#WisataFilipina–Menyelami Peradaban Bangsa Filipina di Intramuros

Berbaur dengan Budaya Lokal Filipina di Intramuros , Metro Manila

Liburan ke Filipina? Sungguh, belum pernah sebelumnya terbersit sedikitpun mimpi untuk bisa ke sana. Apa asyiknya ? Apa yang harus dikunjungi? Dan apa yang harus dinikmati? Tidak ada gambaran sama sekali.

Advertisement

Eits ! jangan salah, ketiadaan mimpi itu berubah ketika aku berkunjung ke akun The Philippines Department of Tourism Mendapatkan informasi baru melalui website tersebut, mengubah persepsiku tentang Filipina yang bagiku tidak lebih dari  sekadar negara  lumbung padi dan  terletak tidak jauh dari Indonesia.

Ternyata, Filipina adalah surga tersembunyi yang dimiliki oleh Asia Tenggara. Banyak destinasi wisata yang wajib dikunjungi oleh para pelancong dunia. Mulai dari wisata alam, kuliner, hingga sosial budaya semua ada di sana. Menilik indahnya Filipina melalui akun pdot_indonesia membuat daftar mimpiku bertambah satu.

Ya! Aku ingin liburan ke Filipina. Berbaur dengan budaya lokal Filipina dengan cara menikmati klasiknya bangunan tua bersejarah di Intramuros, berkeliling Filipina menggunakan Jeepney, serta mencicipi nikmatnya kare-kare dan segarnya halo-halo khas Filipina di Metro Manila bersama teman-temanku. Pasti seru. I’m sure, it’s more fun in the Phllippines.

Advertisement

Metro Manila adalah salah satu tujuan yang saat ini ada dalam daftar perjalananku. Konon kota ini merupakan metropolis yang menarik dikunjungi karena semua tersedia di sini. Tidak terbayang betapa serunya bacpakeran ke kota ini bersama teman-temanku.

Kota yang terletak di tepi timur Teluk Manila ini merupakan pusat politik, ekonomi, sosial, budaya, dan rekreasi. Manila memang metropolitan, namun bukan karena label itulah aku jadi sangat ingin mengunjunginya. Aku tertarik dengan sejarah peradaban bangsa Filipina. Tersebab itulah aku ingin ke sana. Belajar dan mengenang jejak-jejak peradaban di Intramuros.

Advertisement

Intramuros adalah sebuah distrik yang juga dikenal sebagai kota tuanya Filipina, salah satu tempat bersejarah yang terletak kota Manila. Dalam bahasa latin Intramorus berarti di dalam dinding. Distrik tersebut disebut juga sebagai walled city yang berarti kota berdinding. Pada saat Filipina masih berada di bawah jajahan Spanyol, Intramuros menjadi pusat pemerintahan.

Tidak hanya sebagai pusat pemerintahan kuno dan sebuah kota berdinding yang dikelilingi bangunan-bangunan kuno, bagi masyarakat Filipina Intramuros memiliki arti tersendiri. Mereka bilang Intramuros merupakan Entrance Moro yang berarti tempat pertama kalinya bangsa moro (salah satu suku di Filipina) datang ke Filipina.

Terdapat banyak tempat bersejarah di Intramuros, tetapi ada tiga tempat yang mejadi prioritas yaitu Fort Santiago, Gereja San Agustisn. dan Casa Manila. Fort Santiago adalah sebuah benteng bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Filipina untuk mendapatkan kemerdekaannya. Benteng tersebut dibangun oleh seorang berkebangsaan Spanyol bernama Muguel Lopez de Legazpi. Di benteng inilah Jose Rizal, salah seorang pahlawan Filipina di dipenjara sebelum dieksekusi.

Lepas dari Fort Santiago, aku ingin berjalan menyusuri hijaunya lumut di dingding-dinding kota tua Intramuros menuju Gerja San Agustin. Layaknya Semarang-Indonesia memiliki gereja dengan sgudang nilai historis, Manila punya gereja bersejarah yang bernama Gereja San Agustin.

Gereja San Agustin adalah gereja tertua di Filipina. Gereja ini merupakan tempat berlangsungnya penandatanganan diserahkannya Manila kepada Amerika oleh Spanyol. Gereja ini juga menjadi camp konsentrasi tahanan pada masa perang dunia ke dua. Ketika Amerika dan Manila melakaukan penyerangan untuk mengusir tentara-tentara yang tersisa di kota Manila dan Intramuros menjadi puing-puing, Gereja San Agustin adalah satu-satunya bangunan yang tetap berdiri kokoh.

Puas menikmati kemegahan dua bangunan kuno tersebut tak lantas membuatku berhenti untuk tetap menyusuri cerita lain dibalik metropolisnya kota ini. Masih di Intramuros, tujuan selanjutnya adalah Casa Manila, sebuah museum yang menggambarkan gaya hidup kolonial selama masa penjajahan Spanyol di Filipina. Berkunjung ke sebuah rumah besar dan menikmati cerita peradaban bangsa Filipina, pasti akan menjadikan perjalananku ke Filipina lebih berkesan.

Sudah cukup menelusuri cerita masa lalu pada tiga tempat bersejarah, saatnya bersenang-senang menikmati indahnya Manila masa kini. Telanjur ada di Manila, tidak asyik rasanya jika tidak merasakan sensasi keliling Manila menggunakan Jeepney sosok angkutan khas Filipina yang orang bilang sangat unik dan nyentrik. Jeepney adalah jeep yang dimodifikasi sebagai angkutan umum, bagian depannya dihias dengan lampu-lampu dan ornamen nyentrik khas Filipina. Sedang bagian belakangnya berukuran lebih panjang dari jeep yang kita jumpai di Indonesia pada umumnya.

Konon jeep tersebut dulunya adalah transportasi yang digunakan oleh tentara Amerika untuk angkutan logistik perang. Sejak akhir perang dunia dua, tentara Amerika yang hendak meninggalkan Filipina menyerahkan jeep-jeep tersebut kepada msyarakat Filipina. Oleh mereka jeep-jeep tersebut dimanfaatkan sebagi moda transportasi hingga saat ini.

Keunikan pada jeepney ini tidak hanya ada pada bentuknya. Sistem pembayaran dan pengambilan kembalian pun unik. Pembayaran dilakukan secara di muka. Namun, bila tempat duduk penumpang jauh dari supir pembayaran dilakukan dengan sistem estafet. Ongkos penumpang dioper dari penumpang satu ke penumpang lain sampai ke sopir. Pun dengan kemabalian. Uang sisa dioper dari sopir ke penumpang satu dan penumpan lain hingga sampai ke kita.

Puas berkeliling Manila menggunakan Jeepney, ada baiknya aku bertanya kepada masyarakat setempat pusat kuliner di Manila. Filipina terkenal dengan berbagai macam olahan sup dan salah satu sup yang sangat ingin kucoa ketika berada di sana adalah kare-kare.

Kare-kare merupakan sup yang berbahan dasar saus kacang dan berisi sayuran, ekor sapi, babat, dan daging sapi. Sup ini sangat cocok dengan lidah Indonesia karena makannya bisa ditemani nasi putih dan tumis terasi asin. Setelah kenyang, boleh lah kututup hari dengan cara menikmati dessert khas Filipina. Dessert yang menjadi pilihanku adalah hal-halo, es campur khas Filipina dengan berbagai macam isi yang menggoda.

Cukup sudah cerita liburan impianku ke Filipina. Semoga setelah pandemi berakhir itu semua dapat terwujud.

Oh ya, Informasi mengenai Filipina ini aku dapatkan di www.wisatafilipina.com. Informasinya sangat beragam, mulai dari tempat wisata, hotel, kuliner, diving, ESL, pilgrimage, sampai muslim-friendly, semuanya ada di sini. Selain isinya lengkap dan terpercaya, website milik PDOT Indonesia ini juga dilengkapi panduan wisata serta berbagai fitur keren dan seru yang membuatku semakin tertarik untuk menjelajah Filipina. Ditambah lagi, ada berbagai kuis berhadiah menarik yang bisa aku ikuti. Tentunya ini sangat mengobati kerinduanku untuk bisa liburan ke Filipina. It’s More Fun in the Philippines!

Yuk, kita berlibur ke Filipina !

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE