Tujuan dari Travel Bukan Hanya Jalan-Jalan Melainkan Untuk Kepentingan Sejarah dan Hal Unik Lainnya

Bahwasanya Patung tersebut menyimpan sejarah yang kelam dan mengharukan.

Nada alarm berdering kencang. Sudah waktunya aku bangun untuk travel ke tanah para samurai tinggal. Ya benar, aku akan pergi ke negara Nippon atau yang dikenal Jepang. Kurang lebih 8 jam sudah aku tempuh di pesawat andalan Indonesia ini, yaitu Garuda Indonesia. Setelah berlama-lama di pesawat, akhirnya sampai juga di aku di bandara Narita. Tidak berlama-lama aku dan keluarga bergegas memesan taksi dengan tujuan ke Tokyo, shibuya. Tujuan ku disana bukan hanya demi melihat keindahan kota tersebut, melainkan melihat Patung Anjing yang sangat fenomal dan dibicarakan oleh kalangan masyarakat disana, Patung tersebut dinamakan Hachiko.

Advertisement

Dengar-dengar dari masyarakat sana, bahwasanya Patung tersebut menyimpan sejarah yang kelam dan mengharukan. Karena memang pada nyatanya, kisah Patung Hachiko diangkat dari kisah nyata. Kisah tersebut menceritakan soal Anjing sejenis Akita Inu dan lahir di Odate. Anjing tersebut mempunyai majikan bernama Hidesaburo Ueno yang berprofesi sebagai professor ilmu pertanian. Setiap kali sang majikan pergi, Hachiko selalu menemaninya dan menunggu nya di tempat yang sama, yaitu di pintu rumahnya atau didepan gerbang.

Lalu, seiring berjalnnya waktu tepatnya pada tanggal 21 Mei 1925, sang majikan, Hidesaburo Ueno dinyatakan meninggal secara mendadak tanpa diketahui sebabnya secara jelas. Hachiko yang sedang menunggu dirumahnya masih belum tau kalau majikannya sudah meninggal. Kerabat Hachiko, sesama Anjing, bernama John dan S, juga hendak pergi ke stasiun Shibuya untuk menjemput Uedo.

Namun, hal yang mengenaskan terjadi, Sang majikan pun tidak balik kepada Anjing-anjingnya, dan karena Hachiko sangat setia, Ia pun menunggu Uedo sampai hari yang di mana masyarakat menemukan Hachiko menghembus nafas terakhirnya di jalan jembatan inari, sungai Shibuya.

Advertisement

Pada tahun 1932, kisah Anjing Hachiko di beritahukan kepada Hirokichi Saito dari APAJ atau yang dikenal sebagai Asosiasi Pelestarian Anjing Jepang. Mendengar kisah ini, Saito tampak terharu dan akhirnya menulis cerita ini dalam bentuk artikel dan dikirim kepada harian Tokyo Asahi Shimbun, dan yang nantinya akan dimuat dengan judul Itoshiya rōken monogatari. Untuk riwayat patung, tahun 1935 adalah pembuatan patung perunggu Hachiko di kota kelahirannya di Odate.

Uniknya, pada tahun 1944, yang dimana perang dunia berlangsung, patung perunggu Hachiko dibongkar demi kepentingan perang, dan dibuat kembali di Shibuya. Tempat yang sedang aku injak. Perjalanan aku di shibuya tidak terlupakan hingga sekarang, karena pesan yang saya dapat dari patung tersebut dan kisah yang sangat mengharukan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini