Kemanakah Nilai Pancasila? Akankah Kita Hanya Menghafalnya Tanpa Tahu Maknanya?

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Pancasila berisikan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara untuk seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sendiri juga merupakan dasar hukum yang ada di Indonesia.

Advertisement

Sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, apakah nilai-nilai yang ada dalam Pancasila sudah benar-benar diamalkan?

Pada sila pertama Pancasila bebunyi Ketuhanan yang Maha Esa. Poin pertama ini bisa berarti kita harus saling menghargai sesama umat beragama. Indonesia mengakui adanya 6 agama, semua agama ini harus saling menghargai satu sama lain, agar terciptanya keharmonisan dan ketentraman.

Namun yang seringkali kita lihat adalah perselisihan antar umat beragama. Beberapa waktu lalu ramai diberitakan adanya pembakaran masjid, pengeboman gereja, dan lain sebagainya.

Advertisement

Sila kedua berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Dalam poin kedua ini mengajarkan bahwa kita harus menjunjung tinggi harkat martabat manusia.

Pada poin kedua ini banyak kasus di mana seseorang berbuat semena-mena kepada orang lain. Contoh yang sering terjadi dalam lingkungan sekolah atau perkuliahan adalah bullying. Beberapa waktu lalu di salah satu universitas terjadi bullying yang sempat viral di media sosial. Kemudian juga tindak kekerasan yang menyebabkan korban jiwa.

Advertisement

Sila ketiga berbunyi “Persatuan Indonesia”. Sebagai negara yang terdiri dari banyak pulau, kita harus senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.

Pada kenyataannya masih banyak konflik-konflik horizontal yang terjadi. Konflik antar suku, ras, agama, dan lain-lainnya. Konflik-konflik ini dapat merusak persatuan Indonesia. Contoh konkret dari konflik yang dapat memperpecah persatuan seperti konflik poso, GAM, dan lain sebagainya.

Sila keempat berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”. Sila keempat ini mengajarkan bahwa ketika kita ingin mengambil sebuah keputusan terutama yang menyangkut orang banyak, baiknya dilakukan musyawarah untuk mencapai mufakat.

Kemudian dari musyawarah ini kita juga diajarkan untuk menghargai pendapat orang lain dengan tidak memaksakan kehendak orang lain.

Terkadang masih banyak hal-hal yang menyangkut orang banyak hanya diputuskan sepihak yang malah bisa menyebabkan kerugian untuk orang lain. Kemudian juga dalam sebuah forum masih orang-orang egois yang tidak bisa menghargai pendapat orang lain.

Masih ada yang memaksakan pendapatnya kepada orang lain. Hal-hal tersebut merupakan masalah yang berkaitan dengan sila keempat yang dapat kita lihat di kehidupan sehari-hari.

Terakhir, sila kelima berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dalam sila kelima kita diharuskan bersifat adil kepada orang lain. Kemudian juga menghargai hak orang lain dan menjalankan kewajiban kita sendiri. Karena menurut saya pribadi keadilan akan tercipta ketika seseorang memenuhi hak orang lain dan menjalankan kewajibannya.

Namun, masih banyak terlihat orang-orang yang menuntut haknya namun tidak menjalankan kewajibannya. Kemudian juga dilihat dari sisi praktik hukum, masih banyak terjadi ketidak adilan di dalamnya. Seperti yang orang katakan hukum di Indonesia ini tumpul keatas dan tajam kebawah.

Dari penjabaran di atas, lantas kemanakah nilai-nilai Pancasila yang dikatakan sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara? Pada masa ini Pancasila hanya dijadikan hiasan yang menghiasi tembok kelas. Pancasila hanya diketahui orang tanpa dipahami maknanya.

Semua orang hafal sila demi sila yang ada dalam pancasila tetapi ia tidak hafal nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri.

Sebagai warga negara yang baik kita harus senantiasa mengingat dan mengamalkan pancasila. Karena Pancasila merupakan dasar negara kita. Pancasila merupakan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE