Spirited Away: Keserakahan dan Kecerobohan Manusia

Salah satu film terlaris garapan Studio Ghibli, yaitu Spirited Away hingga kini masih sering menjadi tontonan banyak generasi di seluruh dunia. Film ini berhasil meraih penghargaan Academy Award ke-75 untuk kategori Film Animasi Terbaik. Spirited Away diproduksi pada tahun 2001 oleh Studio Ghibli bersama sutradara Hayao Miyazaki. Film berdurasi 125 menit ini masih eksis hingga tahun ke-21 sejak tahun dirilis, yaitu tahun 2001.

Advertisement

Rakus dan Lancang

Film ini mengisahkan tentang petualangan seorang gadis kecil bernama Chihiro yang terjebak dalam dunia gaib dan memiliki misi untuk menyelamatkan kedua orang tuanya yang terkena kutukan dan berubah menjadi babi karena memakan jamuan yang seharusnya diberikan kepada para dewa. Para penyihir beranggapan bahwa kedua orang tua Chihiro memang pantas dikutuk menjadi babi karena sudah dengan lancang memakan yang bukan haknya dengan sangat rakus dan tamak.

Melalui adegan tersebut, Hayao Miyazaki dan studio Ghibli menggambarkan tabiat manusia yang memiliki sifat rakus dan lancang, yang dalam animasi ini digambarkan serupa dengan babi. Tentu akan ada konsekuensi atau karma yang akan didapat dari kerakusan tersebut.

Advertisement

Merusak Alam

Chihiro yang harus bekerja di tempat pemandian para dewa, harus dihadapkan oleh seorang dewa yang sangat kotor dan bau. Chihiro dipaksa membersihkan dewa ini tanpa rasa jijik. Ternyata dewa tersebut adalah dewa sungai yang berubah menjadi sangat kotor dan bau karena sungai yang tercemar oleh sampah dan limbah. Ketika membersihkan tubuh dewa sungai, Chihiro berhasil mengeliarkan sampah rongsokan bahkan emas berlian dari tubuh sang dewa.

Advertisement

Mengutip laman BBC News Indonesia, adegan tersebut terinspirasi dari kisah Hayao Miyazaki saat masih kecil ketika membantu kerja bakti membersihkan sungai dan menemukan banyak sampah yang mencemari sungai.



Penjilat dan Serakah

Tokoh Kaonashi atau No Face yang mulanya merupakan sosok pendiam dan terasingkan, berubah menjadi sombong dan serakah ketika ia berhasil menunjukkan kekuatan bahwa ia bisa menghasilkan emas dari dalam dirinya yang membuatnya dipuja dan disanjung oleh seluruh penghuni pemandian. Para penghuni menjadi penjilat yang selalu menjamu Kaonashi dengan intensi ingin mendapatkan emas yang banyak. Kaonashi masih merasa belum puas, karena Chihiro tidak tertarik dengan esistensinya. Kaonashi menjadi marah dan merusak pemandian agar Chihiro tertarik padanya.

Adegan tersebut terasa dekat dengan kita di mana yang kuat selalu berkuasa dan tidak menerima penolakan dan yang lemah terpaksa memuja dan menjadi penjilat agar mendapatkan apa yang ia inginkan. Akan tetapi, tentu masih ada sosok seperti Chihiro yang memegang teguh tujuan awal tanpa tergoda yang lainnya.

Pada akhirnya, Spirited Away tidak bisa dikatakan sekadar animasi fantasi hiburan semata. Melalui karakter Chihiro, penikmat Spirited Away dapat merasakan apa yang menjadi polemik dalam animasi tersebut. Ataukah memang tokoh-tokoh dalam Spirited Away merupakan interpretasi orang-orang di sekitar kita? Atau bahkan diri kita sendiri?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa semester 5 di Universitas Negeri Malang

CLOSE