YOLO merupakan singkatan dari You Only Live Once, artinya kamu hanya hidup sekali. Sindrom YOLO mendorong kita untuk melakukan semua hal yang berharga karena hidup hanya sekali, jadi harus dinikmati semaksimal mungkin.
Sindrom YOLO mendatangkan banyak manfaat jika dikondisikan dengan baik. Namun, banyak anak generasi sekarang terjerumus ke miskonsepsi YOLO itu sendiri. Hidup semaksimal dan sebebas mungkin adalah apa yang mereka kembangkan untuk sindrom ini. Perilaku konsumtif dianggap sebagai hal mendasar dan dijadikan pembenaran atas gaya hidup yang dilakukan.
Kesenangan adalah hal utama, maka generasi zaman sekarang banyak yang tidak berpikir panjang dalam mengambil suatu keputusan. Sesuatu hal yang membuat mereka senang, ambil! Bahkan jika pengeluaran mereka tidak mencukupi untuk menampung gaya hidup tersebut. Tak sedikit pula yang terjerat utang akibat memuaskan sindrom ini.
Aksi yang cenderung nggak sesuai etika, impulsif, sembrono, dan ‘liar’ akan segera dibumbui YOLO. Tentunya agar image yang ‘jelek’ ini bisa diterima oleh orang lain. Pandangan dan kritik dari orang lain akan dipatahkan dengan kalimat "lakukan semua hal yang bikin kamu senang, hidup cuma sekali, yakin mau rugi?"
Oleh karena itu, perlu adanya batasan agar penerapan gaya hidup YOLO tidak menuju ke arah yang negatif. Batasan-batasan tersebut merupakan bentuk pengendalian diri yang tentunya berasal dari dalam diri sendiri. Simak yuk beberapa cara pengendalian diri agar tidak gampang terjerumus ke arah negatif dari gaya hidup YOLO.
Pertama, buatlah skala prioritas kebutuhanmu. Buat skala prioritas dengan mentukan suatu hal yang paling mendesak atau harus dipenuhi terlebih dahulu sampai dengan yang dapat ditunda pemenuhannya. Agar lebih efektif, taruh skala kebutuhan di atas keinginanmu ya!
Kedua, sesuaikan keinginanmu dengan kondisimu saat ini. Gaya hidup YOLO dapat membuat kita menjadi individu yang konsumtif atau bahkan hedon. Tak jarang tingkat pengeluaran berada di luar kemampuan. Maka agar terhindar dari hal-hal tersebut, cermati apakah kondisi finansialmu dapat memenuhi keinginanmu saat ini.
Ketiga, menabung dan berinvestasi. Menabung dan berinvestasi bisa menjadi solusi untuk kamu yang merasa kondisi finansial belum mencukupi untuk memenuhi berbagai keinginan yang tertunda. Setelah tabungan atau hasil investasi terkumpul, kamu bisa menggunakannya untuk menyenangkan dirimu deh! Cara ini juga bisa membuatmu terhindar dari utang akibat gaya hidup seperti ini loh!
Keempat, jadilah diri sendiri. Arus media sosial yang tak ada habisnya membuat kita bisa berinteraksi dengan berbagai orang di penjuru dunia. Tak ayal banyak yang memamerkan kekayaan dan gaya hidup glamornya. Hal tersebut bisa membuat beberapa orang merasa iri dan menginginkan hal serupa, bahkan jika itu diluar kemampuannya. Oleh karena itu, penting untuk membatasi diri terhadap pengaruh tersebut. Jangan lupa juga untuk tetap menjadi diri sendiri dengan memegang teguh prinsip awalmu.
Dengan pengendalian diri yang baik, maka penerapan gaya hidup YOLO ini sangat efektif dilakukan. Setiap orang di dunia ini tentunya memiliki tujuan, oleh karena itu, yuk manfaatkan momen sebaik mungkin dengan hidup yang cuma sekali ini!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”