#UpgradeDirimu: Menjadi Suami yang Seutuhnya Bagi Istri Terkasih

Jadikan istri sebagai pelengkap kebahagian, bukan pelengkap penderitaan.

Momen bahagia ketika di bulan nan fitri tahun ini adalah momen pertama menjalani kehidupan sebagai seorang suami bagi seorang istri yang terkasih.  3 bulan setelah pernikahan kudus membuat kebahagiaanku semakin lengkap dengan kehadiran seorang istri. banyak hal yang berbeda tentunya ketika sudah menjadi suami. Tuntutan untuk memiliki tanggung jawab tentulah semakin besar. Tanggung jawab untuk membahagiakan istri adalah janji saya kepada Tuhan untuk senantiasa mengasihi istri yang sudah dititipkan oleh Yang Maha Kuasa.

Membantu istri dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari dirumah adalah salah satu wujud saya mengasihinya. Mengambil bagian dalam sederet pekerjaan rumah mulai dari membersihkan rumah setiap harinya, memasak didapur, mencuci pakaian, mencuci piring bahkan menyetrika, ini semua adalah rutinitas yang tidak bisa lepas dari pekerjaan yang harus dikerjakan bukan hanya oleh istri tapi juga suami dituntut untuk ambil bagian dalam itu. Sebagai suami yang baik tentu tidak mau membuat istri saya hanya menjalankan kodratnya sebagai ibu rumah tangga yang harus mengerjakan pekerjaan rumah secara sendiri tanpa ada bantuan dari sang suami.

Setiap hari motivasi dan semangat untuk membahagiakan istri dengan menjadi suami seuatuhnya harus saya jaga tetap menyala setiap harinya. Bangun di pagi hari bersama istri, bergegas ke dapur membantunya untuk memasak makanan yang akan menjadi makanan hari itu saya lakukan dengan rasa iklas dan bahagia.

Berbagi kerjaan dengan istri, menyiapkan bumbu untuk masakan bahkan sesekali melakukan semuanya mulai menyiapkan bumbu, memasak ikan dan sayur hingga selesai tersaji di meja makan. Itu saya lakukan setiap hari nya. Apa saja yang bisa saya kerjakan dirumah untuk setiap hari menjadi tanggung jawab saya sebagai suami yang tidak mau membuat istri saya layaknya seorang pembantu yang mengerjakan semua pekerjaan rumah.

Kebahagiaan di bulan nan fitri ini bertambah dengan kehadiran calon bayi bagi keluarga kecil kami. Usia kandungan yang sudah beranjak 11 minggu tentu menuntut penjagaan yang lebih besar lagi demi kesehatan istri dan calon bayi kami. Menjadi seorang suami sekaligus menjadi calon ayah untuk anak kami nanti menambah semangat saya untuk lebih mengasihi dan menjaga istri saya. Pekerjaan sebagai suami tentu akan bertambah selama proses kehamilan istri saya. Mulai dari menyuguhkan susu ibu hamil untuk istri saya lakukan setiap pagi dan malam hari. “Demi kau dan Sibuah Hati “, slogan ini seakan hidup dalam kehidupan saya sebagai suami dan sebagai calon ayah, slogan ini akan tetap bergelora sepanjang masa kehidupan rumah tangga saya.

Tidak membiarkan istri saya barang sekalipun untuk menyiapkan segala kebutuhan dimasa kehamilannya, sangat penting untuk bisa saya jaga disetiap harinya karena rasa khawatir yang muncul ketika membiarkan istri saya melakukan pekerjaan yang terlalu berat yang mungkin bisa berdampak kepada kandungan.

Pelajaran yang saya dapat ketika mengerjakan pekerjaan seperti mencuci pakaian, menyapu rumah, menyetrika dan mencuci piring mengajarkan kepada saya bahwa ternyata pekerjaan istri itu ternyata berat sekali. Tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan pekerjaan kita dikantor. Kesadaran dalam diri membuat saya menjadikan istri itu harus sebagai rekan kerja yang baik dalam segala pekerjaan dirumah. Kebahagiaan tidak berkurang kadarnya ketika saya membantu Ketika saya melakukan pekerjaan rumah tidak membuat derajat saya sebagai suami menjadi rendah.

Dari semua pekerjaan yang saya lakukan, terbersit kebahagiaan dalam hati, bahwa saya ternyata sudah sedang dan akan berusaha menetapi janji saya kepada Tuhan yang telah mempersatukan kami sebagai pasangan suami-istri dan sebagai sebuah rumah tangga yang harus saya bangun fondasi yang kuat bersama sang istri itulah api semangat yang akan saya jaga tetap menyala dalam diri saya.

Walapun terjadi riak-riak kecil yaitu masalah dalam rumah tangga, tetapi itu semua adalah untuk kebaikan dan fondasi yang lebih kuat dalam mengarungi rumah tangga yang bahagia. Dalam hati saya berikrar akan menjadi suami yang seutuhnya bagi istri terkasih.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

ASN yang ingin berkontribusi bagi pembangunan dan kemajuan bangsa