Sudah Lama Merantau Kok Merasa Homesick

Mengubah Kebiasaan Agar Tidak Merasa Homesick Itu Perlu teman!

Waktu terus berlalu hingga beberapa tahun dan sampailah disuatu keadaan dimana saya menjadi anak kost ketika sudah masuk diperguruan tinggi dikarenakan jarak tempat tinggal wali dan orang tua yang jauh mengharuskan saya untuk tinggal dikost. Beberapa saudara sering bertanya kepada saya apakah kamu yakin ingin kuliah, yang jarak nya jauh dari rumah saudara dan orang tua. Disitu saya menjawab penuh dengan keyakinan  ingin berkuliah yang jarak nya cukup jauh bahwa dengan saya mencoba untuk mencari ilmu dikota orang maka akan semakin banyak pula pengalaman yang saya dapatkan. 

Advertisement

Awalnya saya mengira bahwa menjadi anak kost sama saja seperti pada saat saya menjadi anak rantau ternyata setelah saya merasakan sekitar tiga bulan ini begitu banyak perbedaan yang membuat diri saya menjadi homesick dan menyerah. Saya sering kali, mengeluh kepada orang tua tanpa henti namun orang tua saya tidak diam begitu saja mereka juga memberikan motivasi dan membangunkan kepercayaan diri saya kembali untuk tidak menyerah. Nah posisi orang tua seperti inilah yang sangat diperlukan oleh anak remaja ketika diri nya sering merasa homesick Waktu yang cukup singkat dan memiliki banyak pengalaman setelah saya tinggal dikota orang. Banyak hal yang saya dapatkan setelah menjadi anak kost dan sering merasa homesick yaitu, cara bertahan hidup saat akhir bulan, belajar untuk mandiri tanpa harus bergantung pada orang lain, memilih teman pergaulan yang mampu membawa kita kearah positif. 

Setelah sekian lama, menjadi anak yang sering homestick saya memutuskan untuk keluar dari zona tersebut sehingga saya memiliki tips terutama untuk diri saya sendiri. Cara yang saya lakukan untuk mengatasi rasa homestick, yaitu sebagai berikut : 

Mencoba berbaur dengan teman.

Advertisement

Nah, temen-temen semua kalian pernag tidak merasa malu pada saat inin beradaptasi dengan yang lainnya? Tentu pernah dong. Disini teman-teman mungkin berfikir seberapa penting diri kita untuk berbaur dengan yang lain. Berbaur atau bergaul dengan orang lain menurut saya, itu cukup penting, karena kita merupakan mahkluk social dimana pada suatu saat kita akan saling membutuhkan satu sama lain.

 Dengan sering berbaur dengan yang lain nya tentu saja kita akan merasa terhibur dan tidak kesepian lagi.berbagi cerita dengan teman-teman sekitar juga meminta pendapat mengenai masalah yang kita alami. Dan kita juga bisa menemukan kritikan mengenai diri kita.  Ini adalah salah satu cara yang saya lakukan ketika saya merasa homesick karena dengan cara ini saya bisa melupakan sejenak rasa kerinduan pada orang tua saya.

Advertisement

 

Me time  

Menurut saya waktu yang dibutuhkan diri kita untuk sendiri merupakan cara untuk kita mengurangi rasa kerinduan pada orang tua. Cara ini saya lakukan dengan pergi bermain mencari tempat-tempat yang mengubah suasana hati juga pikiran saya seperti, café yang didalam nya terdapat unsur ke esthetic kan sehingga membuat saya lebih tenang daripada kost. Kemudian dengan pergi kesuatu taman dimana terdapat pepohonan yang rindang serta udara yang sejuk membuat diri saya tenang. Dan yang terakhir bisa dengan mengunjungi perpustakaan untuk bisa menambah wawasa. 

Vc dengan orang tua 

Ini adalah cara terakhir bisa saya lakukan ketika saya benar-benar merasakan kerinduan yang sangat berat dan juga di iringi dengan masalah yang berat. Saya menghabiskan waktu hingga beberapa jam untuk video call dengan orang tua menceritakan berbagai aktivitas yang saya lakukan saat perkuliahan serta, masalah yang terjadi dalam perkuliahan. Setelah saya bercerita Panjang dan lebar orang tua saya pun memberi arahan kepada saya bahwa lingkungan luar bisa saya berdampak positif jika kita bijak dalam berfikir dan akan berdampak negative kepada kita apabila kita mengikuti alur saja.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

CLOSE