Akhir Sebuah Sandiwara
Dihadapanku lautan begitu luas dan sunyi
Hingga dapat ku dengar detak jantung seakan menghitung lamanya ku menanti
Dirimu yang tak kunjung kembali
Di kejauhan debur ombak melambai menyuruhku pergi
Tapi aku masih setia duduk termangu menikmati buih-buih rindu
Mengingatkan segala rasa yang pernah terukir, namun nyatanya palsu
Tak ada cela saat kau bersandiwara
Memerankan lakon tanpa ada sutradara
Tanpa narasi dari Sang Pengarang Cerita
Seakan-akan semua yang terjadi memang tulus dari hati
Membuat ku akhirnya tenggelam begitu dalam
Dan enggan mempercayai akhir yang demikian menyesakkan hati
Ku tunggu hingga senja akhirnya meredup untuk yang terakhir kali
Dengan cahaya remang-remang hampir menenggelamkan bayang-bayang
Tapi angin mulai berbisik menyuruhku untuk pulang,
Karena mungkin Kamu memang tak akan pernah datang
Firasat
Ketika kau sapa dia, ku membisu
Sungguh perasaan hati tak menentu
Dengan senyum yang ku balas ragu-ragu
Saat genggaman tangan terlepas
Kau mulai bicara dengannya tentang beragam topik yang seru
Seolah-olah bait-bait itu tak akan pernah selesai
Sedangkan aku tak memiliki kesempatan untuk melerai
Dengan binar mata yang menyenangkan
Bahkan kau lupa untuk sekadar menoleh kebelakang
Meninggalkan aku yang terdiam kesepian
Mungkin aku yang terlalu cemburu
Sebab alasanmu tersenyum bukan aku
Hingga akhirnya aku mengerti
Bahwa kau dengannya lebih dari sekadar masa lalu
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”