Berguru pada Kehidupan untuk Mendapat Ilmu Hakiki

Hati seseorang terlalu dalam untuk kita selami, kita tak akan pernah tahu apa yang tersimpan dalam kalbu seseorang jika ia tidak memberikannya. Semua orang punya hal yang tidak ingin dibaginya dengan siapapun. Tak peduli seberapa dekat hubungannya. Hal-hal yang dia simpan rapih di dalam hatinya. Mungkin salah satunya adalah perihnya kisah hidup yang dijalaninya dan cara-cara melewatinya.

Advertisement

Problematika hidup yang silih berganti, pertemuan, perpisahan, perselisihan, perdamaian, keluh kesah, down, rasa frustasi dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut mungkin saja rahasia hatinya yang tidak ingin orang lain tahu. Namun, justru rasa-rasa itulah yang membentuk kepribadiannya menjadi pribadi yang kuat.

Kadang orang-orang sangat pintar menyembunyikannya dengan cara memperlihatkan kebalikannya, bicaranya tenang padahal hatinya sangat rusuh. Wajahnya penuh kedamaian dengan senyuman manisnya membuat kita sangat betah melihatnya dan senang. Kita tidak tahu apa yang ada dibaliknya. Mungkin saja penampakan seperti itu adalah hasil tempaan dahsyat dari perihnya kehidupan yang dialaminya.

Coba sisihkan waktu untuk mengamati orang-orang yang kita temui dan dekat dengan kita. Siapapun itu, kenal atau tidak, tua atau muda, kapanpun dan di manapun. Mereka memiliki kisah hidup dengan jalan cerita yang sangat memilukan atau sangat riang. Suatu saat nanti mungkin kitalah yang ada di kisah cerita hidup mereka dan berkontribusi menjadi peran pembantu atau sekedar figuran.

Advertisement

Pertanyaanya, akankah kita menjadi pribadi nyaman buat mereka? Yang tatapannya meneduhkan? Kata-katanya memotivasi? Perkejaannya bermanfaat? Jika jawaban dari semua itu adalah kata “yah” kita termasuk orang-orang yang beruntung. Namun, jika sebaliknya, Menyebalkan bagi orang lain. Tak terbayang, bagaimana kita nanti meninggal dunia? Siapa yang akan memandikan kita? Siapa yang akan menkafani kita? Siapa yang akan menshalatkan kita? Siapa yang akan mengubur kita? Siapa yang akan mendoakan kita?

Sibukkanlah diri mencari pelajaran, karena mencari ilmu adalah kewajiban setiap manusia. Pelajaran itu bisa kita dapatkan dalam setiap langkah kehidupan kita, dengan siapapun, kapanpun dan apapun kondisinya. Belajar dari ketirnya hidup dan cara bertahan di dalamnya. Carilah suplement di setiap celah kisah hidup kita dan orang-orang sekitar kita.

Advertisement

Lihatlah bagaimana sebilah besi dipanaskan, ditempa, didinginkan secara paksa, berulang-ulang sepanjang dia tidak patah, maka suatu hari jika proses itu selesai dia menjadi parang yang berkilau dan tajam menebas apapun. Mumpung kita masih diberi kesempatan hidup pergunakanlah kesempatan hidup dengan baik.

Semoga kita bisa menjadi pribadi yang kuat dengan segala problematika hidup agar berakhir dengan keberhasilan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

lahir di Bandung, Alumni pesantren Sukaguru Singaparna Tasikmalaya, dan Alumni Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Aktivitas sehari-hari mengajar di SD Alazhar Syifa Budi Parahyangan.

CLOSE