Apakah kamu pernah mengalami cinta kepada seseorang? Cinta itu seperti apa, sih? Mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata-kata cinta, ya?
Setiap manusia pasti memiliki rasa suka kepada seseorang. Rasa suka tersebut tidak bisa langsung dikategorikan sebagai cinta. Bisa saja rasa suka yang dirasakannya itu hanya bentuk kekaguman semata.
Menurut Mahmud bin Asy-Syarif, cinta adalah sebuah kerinduan yang tidak berujung, sebuah rasa rindu yang meluap-luap, dan sebuah kegilaan yang tidak berkesudahan. Cinta mampu membuat seseorang lupa akan segala hal. Saat kamu mencintai seseorang pasti kamu akan berusaha untuk mendekatinya. Kamu akan berusaha untuk mengejar dan mengambil hatinya.
Mencintai seseorang tidaklah salah, tetapi yang sering terjadi di zaman sekarang adalah ketika seseorang jatuh cinta kepada lawan jenisnya, dia mulai berusaha dan berdoa untuk didekatkan dengannya. Jika, dia telah berhasil mendapatkan orang yang dicintainya maka orang tersebut cenderung akan merasa bahagia karena terbuai dalam dunia kasmaran. Orang yang terjebak di dalam dunia ini akan sulit untuk mengontrol diri dan mulai melupakan kewajibannya agar bisa terus bersama kekasihnya.
Pernahkah kamu berpikir di saat kamu bahagia dengan kekasihmu adakah yang cemburu denganmu? Jawabannya pasti ada. Yang cemburu adalah dia yang selalu kamu sebut namanya, kau puji, bahkan selalu ada disaat kamu sedih. Di kala seseorang terbuai dalam kebahagiaannya, Â terkadang mereka melupakan yang telah menemaninya disaat sedih dan terpuruk. Yang cemburu disaat seseorang pacaran adalah tuhannya yaitu Allah Swt.
Pacaran dalam Islam memang dilarang karena umat muslim diperingatkan untuk menjauhi zina yang tertuang dalam Q.S. Al-Isra’ ayat 32. Terjemahan dari surah tersebut yaitu Dan janganlah kamu mendekati zina (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk. Allah melarang umatnya untuk berpacaran karena dengan pacaran mampu membuat manusia melakukan hubungan yang seharusnya tidak dilakukan sebelum menikah. Ketika seseorang yang benar-benar mencintai orang yang didambakan maka tidak akan mengajaknya untuk berbuat dosa, contohnya berpacaran.
Sesungguhnya Allah sangat cinta dan sayang terhadap kita, tetapi kita saja yang kadang tidak menyadari hal tersebut. Allah cemburu terhadap kita karena lebih memilih umatnya dibandingkan mendekatkan diri kepada-Nya. Walaupun kita sedang dimabuk asmara terkadang Allah mengirimkan sinyal kalau Allah sedang cemburu dengan kita. Sinyal tersebut dapat berupa tiba-tiba kita mendapatkan video atau postingan di media sosial yang berupa ajakan untuk menghindari pacaran. Jika, orang tersebut peka maka hatinya akan bergetar dan mengingat tentang kesalahannya karena telah melakukan pacaran. Saat itulah iman kita diuji apakah kita mampu untuk mengikuti kata hati atau hawa nafsu.
Tanda atau sinyal yang diberikan Allah kepada setiap umatnya berbeda-beda. Jika, ada yang menerima tanda ini maka wajib bersyukur karena Allah masih mencintai dan berharap agar ia lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Cinta sejati yang sesungguhnya adalah cinta yang diberikan Allah untuk para umatnya. Cinta seperti inilah yang tidak akan mengkhianati dan tidak pernah melukai hati orang yang dikasihinya.
Kebanyakan seseorang yang berpacaran akan lebih memperhatikan pacarnya, contohnya chatting sampai lupa waktu bahkan mengulur waktu untuk melaksanakan salat lima waktu, memilih untuk jalan-jalan berdua dibandingkan mengikuti pengajian, melakukan ritual sebelum tidur yaitu sleep call dibandingkan berdzikir, dan segera meminta maaf jika telah melakukan kesalahan terhadap pacarnya dibandingkan meminta ampunan kepada Allah atas segala dosa-dosa yang telah diperbuatnya.
Keadaan seperti inilah yang membuat Allah cemburu. Bukannya Allah tidak menginginkan umatnya untuk memiliki pasangan, tetapi Allah menginginkan umatnya mendapatkan pasangan hidup yang mampu membuatnya semakin dekat kepada Allah. Jodoh tidak akan tertukar, tugas kita hanya memperbaiki diri agar mendapatkan jodoh yang sesuai dan tepat bagi kita di mata Allah.
Allah hanya ingin umatnya sadar bahwa yang selalu menemani di saat suka dan duka serta mampu memberikan solusi dari setiap permasalahan hidupnya itu hanyalah Allah semata. Tujuan Allah seperti ini bukan semata-mata untuk kepentingan Allah sendiri, tetapi untuk kebaikan umatnya. Hal ini dikarenakan di mata kita belum tentu baik di mata Allah, begitu pula sebaliknya.
Jangan sampai kita berada dalam kondisi dimana kita mencintai seseorang sampai tidak sadar ada yang lebih mencintai dan menyanyangi kita lebih dari apapun yaitu Allah. Selain itu, pekalah untuk bisa merasakan sinyal yang diberikan oleh Allah untuk tidak melakukan kegiatan yang mampu menjerumuskan kita ke dalam api neraka.
Kamu mencintai dia sedangkan Allah sangat mencintaimu. Kondisi ini menguji seseorang untuk memilih iman atau nafsu. Setiap pilihan yang akan dipilih itu tergantung seberapa kuat iman kita untuk melawan nafsu. Jika, Anda diposisi seperti ini saya sarankan untuk mengikuti kata hati Anda dan lebih mendekatkan diri kepada Allah agar segera diberi petunjuk supaya tidak semakin terjerumus ke dalam lubang dosa.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”