Suka Duka Jadi Seorang Guru di Era Milennial. Harus Kuat Mental dan Punya Kesabaran Maksimal

Suka duka jadi guru di era milennial

Akhir-akhir ini banyak sekali pemberitaan di media sosial, internet, media masa, mengenai perlakuan tidak sopan siswa terhadap gurunya. Bahkan sampai ada yang viral karena ada siswa lain yang merekam dan mengunggah perbuatan pelanggaran etika itu ke dalam jejaring sosialnya. Miris rasanya melihat kejadian ini, yang terjadi bahkan sudah berkali-kali.

Advertisement

Suatu hari teman saya juga pernah bercerita, bagaimana susahnya mengajar di era milennial sekarang ini. Dia bertanya pada saya apakah hal itu terjadi karena dia dulu waktu sekolah termasuk salah satu siswa yang sedikit bandel? Tapi, menurut saya tidak. Karena saya sendiri pun mendapatkan perlakuan yang sama seperti apa yang dialaminya.


Sebagai seorang guru pastinya kami bisa marah. Tapi, kami juga memikirkan konsekuensi apa yang akan kami dapatkan. Ada etika dalam mengajar yang kami pegang teguh.


Untuk itulah saya berkata padanya, kalau menjadi seorang guru harus memiliki kesabaran tingkat tinggi. Namun, teman saya tidak bisa bertahan lama. Hanya beberapa bulan saja dia mengajar, lalu memutuskan untuk keluar.

Advertisement

Sebagai seorang teman saya tidak bisa berbuat banyak untuk membantunya. Karena saya sendiri hanya seorang tenaga pendidik, yang menjadi seorang guru tanpa gelar. Suka duka yang saya dapatkan selama kurang lebih 2 tahun mengajar juga banyak. Sempat ingin berhenti, namun melihat tumbuh kembang mereka, meskipun memang bandel tidak bisa secepat itu hilang, tapi saya tetap bertahan. sampai sekarang.


Bukan hanya peran orangtua yang utama saja yang dibutuhkan. Tapi teman, lingkungan, juga semua pihak sangatlah dibutuhkan. Diharapkannya tidak ada lagi orangtua yang salah paham, sampai melaporkan ke pihak yang berwenang.


Advertisement

Banyak sekali memang yang menjadi penyebab seorang siswa atau pun siswi bisa melakukan tindakan tak terpuji ini. Salah satunya melalui media sosial, yang bahkan siswa sekolah dasar sekarang sudah memegang smarthpone. Saat pelajaran di kelas, siswa justru asyik dengan ponsel mereka sendiri-sendiri. Tidak memperhatikan pelajaran dan bermain sendiri. Bahkan begitu banyak video yang viral karena aksi para siswa maupun siswi, yang bagi mereka sebenarnya belum waktunya.

Saya berharap, baik sebagai seorang guru, siswa, orangtua, juga pihak yang berwenang, kita semua bisa duduk bersama dan mencari solusi apa yang bisa kita dapatkan, agar tidak ada peristiwa perlakuan menyimpang siswa ke gurunya, maupun sebaliknya lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bukan sekedar hobi melainkan memberi arti.

CLOSE