Keputusan Salah Tentang Hati yang Kupercayakan Pada Orang Lain

Aku bukan orang yang gampang jatuh cinta, jauh-jauh sekali dari kriteriaku, sosoknya yg berandal tidak pernah rapi tapi humoris disampingnya aku nyaman dengan candaannya yang setiap kali bertemu selalu membuat aku tertawa, ya itu lah dia bukan tipeku, tapi aku menyukainya.

pada akhirnya segala kriteria akan kalah dengan rasa nyaman

Hari ke hari aku lalui dengannya kebiasaan dengan dia membuat aku mulai mencintainya, aku menyukai segala hal sepele yang selalu dia lakukan. Dia orang yang selalu minta maaf setiap kali kita bertengkar, dia orang yang selalu bisa buat saya redam ketika marah, ya dia orangnya, dari situ kumulai percayakan hatiku padanya. Ketika jarak mengambilnya, disaat itu banyak kecewa yang kudapat. Aku yg menyuruhnya, aku yang mengiyakan ketika dia minta izin untuk meraih mimpi demi bisa membahagiakan aku demi masa depan kita kelak. Ya aku yang mengizinkannya! aku tidak pernah berpikir kalo keputusan ini membuat kita jauh membuat kita sering bertengkar tidak pernah aku berpikir demikian.


Jarang bertemu, komunikasi terbatas bahkan aku tidak pernah tau apa yang kamu kerjakan ketika katamu kerja. Sesibuk itukah sampai tidak bisa kasih kabar, aku berhak atas prioritasmu tapi kamu tidak pernah pedulikan itu.


Ketika kamu tengah berusaha menguji kesabaranmu, disaat itu kamu tengah mencintainya hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan ku panjangkan sabarku demi hubungan yang baik-baik saja nantinya, aku turunkan egoku demi kamu yang sedang berjuang demi kita, aku selalu sabar menunggu kabarmu.

Pada akhirnya kau menghubungiku, ya tumben sekali tengah malem dering ponselku berbunyi bahkan sampai pagi hari pesanmu banyak yang belum aku baca, senang? ya aku senang akhirnya kau menghubungiku. Aku kira kau merindukanku dan ingin tau kabarku tapi ternyata kabarmu hanya membutuhkan bantuan, bukan kabarku yang kau tanya. Tak apa sayang, aku senang menjadi orang yang kau ingat ketika kau susah. aku sadar, ternyata kau hanya menempatkan aku ketika kau butuh bukan orang yang kau cintai aku mencintaimu dengan tulus kutempatkan kamu diposisi teratas orang yang paling aku sayang. Tapi apa yg aku dapat? aku tidak pernah ada dihatimu aku tidak pernah masuk daftar orang yang kau prioritaskan.

Pantas kalau kau tidak pernah mempedulikan aku. lalu sengaja aku hilang sengaja aku pergi menjauh. Aku coba delete semua kontakmu bahkan tak ada yg tertinggal. Aku ingin liat seberapa khawatirnya kamu seberapa kamu mencari aku yang tiba-tiba pergi dari hidupmu. Ternyata kau tidak pernah merasa kehilangan. Hadir atau tidaknya diriku tetap membuat hidupmu baik-baik saja, Sakit? ya itu jelas. Aku sakit, tapi kutahan sendiri betapa sakitnya dibuang kutelan paitnya tidak kau pedulikan. Ini konsekuensi yang aku dapat karna aku yang telah percayakan hatiku kepadamu. Terimakasih kau telah mengabaikan, segala janji segala omongan manis yang kau ucapkan padaku ketika dimasa terpurukmu aku kubur dalam-dalam. Sayang dengarlah, jika berada diatas membuat kamu lupa siapa yang selalu ada disaat-saat tersulitmu, siapa yang selalu mendukung segala usahamu aku memilih untuk tidak mengenalmu.

Perasaanku kini berubah, aku benci takdir yg mempertemukan kita entah sakit yang kau goreskan begitu dalam membuat aku begitu membencimu, sekarang mendengar namamu saja membuat emosiku naik pitam, ya aku selalu marah jika ada yang menyebut namamu. Aku selalu berdoa agar Tuhan menyadarkanmu dan aku berdo'a agar Tuhan tidak pertemukan aku lagi dengan sosok sepertimu. Kini ku dengar kabarmu kamu telah mempunyai kekasih baru mungkin kabar yang seharusnya untukku selama ini kamu kabarkan padanya. Mungkin juga dia prioritasmu ketika kamu jauh dari aku. Bagaimana bisa kamu memulai hubungan yang baru dengan orang yang baru? apa kamu sama memposisikan dia seperti aku dulu, janji apa yang kamu beri pada pasanganmu yang baru?

apapun itu, selamat sayang! aku biarkan karma menjalani tugasnya sendiri…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Aku tahu apa artinya sebuah kesedihan, aku pernah mengalaminya. Tidak ada yang bisa membantu selain terus menyibukkan diri dan membiarkan waktu menjadi obatnya