Berbicara mengenai bakat seseorang adalah hal yang sudah sangat lumrah dan patut menjadi sorotan serta perbincangan. Bakat merupakan keahlian yang sejatinya telah melekat di dalam diri seorang mahasiswa yang tentunya hal tersebut akan berbeda dengan orang lain.
Di samping itu, bakat tidak akan terasah, tidak akan maksimal jikalau tidak ada rasa minat. Minat yaitu suatu keinginan yang tertanam dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Nah, sesuatu yang di maksud di sini yaitu keinginan untuk mengasah bakat secara optimal guna menunjang prestasi dan kepuasan hati seseorang.
Sejatinya seseorang akan menjadi orang yang berkualitas jikalau bakat dan minat saling terhubung. Hal tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena bakat dan minat memiliki hubungan yang keterkaitan.
Di sini seseorang tersebut harus mampu mengenal diri mereka sendiri, harus mampu menilai diri mereka serta harus mampu berintropeksi tinggi. Guna memajukan apa yang yang ada dalam diri mereka, maka bakat harus sejalan dengan minat.
Mengapa bakat harus sejalan dengan minat? Kedua hal tersebut merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Bakat pun tidak akan bisa berkembang tanpa adanya minat. Sebab, minat merupakan acuan semangat dalam proses pengembangan diri salah satunya bakat. Jika bakat tidak diiringi dengan minat tentunya tidak akan bisa optimal berkembang.
Misalnya, terdapat seorang yang pandai bermain biola, orang tersebut hanya menyukai saja tetapi dalam dirinya memiliki rasa malas mengikuti latihan, kurang rasa minat dalam hati untuk mengikuti mengembangkan potensinya tersebut maka potensi bakat yang ada dalam dirinya tidak akan terasah dan berkembang secara optimal.
Tetapi lain halnya dengan seseorang yang pas-pasan bermain biola akan tetapi minatnya besar untuk mendalami ilmu biola maka orang tersebut perkembangan bakatnya akan melebihi orang yang pandai bermain biola. Hal tersebut terjadi karena terdapat kekuatan dan dorongan kuat yang ada dalam dirinya.
Faktor lain yang mendukung pengembangan bakat sendiri terdiri dari dua faktor, yakni faktor internal yang terdapat dalam diri sendiri dan faktor eksternal yang merupakan faktor dari luar. Faktor internal meliputi faktor bawaan genetik yang merupakan ciri totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya.
Faktor selanjutnya kepribadian yang merupakan keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan emosi pada diri seseorang itu sendiri. Sementara faktor eksternal terdiri dari berbagai macam faktor lingkungan yang merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung pengembangan minat dan bakat seseorang. Seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan sosial.
Maka dari itu, bakat dan minat erat kaitannya, setelah mengetahui bakat yang ada pada diri tentunya kita harus meminatinya dengan cara mau berusaha untuk mempelajari bakat yang ada dalam diri kita. Sebab, kesempatan adalah waktu, karena kesempatan hanya datang sekali, kesempatan adalah peluang, karena diri kita sendiri lah yang dapat memutuskan atau mengabaikannya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”