Wanita Berotot Masih Dianggap Tabu, Kesenjangan Gender Masih Ada

Otot pada wanita masih dianggap tabu oleh masyarakat, menjadi dampak belum maksimalnya kesetaraan gender di Indonesia.

Banyak masyarakat yang sampai saat ini masih memandang tabu seorang wanita yang memiliki otot pada tubuhnya. Pandangan seperti tidak pantas, seram, tidak menarik dan berbagai pandangan buruk lain, yang dengan mudah melekat pada wanita yang susah payah menciptakan otot pada tubuhnya.

Advertisement

Meski fakta telah dipaparkan pada studi dari University of Missouri-Kansas City, Amerika Serikat menjelaskan bahwa hasil penelitiannya kini standar kecantikan telah berubah dimana tubuh yang dinyatakan ideal pada wanita adalah tubuh yang bugar atau berotot.

Namun seperti yang kita tahu, di Indonesia masih ada pandangan lain tentang wanita berotot. Sebagai contoh salah satu publik figur wanita yang dikenal dengan ototnya adalah Pevita Pearce.

Salah satu warganet mengomentari unggahan Pevita dengan berkata umumnya lelaki menyukai bentuk tubuh wanita feminim. Hal ini membuat Pevita bereaksi.

Advertisement

Bukan bermaksud apa-apa, tetapi apa yang saya lakukan untuk diri saya sendiri, bukan untuk cowok seperti anda. Ujar Pevita.

Selain itu juga terdapat seorang konten kreator wanita yang kerap mendapat tanggapan buruk dari netizen karena kontennya yang berisi berbagai olahraga berat di tempat gym, yakni @Xigax27, dengan 102,4 ribu pengikut pada aplikasi Tiktok.

Advertisement

Mengaku muak dengan diskriminasi tersebut, Iga memberi jawaban menohok.

Hinaan pada wanita itu hal yang sering terjadi, mereka menganggap wanita pemalas karena tidak menjaga badannya, namun wanita memiliki otot dianggap seram Papar Iga.

Mungkin hal-hal tersebut terjadi karena orang yang menghina memiliki masalah ketidakpercayaan diri dan ingin mengobati rasa kecewanya dengan perkataan jahat Sambung Iga lagi.

Lantas, apa benar kesetaraan gender sudah maksimal?

Berkaca dari kasus di atas bahwa kasus seperti ini masih sering terjadi. Terlihat perkataan tentang kebebasan yang di janjikan pada setiap individu manusia, ternyata belum utuh ada pada sisi wanita.

Kesetaraan gender masih menjadi kata-kata belaka, yang diharapkan cepat diakui keberadaannya pada masyarakat tanpa pandangan bahwa setara adalah sama ukurannya. Bagaimanapun kesetaraan gender masih menjadi hal yang diperjuangkan untuk meningkatkan kesadaran akan kebebasan hak setiap individu yang lekat pada diskriminasi pada wanita.

Kesetaraan gender bukanlah mengenai hak dan kewajiban yang sama antara lelaki dan perempuan, tetapi bagaimana saling merhargai dan menjalankan hak serta kewajibannya dengan segala pertimbangan. Bagaimana pendapatmu tentang kesetaraan gender di Indonesia? Tulis komentarmu di bawah ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE