Teruntuk Kamu yang Terlanjur Patah Hati

Jika saja bisa, setiap orang pasti akan memilih menghindari patah hati. Sebuah perasaan yang membuatmu jumpalitan, rasanya tidak mengenakkan, tersumbat di ulu dada juga menyiksa. Perasaan yang membuat siapapun bagaikan merasa paling menderita di dunia. Patah hati.

Patah hati itu nyata. Patah hati itu penuh derita. Ada banyak orang di luar sana yang gagah berani memulai rasa, kemudian berakhir mendapat luka sebagai konsekuensi kata ‘suka’ dan ‘cinta’.

Seseorang yang lapang hatinya pasti mengerti, patah hati hanyalah bagian terkecil dalam perjalanan hidup. Tidak perlu takut, apalagi khawatir. Justru dengan patahnya hati, kamu akan jauh lebih dewasa dan bijak dalam menentukan arah juga tujuan, kemana hatimu nanti akan ditambatkan.

Jangan pernah menyerah, meski harus berkali-kali patah. Nikmatilah setiap jengkal prosesnya. Memang menyakitkan juga amat menyiksa, tapi hidupmu harus tetap berlanjut. Tidak ada alasan untuk berhenti lalu pergi. Kamu boleh menangis hari ini, tapi besok kamu harus kembali bangkit. Menata hati, menata jiwa, menata semangat.

Meski demikian, percayalah ada satu orang yang sungguh-sungguh menghargai usahamu, mencintaimu lebih dalam, menyayangimu sungguh tulus, dan merindukanmu setiap saat.

Kamu tidak sendirian. Banyak orang yang sama-sama berjuang dari patah hatinya. Patah, lalu jatuh kemudian bangun untuk terus bangkit, berdiri dan berlari lagi. Jangan terlalu bergelimang kesedihan. Itu bisa mengubahmu lebih terpuruk dan tidak berdaya. Setiap insan berhak berbahagia, begitu pula dirimu. Jangan sia-siakan air matamu menangisi takdir milik orang lain.

Cobalah mengikhlaskan dan mendo’akan yang terbaik untuk mereka yang telah mematahkan hatimu. Dan belajarlah kembali membuka hati. Jangan sia-siakan waktumu untuk memikirkan orang yang belum tentu memikirkan kamu. Terima sajalah, kamu tidak dapat mengubah waktu. Berhentilah, mengatai diri sebagai orang paling sengsara di dunia.

Bila hari ini kamu menganggap dirimu sebagai orang paling tidak beruntung, esok lusa kamu akan berterima kasih karena telah patah. Bila hari ini kamu tidak mengerti mengapa kamu harus patah, esok lusa kamu pasti akan bersyukur karenanya.

Kamu sangat berarti dan pantas menerima yang terbaik. Hanya masalah waktu, kamu dipertemukan dengan seseorang yang akan membuat hari-harimu lebih berwarna, penuh ceria. Seseorang yang bisa membuatmu bukan cuma sekadar singgah, tetapi juga menetap selamanya. Seseorang yang tidak hanya menjadi pelabuhan bagimu, tetapi juga rumah untukmu berteduh.