#RemajaBicaraKespro-Ukuran Payudara Kecil, Bukan Berarti Duniamu Runtuh

Payudara kecil juga normal kok!

Perempuan mana yang tidak ingin memiliki payudara besar nan montok? Namun Tuhan menciptakan manusia beragam bentuk dan ukuran, termasuk payudara. Bagi perempuan yang dianugerahi payudara besar, pasti rasa syukur akan menggelayuti. Bagaimana tidak? Semua perempuan berlomba-lomba memakai krim pembesar hingga melakukan implan demi mendapatkan payudara impian yang kencang.

Sayang seribu sayang bagi pemilik payudara kecil dari ukuran cup 34 ke bawah. Cacian dan hinaan sudah menjadi keseharian. Hal ini tidak terlepas dari minat lawan jenis a.k.a laki-laki terhadap perempuan berpayudara besar sangatlah tinggi. Payudara besar dianggap pemuas mata sekaligus memanjakan nafsu syahwat para pria.

Payudara sendiri menjadi bagian dari alat reproduksi. Alat reproduksi tidak hanya sebatas kemaluan saja. Namun payudara juga menjadi penunjang kegiatan berkembang biak (reproduksi), yaitu aktivitas menyusui. Sehingga pertumbuhan payudara semasa pubertas juga menjadi hal krusial yang sering dibicarakan.

Semasa SMP hingga SMA, seringkali saya mendapatkan ejekan dari teman lelaki, mulai dari tepos hingga kutilang darat (kurus tinggi tinggal tulang dan dada rata). Saya yang tidak bisa mengelak, kemudian hanya bisa menerima kenyataan pahit akan bully-an tersebut. Hingga ada pula yang sempat mengatakan bahwa tidak akan ada laki-laki yang mau mendekat jika perempuan tidak memiliki ukuran payudara idaman.

Masa kehilangan kepercayaan diri

Bagi pemilik payudara kecil, usaha apa saja mungkin telah dilakukan untuk sedikit menambah volume payudara. Termasuk menggunakan bra dengan busa tebal, padahal isinya kosong. Terlebih lagi, biasanya saya berusaha untuk menutupi kekurangan diri dengan memakai jilbab panjang. Bukan hanya sebagai cara beriman kepada Tuhan, hal ini dilakukan tidak lain sebagai sebuah strategi mengatasi ketidakpercayaan diri.

Mulai menutup diri dari pergaulan dengan lawan jenis juga sudah pernah menjadi pengalaman pahit. Karena stigma di dalam masyarakat bahwa pemilik payudara besar sudah pasti sempurna walaupun wajah pas-pasan tak mengapa. Sedangkan wajah standar sekaligus tak punya ‘aset besar’ inilah yang mengakibatkan saya enggan membuka diri.

Tahap transisi mencintai diri sendiri

Saat membuka media sosial, ternyata banyak perempuan di luar sana yang bernasib sama. Namun mereka begitu percaya diri dan menyayangi tubuh pemberian Tuhan apa adanya. Dari mereka saya belajar bahwa setidaknya jika tubuhmu masih sehat, kamu harus bersyukur. Walaupun bentuk badanmu tidak sesuai standar di mata masyarakat.

Transformasi mulai percaya bahwa cantik nggak hanya tentang payudara

Banyak sekali mitos terkait ukuran payudara kecil yang pada akhirnya semakin mengkerdilkan rasa semangat. Seperti mitos bahwa payudara kecil pasti sedikit atau tidak bisa sama sekali menghasilkan ASI (Air Susu Ibu). Padahal sesungguhnya ASI dihasilkan oleh bagian kecil pada payudara yang disebut lobulus (kelenjar susu). Sedangkan ukuran payudara ditentukan oleh banyaknya jaringan lemak.

Rasa minder dan kekhawatiran bahwa pemilik payudara kecil akan sulit mendapatkan pasangan juga begitu menghantui. Namun nyatanya, dilansir dari merdeka.com, laki-laki mapan justru lebih memilih payudara kecil. Karena laki-laki cerdas tidak hanya menilai perempuan dari fisik atau visualnya semata, tetapi kepribadian yang menyenangkan menjadi senjata utama.

Selain itu, pemilik payudara kecil bisa lebih lelusa memilih ukuran pakaian, tanpa perlu khawatir terlihat gendut. Sedangkan perempuan berpayudara besar rawan mendapatkan catcalling hingga pelecehan seksual. Perempuan berpayudara besar juga sering dijadikan objek tidak senonoh. Bahkan dianggap sebagai penyebab terjadinya tindakan asusila. Alhasil seringkali memperoleh sejenis pernyataan seperti,


“Makanya, kalau pakai baju jangan ketat.”

“Bajunya kurang bahan ya, sampai dadanya kelihatan.”


Jangan mengira bahwa pemilik payudara besar hanya merasa bangga. Namun mereka juga sudah harus siap dengan ucapan menyakitkan seperti di atas. Karena cantik itu nggak hanya tentang ukuran payudara. Cukup merawat tubuh supaya bersih dan wangi juga akan membuat diri terlihat menarik. Menjadi perempuan cerdas, sukses, dan humble menjadikanmu juga terlihat cantik. So, jangan lagi minder dengan ukuran payudara!

 

Tenang saja girls kalau masih ada laki-laki yang menghina ukuran payudaramu. Coba saja bilang begini, “Memangnya Mr. P mu besar dan panjang?”

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sebutir pasir pantai asal Probolinggo, Jawa Timur