Ketahuilah Gelarmu Tak Menjamin Kesuksesanmu!

Gelar sarjana yang kita miliki tak menjadi landasan untuk menjadikan kita sebagai orang sukses. paradigma banyak orang beranggapan bahwasanya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi pula gaji yang didapatkan, dan dengan gaji tinggi yang didapatkan maka bisa diartikan sebagai orang yang sukses. karena sejatinya gelar hanyalah menjadi tittle bukan sebagai patokan untuk menjadi seorang yang sukses.

Banyak orang yang tak pernah mengenyam pendidikan tinggi namun bisa menjadi berhasil, bahkan memiliki banyak usaha yang sebagian besar karyawannya merupakan sarjana doktor. banyak orang yang tak pernah mengenyam dunia pendidikan tetapi memiliki anak buah seorang professor. dengan demikian gelar hanyalah sebagai sandangan semata yang apabila tak diiringi dengan skill yang kita miliki maka tak ada artinya nama sebuah sarjana ataupun gelar doktor.

Sebagian besar masyarakat sepakat jika anaknya berhasil mengenyam didunia pendidikan tinggi maka jalan kesuksesan akan semakin terbuka lebar, dengan berkuliah maka peluang kerja yang didapatkan akan semakin besar, ataupun dengan melanjutkan ke universitas favorit akan menjadi jaminan memiliki masa depan cerah. maka jika saya boleh menjawab semuanya adalah "TIDAK!!!"

Kuliah bukan hanya untuk mendapatkan gelar semata, kuliah adalah pembentukan karakter setiap mahasiswa, tempaan untuk menumbuhkan kapasitas jiwa seseorang. bukan hanya belajar dengan giat dengan berdiam diri berjam-jam belajar dan melihat layar laptop berhari-hari, BUKAN!!!. ada banyak dunia luar yang harus kamu pelajari, ada banyak ilmu yang harus kamu kuasai. bukan hanya ilmu pada jurusanmu, tapi ilmu bagaimana bisa beradaptasi dengan dunia masyarakatpun harus kamu kuasai.

Karena pada dasarnya memang setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda tinggal bagaimana kita bisa mengambil peran dan menempatkan karakter kita untuk kehidupan pasca kampus. superteam adalah hal yang harus kita bangun, didunia ini tak ada superman yang menjadi penyelamat, superman hanya ada pada dunia-dunia fiksi dahulu, yang ada saat ini adalah superteam. dan superteam inilah yang akan dibangun oleh setiap lulusan-lulusan perguruan tinggi, sarjana yang unggul, sarjana yang mampu menatap masa depan gemilang kelak setelah keluar dan menjalani kehidupan pasca kampus.

Mahasiswa ditempa dalam sebuah karakter yang unggul untuk bisa menempatkan dirinya dalam kehidupan masayarakat, cerdas dalam mengambil sikap, dan tepat dalam setiap pengambilan keputusan. cara-cara inilah yang membedakan antara kita dengan orang-orang yang tak pernah mengenyam pendidikan.

Kesuksesan seseorang ditentukan bukan pula dari kecerdasan, Daniel Goleman memberikan sebuah penjelasan yang masuk akal bagi kita, bahwasanya kesukesan terkait langsung dengan jalinan hubungan yang kita bangun dengan sesama, bukan pada seberapa pintarnya otak kita. "ini soal kecerdasan emosional" tegas Goleman.

So, ubah pola pikir kita dengan meyakinkan ijazah bukan sebagai jalan utama untuk menuju kesuksesan. Tujuan kita mendapatkan pendidikan adalah sebuah pembentukan karakter kerjasama, karakter yang cerdas, karakter yang tepat dalam bergaul dan mengambil tindakan yang baik.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

mahasiswa IPB departmen Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

37 Comments

  1. Novan Britianus berkata:

    kl d cetak untuk menjadi pekerja, brti salah masuk kampus kali…di dunia ini tuh harus ada 2 sisi, baik itu orang yang membuka usaha dan orang di fungsi managerial… fungsi managerial tentunya jika perusahaan besar butuh org dengan kualifikasi yang tidak abal”, jd ya wajar lulusan univ. bnyk yg di perusahaan…
    kl untuk wirausaha sih bebas… tp tentu beda cakupan pelebaran usaha berdasarkan tingkat pendidikan, kl untuk zaman dahulu persaingan masih minim, kl untuk zaman sekarang persaingan keras

  2. Maz Chans berkata:

    pendidikan tinggi gak menjamin orang py skill yg cukup. banyak mahasiswa kita yg tidak py skill. mereka mungkin berpatokan kuliah untuk “nyari” ijasah duank. setelah nyari krja dg ijasah yg mereka miliki.
    yg pada akhirnya mereka bekerja tidak sesuai kemampuan.