[CERPEN] Wanita yang Tidak Siap Menjadi Ibu

cerita seorang ibu

Cerita ini tentang wanita yang hampir gila, karena terbiasa dengan pergumulan kata-kata negatif yang terus berlangsung dalam alam pikir dan rasanya. Sedemikian rupa rencana Sang Pencipta, ternyata wanita itu dikehendaki-Nya menjadi seorang ibu. 

Advertisement

Umumnya seorang wanita yang sudah menikah, pastilah mendambakan hadirnya anak. Wanita ini, tidak bisa dibilang mengharapkan, tapi tidak juga bisa dibilang tidak berharap. Tak ada keinginan, namun tidak juga menolak. Bila Sang Pencipta telah berkehendak, siapa yang kuasa menolaknya. 

Wanita ini bukan orang jahat. Hanya tidak seperti wanita pada umumnya. Ia pernah membaca berita tentang kumpulan anak-anak di Kanada, yang mengajukan petisi penolakan kepada para orangtua, karena tanpa permisi telah melahirkan mereka ke dunia. Dunia saat ini beginilah adanya. 

Si wanita ini juga sama saja, ia setengah mati berjuang untuk tetap bertahan hidup. Dalam rasa dan pikirnya, tak ada makna penting akan kehadiran dirinya di dunia ini. Dia bukan siapa siapa, dan tak pernah menjadi apa apa. Sang Pencipta seperti sedang bercanda dengannya, dengan menitipkan sebuah janin di kandungannya. 

Advertisement

Yang pasti tak ada yang mampu menolak dan mengerti kehendak-Nya. Baikkah? Atau burukkah? Hanya Sang Pencipta yang maha mengetahui semuanya. Namun, dalam kitab manapun, tak ada yang pernah bilang bahwa kehendak Sang Pencipta itu buruk. Karena dunia diciptakan begitu indah, harmonis dalam kesempurnaan yang tak mampu dijangkau oleh apapun. 

Kembali pada cerita wanita tadi. 4 bulan kehamilannya telah berlalu, dengan drama tidak ada makanan yang masuk ke tubuhnya. Setiap hari adalah siksaan baginya. Semua yang masuk mulutnya, selalu tertolak. Ah, betapa beratnya. Wanita di luar sana bilang ini "nikmat". Ah, dusta katanya. 

Advertisement

Namun anehnya, setiap bulan wanita ini selalu saja ingin melihat si janin. Khawatir si janin tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Mungkin perlahan tanpa disadarinya, Sang Pencipta telah memberikan "rasa sayang" kepadanya atas titipan si makhluk kecil. 

Cukup berbeda dari sebelumnya, bulan berikutnya berlangsung menyenangkan. Si wanita ini mulai menikmati rasanya "berbadan dua". Bahwa saat Ia makan, bukan hanya tubuhnya sendiri yang menikmatinya. Namun ada "yang lain" yang ikut mengambil manfaatnya. Karena itu, ia mulai mencari tau apa yang baik, dan apa yang tidak baik untuk si makhluk kecil itu. 

Memasuki bulan ke 6. Ah nikmatnya, merasakan ikatan yang begitu dekat dan lekat, akrab sekali. Ada makhluk kecil yang sedang tumbuh, dan terus "menjadi nyata" bentuk dan kehadirannya. Sungguh luar biasa Sang Pencipta menunjukkan kuasa dan kasih sayang-Nya. Mukjizat, itu yang dirasakan Si Wanita tadi. 

Saatnya bulan ke 8, wanita itu mulai kesusahan. Perutnya sudah terlalu besar. Si makhluk kecil sudah berhasil terus tumbuh besar dan nyaris sempurna atas kuasa Sang Pencipta. Jalannya mulai berat, punggung dan seluruh tubuhnya terasa remuk redam. Masih nikmat yang Ia rasakan, namun ada tambahan bumbu ringisan

Lewat 8 bulan. wanita tadi mulai dilanda banyak pikiran. Baik dan buruk. Semuanya bercampur aduk. Buruknya karena Ia mulai takut, membayangkan kesakitan yang akan Ia rasakan nanti saat persalinan. Sanggupkah Ia? Baiknya, Ia pun tidak sabar ingin melihat dan menyaksikan si makhluk kecil di perutnya itu keluar menjadi nyata. Rasanya menyenangkan sekali. 

Ada satu hal yang akhirnya dimenangkan dalam peperangan rasa takutnya. Bahwa Sang Pencipta pasti telah mengatur semuanya secara sempurna. Proses persalinan, segala rasa sakitnya. Pastilah masih dapat tertanggung oleh si wanita karena memang "telah disiapkan" secara sempurna oleh Sang Pencipta. 

Akhirnya, hari persalinan pun tiba. Setelah melewati rasa sakit yang memang luar biasa. Namun tidak begitu buruk juga. Ah sulit menjelaskannya secara detail. Tapi pastinya ada kesan tersendiri yang dirasakan setiap wanita di hari Iahir atas kasih sayang Sang Pencipta berhasil melahirkan buah hatinya. 

Selamat Hari Ibu untuk Semua Wanita Hebat yang telah menjadi luar biasa. Semoga Sang Pencipta terus menghadiahimu surga dan kebahagiaan di setiap tugasmu untuk terus menjadi istimewa. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE