Hujan Lebat Sore Sebagai Pertemuan Perpisahan Kita yang Bodoh

Hujan lebat sore ini telah menjadi perpisahan yang tak mudah dilupakan dimana kau sudah menganggapku sebagai seseorang yang bodoh karena berada di depan rumahmu dengan basah kuyup demi alasan yang tak jelas.

Sore ini, hujan turun dengan lebatnya dan aku masih sibuk dengan bersinku yang tak kunjung reda. Hujan lebat sore ini telah menjadi perpisahan yang tak mudah dilupakan dimana kau sudah menganggapku sebagai seseorang yang bodoh karena berada di depan rumahmu dengan basah kuyup demi alasan yang tak jelas.

Advertisement

 

"Kamu bego banget, hujan-hujan buat ngasih hadiah doang"

"Haha, gppa, aku sekalian mandi"

Advertisement

 

Baiklah, mariku ceritakan padamu atau siapapun yang membaca tulisan ini mengenai perasaanku supaya hujan lebat sore ini benar-benar menjadi pertemuan perpisahan kita yang bodoh.

Advertisement

 

Aku akan menceritakan padamu bahwa aku telah menyembunyikan sebuah cinta untuk seseorang yang telah lama ku kenal, yaitu dirimu. Seseorang yang lima tahun lalu ku temui dalam pertemuan yang tak disengaja. Tahukah kamu, cinta ini selalu kusimpan rapat-rapat darimu atau siapapun. Tiada yang tahu mengenai perasaan ini selain aku, Tuhan, alam pikir, dan perasaanku. Kau selalu bertanya tentang siapa yang ku cintai dan aku selalu menawab bahwa aku mencintai seseorang yang sudah lama ku tunggu. Ya, seseorang itu adalah dirimu sendiri yang sering menanyakan siapa sosok yang ku tunggu tersebut tanpa menyadari bahwa dirinya sendirilah yang ku tunggu.

 

Lima tahun bukanlah waktu yang singkat. Bertahun-tahun ku bertahan menyimpan perasaan ini darimu. Bertahun-tahun ku memperhatikanmu dari jauh. Bertahun-tahun ku selalu mendengarkan segala cerita tentang kegalauanmu. Bertahun-tahun ku selalu melihat kemesraanmu bersama seseorang yang telah kau pilih. Bertahun-tahun ku berharap supaya perasaan ini luntur dan menghilang, namun perasaan ini justru semakin kuat. Mungkin, jika kau mengetahui ini, kau akan sekali lagi mengatakan bahwa aku bodoh. Namun, kau memang bagaikan sebuah magnet kuat dalam kehidupanku yang dapat menarik segala perasaan serta alam pikirku. Melihatmu dari jauh saja dapat mengubah hariku yang tak bersemangat menjadi bersemangat.

 

Cinta ini mungkin suatu cinta yang aneh dan tidak berlogika. Aku mencintaimu bukan karena alasan yang dapat ku jelaskan lewat puisi atau rangkaian kata-kata yang indah. Aku hanya tahu bahwa aku mencintaimu karena sebuah perasaan yang tiba-tiba muncul sejak perjumpaan pertama kita. Ku mencintai seluruh hal yang ada pada dirimu dan tak bisa ku jelaskan lewat ungkapan apapun.

 

Jika kau sudah membaca tulisan ini dan menyadari bahwa kau adalah seseorang yang selalu ku tunggu, tak perlu kau sibuk memikirkan jawaban atas perasaan ini. Pluto menyebut perasaanku ini sebagai cinta platonis. Biarkan saja cinta ini mengalir apa adanya dan bermuara entah di belahan bumi yang mana seperti air hujan yang jatuh ke daratan kemudian mengalir ke laut dan kembali lagi menjadi awan. Cinta platonis adalah salah satu jenis cinta yang tak memaksakan orang yang dicintainya untuk menjadi miliknya. Terimakasih telah menjadi salah satu alasanku untuk meraih beberapa impianku yang sebelumnya ku anggap terlalu tinggi.

 

 

 

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE