Yuk, Cintai Diri sendiri dengan Berusaha Memaafkan Masa Lalu

mencintai diri sendiri

Terkadang masih sulit untuk kita mencintai diri sendiri, sehingga kita lebih fokus untuk mencintai dan membahagiakan orang lain. Berharap, dengan membahagiakan orang lain kita dapat mencintai diri sendiri dan juga akan merasa bahagia. Hal itu tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya benar. Ya, memang dengan mencintai atau membahagiakan orang yang kita sayang bisa membuat kita bahagia. Tapi, apakah orang yang kita anggap menjadi sumber kebahagiaan akan selalu berada di dekat kita untuk selamanya? Tentu tidak. Itulah mengapa kita harus mencintai diri kita sendiri, membahagiakan diri kita sendiri terlebih dulu.

Advertisement

Kemudian kita akan bingung dengan bagaimana kita mencintai diri sendiri. Apa yang harus kita lakukan? Bagaimana caranya? Langkah apa yang harus kita mulai? Dan berbagai pertanyaan lainnya yang muncul. Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mencintai diri sendiri yaitu dengan memaafkan masa lalu. Memaafkan kesalahan yang kita lakukan maupun kesalahan yang dilakukan orang lain di masa lalu.

Memaafkan Diri Sendiri

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dimasa lalu dan hal itu yang membuat seseorang merasa tidak pantas untuk mencintai diri sendiri karena kesalahan yang dilakukannya pada masa lalu. Untuk menghilangkan perasaan tersebut, kita perlu memaafkan diri kita sendiri, yang merupakan sebuah proses melepaskan amarah yang kita rasakan setelah melakukan kesalahan. Berikut adalah 4 proses yang harus dihadapi seseorang untuk memaafkan diri sendiri (Jacinto dan Edward, 2011) :

Advertisement

Menyadari bahwa memaafkan diri sendiri adalah hal yang tepat untuk dilakukan. Terkadang kita merasa bahwa kesalahan yang kita lakukan tidak dapat ditolerir, merasa tidak pantas untuk dimaafkan. Tetapi untuk mencintai diri sendiri, kita harus sadar bahwa kesalahan yang diperbuat pantas untuk dimaafkan, setidaknya dimulai dari memaafkan diri sendiri.

Bertanggung jawab atas kesalahan yang telah dilakukan. Kita tidak perlu lari dari kesalahan yang pernah kita perbuat. Bertanggungjawablah dan hadapi apa yang telah kita lakukan.

Ungkapkan seluruh emosi yang dirasakan atas terjadinya suatu peristiwa yang menyakitkan/mengecewakan. Janganlah memendam emosi yang kita rasakan agar lebih mudah lagi bagi kita untuk mencintai diri sendiri.

Menggambarkan kembali self-image yang sesuai dengan diri sendiri di masa lalu, tetapi harus memperhatikan akan seperti apa diri kita di masa depan nanti. Sehingga jadilah diri kita yang sekarang.

Memaafkan Orang Lain

Selanjutnya, setelah kita memaafkan diri sendiri kita juga perlu memaafkan kesalahan yang telah diperbuat orang di masa lalu. Memang sulit, apalagi kalau orang yang melakukan kesalahan adalah orang terdekat kita dan orang yang kita sayangi. Tetapi apa salahnya dicoba? Tidak perlu terburu-buru kalau itu sulit, cukup pelan-pelan saja. Untuk memaafkan orang lain, ada 5 tahap yang harus dilalui menurut Worthington (1998) yang disebut dengan REACH, yaitu :

Advertisement

Recall (Mengingat kembali luka). Merupakan hal yang sulit, dimana kita harus mengingat lagi hal apa yang membuat kita tersakiti, perbuatan apa yang orang lain lakukan terhadap kita. Tetapi kita harus melakukannya sebagai langkah awal memaafkan orang lain agar kita tidak selalu terikat dengan masa lalu yang menyakitkan itu dan terbebas dari luka yang kita rasakan.

Emphaty (Berempati). Kita perlu mengingat kembali pengalaman atau hal-hal menyenangkan yang pernah kita lakukan dengannya sebelum orang tesebut melakukan kesalahan agar kita dapat menubuhkan rasa empati kepada orang tersebut.

Altruistically (Pentingnya memberi maaf). Setelah berempati, kita perlu tahu bahwa memaafkan itu penting dan merupakan hadiah besar jika kita berusaha untuk mencoba saling memaafkan

Commitment (Komimetmen untuk memaafkan). Kita perlu berkomitmen dengan apa yang kita lakukan, yaitu  mulai memaafkan orang yang telah menyakiti kita. Hal ini bisa diungkapkan secara terbuka, disaksikan orang lain agar kita dapat mempertanggungjwabkan maaf yang kita berikan.

Hold (Mempertahankan pemberian maaf). Tahap terakhir yang harus dilakukan daalam proses memaafkan orang lain yaitu mempertahankan komitmen yang telah kita buat dalam memaafkan orang yang telah menyakiti kita. Hal ini penting, agar kita dapat mengelola emosi jika perasaan negatif atau luka itu kembali datang.

Memaafkan masa lalu itu penting agar kita bisa mencintai diri sendiri, baik itu dalam bentuk memaafkan diri sendiri maupun orang lain. Dengan memaafkan masa lalu, kita bisa menjadi percaya diri dan bisa fokus terhadap diri kita sendiri, misalnya memahami diri kita, membahagiakan diri sendiri atau bahkan melakukan hal-hal yang kita sukai tanpa perlu memikirkan kesalahan-kesalahan di masa lalu yang akan menjadi penghambat dalam mencintai diri sendiri.

Referensi :

Siregar, C. (2012). Menyembuhkan luka batin dengan memaafkan. Humaniora, 3(2), 581-592.

Snyder, C.R., & Lopez, S.J.(2017). Positive Psychology The Scientific and Practical Exploration of Human Strength. California: Sage Publication

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE