Tangisan di Kereta Tua

Sebuah renungan di hari senja

Di hari senja yang sunyi, aku duduk sendirian memandang ke langit yang terlihat begitu tenang. Aku melihat awan-awan yang perlahan berlalu dan matahari yang meredup, memberikan warna keemasan.

Advertisement

Aku merenung tentang hidupku, tentang harapan dan mimpi, tentang pencapaian dan kesalahan yang pernah kulakukan. Aku melihat ke belakang dan merasa sedih dengan waktu yang hilang. Namun, juga merasa bersyukur atas pengalaman yang telah kujalani.

Aku merenung tentang arti hidup, tentang tujuan sejati tentang kebahagiaan dan kedamaian yang kusimpan di dalam hati. Aku menyadari bahwa hidup ini bukan hanya tentang kesuksesan tapi juga tentang menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi orang lain

Di hari senja yang sunyi ini, aku merasa bahagia. Bahagia karena aku masih hidup dan masih memiliki kesempatan. Untuk meraih mimpi-mimpiku dan menjadi yang terbaik dari diriku dan untuk itu, aku berserah diri pada Yang Maha Kuasa, sumber kehidupan dan kekuatan.

Advertisement

Seorang pria tua berjalan di koridor pembatas stasiun. Terdengar suara gesekan roda-roda Kereta Senja Utama Jakarta-Yogyakarta. Dia mencari kursi nomor 13 D tepat di sampingku. Duduklah dia dan menghela nafas. Kami sedikit basa-basi saling menyapa. Seiring waktu kami pun terdiam dan ku lihat pria itu termenung di pinggir jendela. Dia seakan sudah pasrah dengan keadaan yang membuatnya tertekan dengan segala getirnya kehidupan. Ku lihat dia menghela nafas panjang. Aku jadi berfikir akan seperti apa aku saat tua nanti. 

Apakah aku akan seperti pria tua di sampingku, merasa tertekan dan pasrah dengan keadaan? Atau apakah aku akan menjadi orang yang tetap bersemangat, penuh harapan, dan optimisme? meskipun mungkin akan mengalami banyak cobaan dan tantangan di usia tua?

Advertisement

Aku merenung sejenak, dan menyadari bahwa masa tua adalah bagian yang tak terhindarkan dari hidup kita. Namun, bagaimana kita menghadapinya, tergantung pada pandangan dan sikap kita terhadap hidup. Jika kita melihat masa tua sebagai masa yang menyedihkan dan menyakitkan, maka kita akan cenderung merasa takut dan putus asa.

Namun, jika kita bisa memandang masa tua sebagai sebuah kesempatan untuk menikmati hidup dengan lebih santai dan bersemangat, serta memanfaatkan pengalaman dan kebijaksanaan yang telah kita peroleh selama hidup. Maka kita bisa menghadapi masa tua dengan lebih tenang dan bahagia.

Mungkin pria tua di sampingku memang sudah merasa letih dan takut menghadapi masa tua. Namun, aku berharap bahwa aku bisa menjadi pribadi yang tetap bersemangat dan penuh harapan. Meskipun menghadapi tantangan hidup yang berat. Karena hidup adalah anugerah, dan kita harus memanfaatkannya sebaik-baiknya, tak peduli berapa usia kita.

Aku melihat pria tua itu berdiri dan bergegas menuju pintu kereta, seakan-akan ada urusan penting yang harus dihadapinya. Aku merasa sedikit terkejut, tapi juga menyadari bahwa mungkin saja dia memang memiliki urusan yang mendesak.

Namun, sebelum dia pergi, dia membalikkan badannya dan memandangku dengan tatapan penuh arti. Dia berkata dengan suara rendah, "Ingatlah, hidup ini singkat. Jangan biarkan takut dan penyesalan menguasai dirimu. Nikmatilah setiap detik kehidupanmu, dan jadilah manusia yang baik dan berarti bagi orang lain."

Aku merasa terenyuh dan tersentuh oleh kata-kata pria tua itu. Meskipun hanya sebentar, pertemuanku dengannya telah memberiku banyak pelajaran berharga tentang hidup dan bagaimana menghadapinya.

Aku melanjutkan perjalananku dengan hati yang bersemangat dan penuh harapan, berterima kasih pada pria tua yang telah memberiku sebuah renungan yang berarti.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rahmat Syah adalah seorang pria berusia 32 tahun yang memiliki hobi membaca. Dia lahir dan besar di kota Jakarta, Indonesia. Sejak kecil, Rahmat telah mengembangkan kegemarannya dalam membaca buku-buku berbagai genre, mulai dari novel, sejarah, hingga agama.