Yuk Bareng-Bareng, Akhiri Stigma Sosial di Masa Pandemi

Stigma sosial yang dapat memberikan dampak negatif

Stigma sosial yang terjadi di masa wabah Covid-19 ini, dapat memberikan dampak negatif. Tidak hanya bagi mereka yang menilainya, namun pada keluarga, teman dan masyarakat disekitarnya. Hal tersebut dapat diakhiri, salah satunya dengan memperhatikan bahasa yang kita gunakan ketika membicarakan penyakit coronavirus baru (COVID-19). Kita dapat memulai dari istilah penyakit coronavirus itu sendiri. Nama resminya ialah “co” adalah kependekan dari corona, “vi” untuk virus dan “d” untuk disease. 19 menunjukkan tahun munculnya virus. 

Advertisement

Kita perlu meghindari penggunaan istilah yang mengkriminalisasi atau tidak manusiawi yang dapat menciptakan kesan bahwa mereka yang memperoleh penyakit itu merasa melakukan sesuatu yang salah, seperti tidak mengaitkan lokasi atau etnis. Tidak menggunakan istilah seperti “kasus” atau “korban” COVID-19, namun menggunakan istilah “orang yang memiliki COVID-19”, “orang yang sedang dirawat karena COVID-19”, “orang yang baru pulih dari COVID-19“ dan “orang yang meninggal setelah tertular COVID-19”. Tidak menggunakan kata “suspect” atau “kasus yang dicurigai”, namun menggunakan “orang yang mungkin memiliki COVID-19” dan “orang yang diduga memiliki COVID-19”. Tidak menggunakan istilah seperti “mentransmisi COVID-19”, “menulari orang lain” atau “menyebarkan virus”, melainkan menggunakan “memperoleh” atau “membuat kontak“ COVID-19, dan hindari penggunaan bahasa hiperbolik yang dapat menimbulkan rasa takut seperti “wabah”, “kiamat” dan lainnya. 

Selain itu, jangan bagikan atau mengulangi rumor yang belum dikonfirmasi. Penyebaran informasi tidak akurat dan penggunaan  bahasa yang tidak mengenakan, dapat memberi makan stigma, merusak empati, dan berpotensi memicu keengganan yang lebih luas untuk mencari pengobatan atau karantina. Maka, kita perlu berhati-hati dan memastikan data ilmiah dan saran kesehatan yang kita bagikan resmi dan terbaru. Kita juga perlu terus bicara secara positif dan menekankan efektivitas tidakan pencegahan dan pengobatan. Kita juga perlu menghormati dan berbelaskasihan kepada mereka yang wafat karena COVID-19. Kita juga dapat memberi dukungan kepada keluarga yang memiliki COVID-19, dan kepada para petugas medis yang menangani pasien COVID-19 tanpa bertemu secara fisik. Lalu, kita tidak boleh menstigma orang yang sudah sembuh dari COVID-19. 

Advertisement

Hal penting yang dapat kita lakukan untuk menghentikan penyebaran terlalu luas adalah dengan melakukan physical distancing. Namun jangan sampai mengisolasi sosial keluarga yang memiliki COVID-19, karena yang terpenting adalah untuk saling mendukung dan menyemangati agar masa wabah COVID-19 ini dapat berlalu lebih cepat. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

hanya seorang mahasiswa

CLOSE