Vertical Garden: Tanaman Dinding sebagai Solusi Permasalahan Polusi Udara

Vertical garden

Telah kita ketahui pada saat ini, permasalahan lingkungan seperti polusi udara seolah tidak pernah ada habisnya. Seiring dengan meningkatnya pembangunan dibidang industri pada wilayah kota serta meningkatnya pengguna kendaraan umum, tidak  dapat dipungkiri bahwa hal tersebut menjadi salah satu penyebab permasalahan polusi udara semakin kompleks. Terdapat banyak cara dalam menangani ataupun mencegah permasalahan tersebut dimana salah satunya yaitu dengan menanam tanaman di area sekitar pinggir jalan atau pada ruang terbuka. Konsep penanaman tanaman yang kini menjadi salah satu trend dalam berkebun yaitu dengan konsep vertical garden.

Advertisement

Vertical garden merupakan salah satu konsep penataan tanaman yang disusun secara vertikal atau tegak lurus. Vertical garden  pada umumnya banyak dijumpai di daerah perkotaan dengan memanfaatkan keterbatasan lahan.  Adanya vertical garden ini dapat menjadi salah satu trend desain dalam berkebun serta menjadi solusi dalam permasalahan lingkungan.

Vertical garden dapat diterapkan pada lahan hijau terbuka / outdoor dan dapat pula diterapkan dalam keadaan indoor. Pada umumnya terdapat berbagai tipe vertical garden di antaranya yaitu  sistem bingkai bertingkat dan sistem bingkai gantung.

Sistem bingkai bertingkat

Advertisement

Sistem ini termasuk sistem yang cukup mudah dalam proses pembuatannya yaitu dengan cara membuat bingkai dalam tingkatan ke atas dan menggunakan pot sebagai tempat media tanam.

Sistem bingkai gantung

Advertisement

Adapun bagian- bagian dalam penyusunan bingkai gantung ini diantaranya yaitu

bingkai, backboard, kain karpet untuk menahan kompos dan lembaran penutup dari kawat sebagai penahan. Untuk proses penanaman tanamannya sendiri dapat dilakukan dengan cara melubangi pada setiap titik tanaman yang akan ditanam sesuai dengan pola yang akan dibuat sebelumnya.

Dalam penerapan konsep vertical garden ini memiliki banyak manfaat dimana salah satunya dapat mengurangi / mereduksi gas CO2 serta NOx atau Nitrogen Oksida yang terdapat di udara bebas. Dalam proses penerapan vertical garden ini juga mempertimbangkan tanaman yang akan ditanam. Menurut hasil penelitian oleh Kusminingrum (2016) bahwa jenis tanaman yang disarankan adalah tanaman semak dimana tanaman tersebut mampu mereduksi NOx cukup tinggi dan menambah oksigen serta mudah dalam pemeliharaannya. Adapun contoh tanaman semak yang dapat diterapkan dengan sistem vertical garden tersebut adalah tanaman es lilin hijau (Chlorophytum bichetii), tanaman kingkip (Serrisa foetida), dan Taiwan beauty (Cuphea hyssophylla) dimana tanaman tersebut mampu mereduksi NOx  >50%.

            Adapun penerapan konsep vertical garden ini dapat dilakukan dengan cukup mudah serta dapat pula memanfaatkan botol plastik bekas sebagai tempat media tanam sekaligus mengurangi sampah botol plastik.  Pemanfaatan botol bekas ini dapat dilakukan dengan cara membersihkannya terlebih dahulu. Setelah botol plastik tersebut dibersihkan , dapat ditambahkan media tanam berupa tanah. Setelah itu dapat dilakukan proses penanaman sesuai dengan tanaman yang diinginkan. Botol-botol bekas tersebut dapat dirangkai dan digantung dengan sebuah tali yang kuat. Untuk proses perawatannya cukup mudah yaitu dengan menyiramnya sehari sekali ataupun dua hari sekali. Nah cukup mudah kan dalam menerapkan konsep vertical garden? Yuk sama-sama menerapkan konsep tersebut guna membantu dalam mengurangi permasalahan polusi udara. Salam Hijau!

Nama : Winda Ayu Dwi Ps 

Kusminingrum, Nanny.2016. Efektifitas Reduksi Polusi Udara dengan Metode Vertical Garden.Jurnal Jalan Jembatan 33 (2) : 102-114.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE