Surat Terbuka untukmu yang Meminta Pamit dengan Alasan Abu-Abu. Meski Berat, tapi Aku Mengizinkanmu

kamu meminta pamit dengan alasan abu-abu


Pergilah kasih

Kejarlah keinginanmu

Selagi masih ada waktu

Jangan hiraukan diriku

Aku rela berpisah demi untuk dirimu

Semoga tercapai segala keinginanmu

*Pergilah Kasih (By: Chrisye)


Lirik lagu ini untukmu. Iya, untukmu yang meminta pamit dengan alasan yang masih abu-abu menurutku, aku mengizinkanmu! Semoga kau menemukan apa yang kamu cari diluar sana yang tidak kau dapatkan dariku. Semoga kau bahagia dengan pilihanmu dan aku dapat memulai kehidupan baruku. Aku masih harus membiasakan diri dengan perubahan yang serba mendadak ini, melalui aktivitasku tanpa kehadiranmu. Sementara ini, biarkanlah aku beradaptasi dengan situasi yang menurutku langsung berubah ekstrim.

Aku harus terbiasa melalui aktivitas sehari hariku tanpa kata-kata semangat pagimu dengan emoticon love yang kamu sering kirimkan setiap pagi, bahkan sampai sekarang aku masih menunggu dengan sabar setiap pagi chatmu di aplikasi WA-ku, berharap jika chat yang masuk di handphoneku berasal dari kamu, tapi nyatanya hanya chat yang tak penting dari group yang tak jelas.

Terkadang, aku masih bingung dengan cara apa melewati malam yang begitu sunyi, malam yang biasanya kuhabiskan dengan bertukar suara melalui frekuensi telepon sampai menjelang azan subuh, bahkan setiap malam aku masih sering mengintip profil WA-mu. Apakah kau sudah tertidur atau masih kah kau terjaga? Aku kadang masih sering bertanya mengapa WA-mu masih online sampai dini hari, apakah kau telah mendapatkan penggantiku? Apakah secepat itu? Hehehe

Mungkin aku masih membiasakan diri mengubah sapaan kita, yang awalnya dengan panggilan "yang" berubah menjadi "dek". Kadang terasa miris namun harus tetap dijalani. Ini sudah menjadi keputusan kita, kita yang mengambil jalan keluar ini, walaupun yang paling banyak mengambil keputusan ini adalah kamu, namun aku tetap harus mengikutinya, seperti kata yang sering terlontar “perasaan tak bisa dipaksakan”.

Untukmuu yang kini mendeklarasikan diri sebagai teman maupun sudara, terima kasih telah bersikap dewasa! Memang berat tapi kita akan mencoba menjalin hubungan tanpa mengedepankan rasa. 


“Jangan lupa sholat, jangan canggung mulai chat duluan, jangan canggung meminta tolong, dan tetap jadi manusia yang baik”  itu adalah pesan dan nasihat yang akan selalu kuingat. Terima kasih telah menjadi awal kisah indahku di awal perantauanku, dengan segala keikhlasan hatiku aku mengizinkanmu!


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

une femme libre