Surat Terbuka untuk Teman Curhat yang Menceritakan Kembali Kisah Kami

Terima kasih atas pembelajaran yang kamu berikan

Dear teman curhat,

Advertisement

Terima kasih sudah memberikan dukunganmu disaat kami sedih dilanda masalah. Terima kasih juga sudah menawarkan bantuan, walaupun semua itu hanya kau katakan dengan manis dimulut tanpa benar-benar dilakukan. Setidaknya pernah menghibur kami, dan sedikit meringankan beban mental, walaupun hanya sementara.

Sebenarnya, kami ini hanya ingin cepat-cepat menyudahi kesedihan dan kegalauan kami. Kami merasa sedih, bingung, pusing gak tahu harus bagaimana menyelesaikan masalah kami ini. Beragam kalimat kalian ucapkan agar kami berbagi kesedihan. “kalau ada masalah tolong dibagikan, mari kita selesaikan bersama-sama”, “kalau ada masalah, jangan dipendam terlalu lama nanti jadi penyakit”, dan masih banyak lagi.

Memang benar katamu sobat, menceritakan masalah yang sedang dihadapi sangat membantu. Tapi, kalimat-kalimat hebat yang kau ucapkan yang seharusnya manis bagai madu, pada kenyataannya? Membuka luka lain. Sakit memang, sakit untuk membagi masalah ini, karena berarti kami harus benar-benar membuka luka dan meneliti setiap sudutnya, tapi lebih sakit jika sudah dibuka ternyata kalian hanya berbasa-basi mengucapkannya.

Advertisement

Teman, tidak perlu kamu membuang waktu dan tenagamu yang teramat sangat berharganya itu hanya meminta kami bercerita lalu menceritakan ulang cerita kami dengan bumbu tambahan. Jika memang itu tujuanmu, maka kami mohon dengan sangat tinggalkan kami, biarkan kami mengurusi diri kami sendiri. Tidak usah kamu datang. Bukan hanya ini menyakitkan bagi kami, tapi juga memperparah keadaan.

Tapi biar bagaimanapun, aku rasa aku harus berterima kasih kalian pernah melakukan ini, setidaknya sekarang kami mengenal pribadimu dengan sangat baik. Kini kami bisa membedakan mana yang dengan tulus mengasihi kami, menghargai dan menerima kami bahkan disaat kami susah dan mana yang bukan. Kami juga belajar bagaimana menjadi teman yang baik bagi teman-teman kami yang lain. Dan yang terpenting, kami pun belajar bagaimana membagi cerita kami pada orang lain.

Advertisement

Kamu mungkin akan merasa sakit hati bagaimana kami bisa berubah seperti ini, bagaimana dulu kamu yang paling tahu tentang cerita hidup kami, tiba-tiba menjadi seseorang yang paling tidak tahu tentang kami. Tapi beginilah kita sekarang, bukannya tidak mau memberikan kesempatan kedua, kami hanya takut disakiti lagi seperti dulu. Memang sekarang semakin sedikit cerita yang bisa kami bagi denganmu. Tapi ketahuilah teman, kalau kamu butuh teman curhat, kami berjanji akan selalu siap mendengarkanmu dan tidak akan melakukan hal yang sama seperti yang kamu lakukan pada kami.

With love,

Temanmu


Hari ini mendung, tapi tolong sampaikan kalau di sini cerah. Agar mereka tidak banyak tanya dan mau tau yang bukan urusannya. – Marchella FP, KTBB


 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Spilling irregular ideas through words

CLOSE