Agustus 2017, aku ingat betul saat itu pertama diriku mencoba untuk menonton MV salah satu artis Korea. Awalnya aku memang tidak berniat mengikuti dunia permusikan Korea, namun setelah menyaksikan salah satu MV dari artis korea (lebih tepatnya EXO) aku mulai mengikuti dunia per Kpop an. Awalnya memang susah, sebab dari segi perbedaan bahasa yang menurutku sulit dipahami "aduh bahasanya gak paham" gumamku dalam hati, namun seiring berjalannya waktu ternyata ketertarikanku terhadap Kpop semakin meluas. Seperti menonton acara variety show, game show, dan drakor.
Jujur, aku bersyukur bisa mengenal dunia kpop, sebab apa? Sebab aku bisa menjadi diriku sendiri, aku bisa lebih fokus dengan diriku, bahkan dengan kpop aku bisa lupa dengan berbagai permasalahan. Percintaan, salah satunya.
Bukan hanya visual yang aku lihat (bohong banget astaga :v) namun juga segi musicnya. Genre balad mungkin menjadi pilihanku hingga saat ini, banyak lagu ballad yang sudah aku dengarkan seperti days without you – Davichi, Universe – Exo, No longer – NCT, dan masih banyak lagi. Namun bukan berati lagu bergenre hiphop, pop, dan sebagainya tidak enak didengar, semuanya didengarkan waktu aku sedang belajar terutama saat aku sedang belajar matematika.
Perjuangan menjadi idol kpop ternyata tidak semudah pemikiranku di awal. Aku kira mereka hanya mendaftar kemudian langsung menjadi Idol, namun kenyataannya lebih dari itu. Mereka harus menjalani berbagai macam tahapan. Mulai dari memperbaiki diri, melatih diri, bahkan melatih mental mereka. Jika mereka lemah dalam hal mental, maka mereka belum siap menjadi idol. Selain itu pola makan mereka juga diatur sedemikian rupa, serta ketatnya pengawasan dari pihak agensi.
Masalah percintaan idol, membahas ini, jujur aku memang kurang terlalu iklhas untuk menerima kenyataan bahwa idol yang aku kagumi memiliki seorang pendamping. Namun bagaimanapun aku tetap harus berfikir realistis, berbicara mengenai ini aku teringat sepenggal kalimat yang diucapkan Jae Day 6 "Cinta datang kepada siapapun, tapi nggak dengan aku. Soalnya aku seorang idol" petikan kalimat tersebut membuat aku semakin sadar, bahwa aku harus berlapang dada membiarkan idolaku bersama dengan orang lain, dan juga sebagai tamparan buat aku bahwa harus mencintai mereka sebagai seorang idol, bukan sebagai seorang lelaki. Sulit?
Jelas sulit, aku terlalu terbiasa dengan berbagai macam hal-hal yang berkaitan dengan mereka, maka dari itu aku menjadi terlalu nyaman dengan hal tersebut. Namun jika bukan dari diriku sendiri yang harus menjaga dan membatasi perasaan, maka siapa lagi?, jika bukan sekarang, maka kapan lagi? Aku berharap, bisa menyukai kpop bukan hanya dari visual mereka, namun karya mereka. Lucu juga nanti kalau aku terlalu fokus sama visual mereka, sama aja aku beranggapan "mau buat lagu yang gak dengerable gapapa, yang penting cakep" kasihan sama mereka yang udah kerja keras mikir lirik lagu, tapi yang dinilai tetap visual mereka.
Untuk para artis kpop atau siapapun yang berhubungan dengan dunia entertainment di Korea, Semoga kalian tetap menjadi orang/ idola yang dapat menjadi teladan bagi fans-fans kalian di luar sana (termasuk aku). Jangan patah semangat…
화이팅!!!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”