Pentingnya Bimbingan dan Konseling dalam Hidup Bersosial dan Berbudaya

Ternyata bimbingan dan konseling memiliki peranan yang penting!

    Apakah kalian tahu? Bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki norma-norma, kebiasaan, dan kebudayaan yang berbeda-beda dan bisa dikatakan unik lho. Demikian juga dengan individu-individu yang berada di daerah tersebut tentu memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda dan cenderung memiliki cara pandang serta pola pikir yang berbeda dalam menyikapi berbagai hal yang dihadapinya. Apabila perbedaan yang ada  tidak mampu diatasi dengan baik,  maka hal itu akan menyebabkan timbulnya pertentangan, diskriminasi, dan sikap tidak saling menghargai yang dapat menghambat terciptanya sebuah kesepakatan dan kedamaian di masyarakat daerah.

    Dalam dunia Bimbingan dan Konseling, faktor sosial budaya dari konseli atau peserta didik berperan penting dalam menentukan perencanaan dan penyelenggaraan pelayanan konseling di sekolah. Konselor atau guru BK yang profesional pasti berusaha untuk melakukan pelayanan konseling yang terbaik  untuk peserta didik. Namun dalam pelayanan tersebut, seorang konselor tentu harus mengetahui latar belakang sosial budaya konseli atau peserta didiknya agar  bisa memahami dan memilih metode pendekatan konseling yang tepat untuk peserta didik supaya nyaman saat sesi konseling.

      Konselor juga lebih mudah menelaah masalah yang dihadapi peserta didik  dan mampu memberikan impuls positif yang tepat kepada peserta didik agar mampu menyelesaikan masalah secara mandiri. Selain itu, konselor juga bisa menjadi ''jembatan penghubung'' yang baik antara peserta didik dengan orang tua atau guru lain dalam hal memantau dan menfasilitasi pengembangan peserta didik di akademik maupun nonakademik. Sehingga peserta didik  mampu mengembangkan potensi diri dengan lebih optimal.

     Memahami faktor sosial budaya tentu bukan hal yang mudah untuk seorang konselor atau guru BK, mengingat begitu beragamnya sosial budaya yang berkembang  di tengah masyarakat dan lingkungan tempat tinggal peserta didik. Tetapi, untuk mendukung dan menjamin keberhasilan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah, maka konselor harus mampu melakukan hal tersebut.

     Itulah sebab mengapa seorang konselor atau guru BK harus memiliki kesadaran diri dan kemampuan yang baik untuk mau bersikap terbuka dengan berbagai jenis sosial budaya yang ada di sekitarnya terutama sosial budaya dari pesèrta didiknya di sekolah. Hal itu juga perlu menjadi perhatian khusus juga untuk para calon konselor atau guru BK agar kelak mampu melaksanakan tugasnya dengan optimal. Sehingga diharapkan dengan adanya faktor sosial budaya, konselor atau guru BK lebih aktif dan kreatif dalam menjalankan tugasnya bukan malah menjadikan faktor tersebut sebagai penghambat layanan Bimbingan dan Konseling bahkan dinding pemisah antara konselor dan konselinya.


"Keberagaman adalah warna-warni dalam kehidupan manusia, tanpa hal tersebut kehidupan akan terasa monoton dan membosankan"


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini