Kalo kamu denger kata bahagia apa yang terlintas di pikiran dan hati kecilmu? Apakah senang? Atau mungkin rasa yang muncul saat harapanmu terkabul? Cinta yang saling memiliki? Keluarga yang rukun? Teman yang sefrekuensi? Yaps, itu semua memang bisa dikatakan contoh kebahagian beberapa orang karena setiap orang memiliki tolak ukur bahagianya masing-masing.Â
Sebagian orang memilih mencoba (bukan pura-pura) bahagia dan selebihnya tetap pada keadaan yang sebenarnya, saat kita memilih mencoba untuk bahagia Itu tidak salah! Karena kita sebagai manusia memiliki hak tersendiri untuk menjaga jiwa dan hati kita. Dunia ini terlalu singkat kalo hanya tentang tangis dan kecewa, kamu bisa bahagia dengan caramu sendiri. Tuhan menghidupkan kamu di dunia bukan untuk menjadi kambing hitam atas segala kekejaman ini, cobalah sesekali kau tatap cermin lihatlah dirimu dan lihat bagaimana adil nya tuhan menciptakan karya rupa yang sempurna sehingga melahirkan ciptaan yang hebat, seperti kamu.Â
Semua orang pantas bahagia kan?
Jawabannya IYA. semua mahkluk di bumi ini pantas bahagia, saya, kamu, dia, mereka, kalian, kita. Tapi apakah kamu lupa setiap manusia di bumi ini juga pantas untuk diuji sesuai kesanggupannya masing-masing?
Tenang saja, Tuhan tidak mungkin salah dalam menaruh ujian, ibaratnya seperti ini anak kelas 2 SD tidak mungkin mengikuti tes yang sama dengan anak kelas 4 SD karena ilmu yang didapat di kelas 2 SD belum setara dengan ilmu yang didapat di kelas 4 SD. Lalu pertanyaannya, apa kita sebagai manusia sudah merasa siap jika Tuhan menguji? Harus.
Harus siap! Meskipun sering kali ujian membuat bahagia kita tertunda, tapi tidak apa-apa kan? Lebih baik tertunda dari pada tidak diberi. Bahagia bukan untuk manusia yang tidak punya masalah bahagia untuk manusia yang sedang berserah.Â
Jangan kau salahkan Takdir apalagi menginginkan waktu mundur beberapa saat!
Seringkali saya dengar seseorang yang belum siap menerima ujian menginginkan waktu berhenti bahkan mundur beberapa saat. Tujuannya? Untuk memberi dirinya peluang meratapi kisah hidupnya yang sulit, ini salah! Semakin waktu berjalan lambat maka ujianmu pun semakin lama dan bahagiamu semakin menjauh. Jalani saja, ciptakan suasana ikhlas ada di tengah-tengah ujianmu yang berat, maka hadirlah ketenangan di situ.Â
Satu yang harus kalian ingat, pada akhirnya masalah itu akan tetap selesai dengan bagaimanapun kita menghadapinya, mau dengan marah/kecewa/murung/ bahkan sabar dan tawakal. Percaya atau tidak, selalu ada jalan keluar di setiap kesempitan. Oleh karena itu jangan pernah berhenti berharap pada zat pemberi harapan kepada nya lah seharusnya kita gantungan harapan.Â
Kenapa harus berserah?
Karena manusia tabiatnya suka menyerah itu sebabnya perlu sekali berserah. Menyerah dan berserah adalah 2 kata yang berbeda, menyerah itu saat kita sudah pasrah tanpa melakukan perjuangan terlebih dahulu sedangkan berserah adalah rasa pengharapan kita pada Tuhan setelah berusaha sekuat tenaga. Jadi, jika sudah berikhtiar dengan tenaga maka sisanya bertawakal dengan hati. Terkhusus untuk anak muda jaman now yang sulit banget berserah, yang terlalu memikirkan masalah sudah cukup ya jangan jadikan hidupmu sebagai pengumpul beban. Mari mulai ciptakan kebahagiaan.Â
Percaya deh, Tuhan mempunyai rencana yang besar untuk hamba-Nya yang sabar!
Kadang manusia itu aneh setiap kali mereka berserah pasti selalu dilengkapi dengan fikiran yang negatif, contohnya "Tuhan bisa ga ya kabulin harapan aku?" Seolah-olah ga percaya kalo tuhan akan kasih jalan keluar.  Kenapa ya?  Padahal harusnya ga boleh loh, karena Tuhan sesuai prasangka hamba-Nya.
Mulai sekarang harus belajar berprasangka baik yaa apalagi sama Tuhan. Kunci dari percaya itu cinta atau biasa orang muslim sebut dengan Iman, kalo kita mencintai Allah kita bisa lebih mudah untuk percaya apalagi berharap kepadanya. Lagi pula rasa sayang Allah pada hamba nya itu melebihi sayang Ibu kepada anaknya, bisa dibayangin engga? Seorang ibu aja engga akan tega melihat anak nya menderita lantas apalagi Allah?
Jadi tidak mungkin Allah membuat hamba nya kecewa apalagi sakit hati, cuma terkadang hamba nya yang sudah berfikiran negative sehingga mendoktrin pikiran bahwa Tuhan tidak adil akan hidup nya yang selalu sulit. Tapi mulai sekarang jangan berfikiran negative lagi ya sama Allah? Janji? Okee.
Sesungguhnya, hamba yang bahagia adalah hamba yang mendapatkan cinta Tuhan-nya!
Manusia diciptakan memang berbeda-beda. Berbeda Ras,suku,agama,warna kulit,sosial bahkan sampai cara berpikir pun tidak sama, Tapi saya yakin dalam setiap agama apapun meletakan kebahagian adalah saat dimana seorang hamba dekat dan mendapatkan cinta dari Tuhan nya. Lalu Bagaimana cara nya mendapatkan cinta Allah? Mulailah perbaiki hubunganmu dengan Allah, salah satu nya dengan shalat (Untuk orang muslim), Sabar, ikhlas dan mulai menerima apapun takdir yang Allah pilih untuk kita. Jangan pernah merasa dirimu yang paling menderita karena sedang Allah uji karena semua hamba Allah pasti akan mendapatkan ujian, ketika seorang hamba sedang diuji dengan keadaan sudah mendapatkan cinta dari Allah itu sungguh akan jauh lebih mudah untuk seorang hamba dalam menghadapi ujian nya.Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”