertisement


“Jika ada seseorang yang berkata, ‘orang banyak (sekarang ini) sudah rusak, maka orang yang berkata itu sendiri yang paling rusak”. (HR. Muslim).


Imam Nawawi juga menjelaskan bahwa orang yang mengatakan banyak orang yang rusak merupakan bentuk sedemikian rupa rasa bangga pada diri sendiri sebab dirinya tidak rusak, pertanyaannya apakah kita tidak termasuk penyebab maraknya produksi batubara? Dengan sangat jelas dalam film Sexy Killers bahwa dengan hanya bercinta membutuhkan 1.246 Watt. Berapa konsumsi listrik yang anda gunakan dalam sehari? Kita butuh asupan listrik yang memadai?

Untuk mencukupi kebutuhan listrik di Indonesia, pemerintah gencar membangun pembangkit listrik dan pilihan pemerintah adalah batubara karena biayanya yang hanya Rp600/KwH jika dibandingakan dengan Gas Rp1000/KwH, BBM Rp1.600/KwH dan energi terbarukan Matahari Rp2.900/KwH. Alasannya karena biaya perbaikan lingkungan , sosial ekonomi, keselamatan umum dan kesehatan masyarakat dibebankan pada masyarakat.  Siapa sebenarnya penyebabnya? 

Film karya Watchdoc pada dasarnya sangat memberikan dampak yang positif dan hal itu sejalan dengan demam nobar film Sexy Killers, namun dalam film ini luput diceritakan historis awal mula perusahaan pertambangan di Kalimantan, Papua, Sulawesi, Sumatera dan di daerah lain dengan mudahnya mendapatkan perizinan. Sejak kapan berbagai bisnis termasuk Pertambangan batubara di Indonesia hanya dikuasai oleh segelintir konglomerat? Sejak zaman pemerintahan siapa hal ini berlaku? Bukankan zaman Soeharto dan PT. Freeport teken kontrak selama 30 tahun pada tahun 1967 kemudian beberapa jilid kemudian kembali di teken dan dampaknya hingga saat ini? Itu hanyalah salah satu contoh perusahaan. Siapa yang sebenarnya salah? 

Melalui tulisan ini, penulis mengajak para pembaca yang budiman bahwa film Sexy Killers tidak memberikan pilihan untuk golput di pemilihan umum melainkan untuk menyadarkan bahwa kita perlu berhemat menggunakan energi., terlepas dari kerugian masyarakat yang di visualisasikan dalam film ini. 

Golput merupakan bentuk frustasi dalam berdemokrasi, kita tidak memilih siapa calon yang paling sempurna karena kedua kandidat 01 ataupun 02 memiliki kecacatan melainkan kita mencegah yang terburuk yang berkuasa, yang paling sesuai dengan visi misi untuk membentuk Indonesia yang ideal menurut anda. Jika anda yang rasional memilih golput maka yang irrasional akan memilih pemimpinnya berdasarkan fanatisme bukan akal logika.

Golput akan menambah masalah bangsa Indonesia, oleh karena itu golput karena film ini merupakan tindakan yang fatal. Film Sexy Killers memang sangat luar biasa, namun kita perlu menelaah dengan baik pesan yang disampaikan bukan menelan mentah-mentah tanpa adanya pertimbangan yang matang. Solusi yang harus kita berikan yaitu memilih presiden yang gilanya tidak akut kemudian kita dorong pemerintah untuk memperketat undang-undang perseroan dan menekan perusahaan-perusahaan untuk memaksimalkan program Corporate social responsibility (CSR).

Sebelum itu, kita harus memulai dari diri sendiri dengan berhemat dan menggunakan energi secukupnya saja. Masyarakat memiliki kekuatan laten untuk melawan kejahatan, kita hanya perlu bersatu dan bekerjasama salah satunya dengan cara memilih pemimpin yang ideal untuk bangsa Indonesia.


“Jika ada tiga orang bepergian, hendaknya mereka mengangkat salah seorang di antara mereka menjadi pemimpinnya ” (HR. Abu Daud dri Abu Hurairah).


Oleh karena itu, ayo ke TPS Rabu, 17 April 2019 dan pilih pemimpin yang paling ideal menurut anda.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE