Hati-Hati Dengan Blue Whale Challenge!

Pada awal bulan Mei lalu ada sebuah berita yang mengejutkan jagat dunia maya, yaitu adanya isu “blue whale challenge” atau tantangan paus biru yang dicurigai sebagai sebab kematian puluhan remaja di dunia. Blue Whale Challenge ini bisa dikatakan sebagai sebuah “permainan yang mematikan”. Karena sesuai dengan namanya Blue Whale Challenge merupakan sebuah game yang memberikan tantangan kepada para pemainnya selama 50 hari, dan mereka disuruh untuk menaklukkan tantangan-tantangan yang diberikan kepada mereka.

Advertisement

Namun tantangan yang diberikan kepada para pemainnya setiap harinya itu bukanlah tantangan yang main-main, mulai dari tantangan yang menyuruh pemain untuk menggoreskan pisau ke tangan si pemain itu sendiri! Lalu ada juga tantangan untuk menyakiti diri sendiri dalam beberapa jam, lalu disuruh untuk mendengarkan lagu-lagu horor sendirian ditengah malam, dan tantangan-tantangan yang sangat aneh lainnya.

Pada akhirnya semua pemain yang tergabung dalam Blue Whale Challenge ini akan disuruh melakukan tantangan terakhir pada hari ke 50 yaitu melompatkan diri dari gedung berlantai lima yang berarti adalah tantangan untuk bunuh diri. Sangat mengerikan bukan? Blue Whale Challenge memang berbeda dari challenge-challenge yang lain nya, seperti “Skip Challenge” yang memang sangat berbahaya namun tidak sampai menyuruh pemainnya untuk bunuh diri.

Simbol Blue Whale Challenge yang diduga membunuh ratusan remaja di seluruh dunia doc by: Dailymail.co.uk Lalu ada fakta menarik lain nya mengenai siapa yang memberi tantangan ini dan bagaimana mereka berinteraksi dengan para pemain Blue Whale Challenge yang diduga berasal dari negara yang berbeda. Pertama, Game Blue Challenge ini orang yang memberi tantangan dan orang yang akan melakukan tantangan sudah terhubung secara online, artinya mereka berinteraksi menggunakan media sosial lainnya.

Advertisement

Begitu juga dengan instruksi tantangan yang diberikan melalui chat online. Lalu jika si pemain sudah selesai mengerjakan suatu tantangan maka dia akan memberi tahu si pemberi tantangan dengan chat online. Hal ini lah yang membuat orang tua cemas, mengingat kemajuan teknologi dan komunikasi yang bisa membuat seorang anak terhubung ke seluruh dunia, sangat rentan juga untuk bergabung dengan tantangan ini.

Inilah List Tantangan yang harus dilewati oleh para peserta, tantangan nya sangat menyiksa batin dan fisik, hingga akahir nya menyuruh nutuk membunuh diri mereka sendiri doc by Twitter National Suicide Prevention. Kedua, ada fakta yang mengejutkan juga ternyata, bahwa “pelaku” yang menciptakan Blue Whale Challenge dan memberikan tantangan kepada para pemain sudah ditahan oleh aparat berwajib di Rusia sebagaimana yang dilansir oleh Okezone.com (3/5).

Advertisement

Pelaku diketahui bernama Flipp Budeykin, ia diduga yang menciptakan permainan yang mematikan itu, dan ternyata ia juga dirawat dirumah sakita St.Petersbug karena ia menderita Bipolar Disorder. Flipp Budeikin yang diduga bertanggung jawab atas ratusan Korban Blue Whale Challenge, Doc: Dailymail.co Mendapati laporan dari Bloomberg ternyata Flipp menderita penyakit tersebut ketika dia masih kecil. Ia juga tidak bahagia dan hidupnya dipeuhi dengan kegagalan serta kekerasan.

Maka dari itu Flipp membuat permainan ini untuk memuaskan hasratnya dengan memberikan rasa sakita dan tersiksa kepada para remaja yang labil. Target pemain dalam permainan ini adalah para remaja yang labil, kehilangan semangat, remaja yang broken home dan remaja yang sudah putus asa, sehingga Flipp dengan mudahnya menghasut dan memengaruhi para remaja tersebut, dan para remaja tersebut pun patuh dan melakukan apa yang diperintah kan oleh tantangan tersebut. Diperkirakan permainan inilah yang menjadi sebab kematian ratusan remaja di Rusia dan di beberapa negara lainnya.

Asal usul penamaan Blue Whale Challenge karena dianggap sama dengan perilaku paus biru yang sering mendamparkan diri di pantai untuk bunuh diri. Tentu kita bertanya-tanya, kenapa para remaja bersedia mengikuti tantangan yang mematikan tersebut, padahal siapapun mengetahuinya, bahwa didalam 50 tantangan yang ada, semuanya merupakan tantangan yang menyiksa diri dan membuat diri ketakutan. Hal ini sangat bertentangan dengan hati nurani manusia yang sangat tidak menginginkan dirinya tersiksa dan berada di dalam ketakutan.

Saya pribadi menilai, bahwa para remaja yang mengikuti tantangan ini merupakan remaja yang sudah “stres” dengan keadaan hidupnya, artinya mereka yang sudah lagi tidak menikmati hidup, mengatakan bahwa hidup ini tiada gunanya, dan menganggap jika mengikuti tantangan ini mereka bisa menemukan pelarian dari kegalauan yang sudah parah yang menghinggapi diri mereka. Penyebab stres remaja ini sangat banyak, mulai dari ketiadaannya iman didalam hati, lalu dilanjutkan dengan keluarga yang berantakan, orang tua yang bertengkar setiap hari, kesulitan ekonomi, putus cinta, sering di-bully oleh teman-temannya, narkoba, ganja, minuman keras, seks bebas serta lingkungan yang 'amburadul'.

Hal ini diperparah dengan tidak adanya keimanan didalam hati dan tidak adanya kepercayaan kepada Tuhan membuat para remaja ini menganggap bahwa hidup di dunia ini tidak ada gunanya. Remaja yang stres ini akan menjalani hari dengan suram, tanpa kebahagiaan, murung, sering menyendiri, tidak keluar dari rumah dan pikiran yang sering kosong. Akibatnya remaja yang sudah kosong jiwanya seperti ini akan sangat mudah dihasut, dipengaruhi, dan akan mudah dicuci otaknya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Wajar saja ketika kita melihat di berbagai aksi terorisme yang tidak sedikit melibatkan para remaja dan pemuda yang stres lalu direkrut oleh pihak yang ingin memanfaatkan mereka. Begitu juga dengan para pemain Blue Whale Challenge ini yang memang menyasar pemain yang stres sehingga mudah dihasut untuk melakukan berbagai tantangan. Hal inilah yang membuat para orang tua khawatir terhadap kondisi pskologis anak mereka yang akan sangat rentan bermasalah jika sudah memasuki masa remaja. Jadi kekosongan jiwa remaja inilah yang membuat mereka melakukan hal-hal yang diluar nalar manusia, seperti menyiksa diri bahkan hingga membunuh diri nya sendiri.

Sebenarnya ada solusi utama dalam mengurangi dan mencegah kekosongan jiwa remaja yang akhirnya membuat mereka stres, selain dengan cara asuh orang tua yang benar, lalu dengan lingkungan yang baik serta menghindari narkoba dan obat-obatan, ada satu cara utama yang akan melindungi remaja dari kekosongan jiwa mereka, yaitu dengan pendidikan keagamaan dan penanaman nilai moral yang dilakukan sejak kecil kepada anak-anak, serta diperkuat dengan kepercayaan adanya Allah SWT yang akan memeperkuat jiwa para remaja, sehingga keimanan inilah yang akan menolong menguatkan para remaja jika mendapat masalah dan tekanan didalam hidupnya.

Bisa jadi Blue Whale Challenge banyak terjadi di Rusia akibat ketidakadaan pendidikan keagamaan yang notabenenya kebanyakan dari mereka tidak mempercayai adanya Allah dan hal ini ditambah dengan kurangnya penanaman moral yang benar, rusaknya pergaulan dan keluarga, hal itulah yang membuat remaja banyak yang menyiksa dirinya.

Jadi kesimpulannya, agama dan iman memilki peran yang sangat penting dalam melindungi remaja dari kekosongan jiwa mereka, dan dari stres yang sering menghampiri mereka. Jika mereka memegang teguh keimanan dan ketaatan kepada Tuhan, Insya Allah mereka akan terlindungi dari bunuh diri ini, dan juga akan melindungi mereka dari stres jika mereka mendapatkan tekanan dan masalah didalam hidupnya. Salam dari Negeri yang berdebu, Kairo, Mesir Tareq Albana

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Anak Muda Duta Bangsa Indonesia!

CLOSE