Manfaat Peta Okupasi Untuk Kamu yang Takut Salah Memilih Jurusan

Memiliki jenjang karir yang pasti menjadi dambaan bagi semua orang, dalam menjalaninya pun membutuhkan waktu dan kerja keras yang luar biasa. Namun tak jarang, bagi sebagian profesi yang belum memberikan kesejahateraan terkadang diabaikan begitu saja. Pertumbuhan ekonomi yang pesat menuntut sejumlah orang untuk berinvestasi sejak dini melalui pendidikan untuk mendobrak karir yang gemilang.

Persaingan antar sumber daya manusia semakin ketat, kompetensi, keahlian akan menjadi perhatian penting. Beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja sejumlah instansi kerap mengadakan pendidikan dan pelatihan untuk mengasah poin penting dalam menekuni profesi. Konon, kualitas tenaga kerja di Indonesia sendiri masih dibilang rendah dan belum mampu bersaing dengan tenaga luar, sehingga muncul opini publik menyoal minimnya lahan pekerjaan dengan jumlah lulusan yang kian meningkat.

Dari fenomena tersebut, akhirnya jurusan-jurusan di sekolah kejuruan yang kurang diminati dilapangan pekerjaan semakin sedikit mengeluarkan lulusannya. Pun dengan perguruan tinggi, juga mengalami hal serupa, padahal dilapangan pekerjaan sendiri membutuhkan lulusan yang konsen di bidangnya.

Hanya saja pengetahuan mereka mengenai prospek kerja di lapangan masih minim. Dilematis dialami oleh perusahaan yang bingung untuk menentukan bidang apa saja yang dibutuhkan dalam struktur di perusahaannya beserta kuantitasnya. Sedangkan bagi pencari tenaga kerja juga masih merasa bingung nantinya ia akan menjadi apa, dan spesifikasi pekerjaannya seperti apa.

Untuk menjawab kegalauan tersebut, sebenarnya industri maupun instansi pendidikan dapat menggunakan peta okupasi sebagai salah satu cara menjawabnya. Peta okupasi adalah peta yang menyusunan standar kompetensi, kualifikasi dan level kompetensi nasional dalam pengembangan secara.

Peta okupasi bisa menjadi tolak ukur untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas sumber daya manusia di Indonesia pada era persaingan regional maupun global saat ini. Caranya adalah dengan mengembangkan sistem sertifikasi nasional yang melibatkan seluruh sektor, baik pemerintah, industri, masyarakat sipil serta lembaga pendidikan dan pelatihan. Skemanya, satu bidang akan membawahi beberapa bidang lagi sehingga nantinya jelas.

Contohnya, dalam bidang komunikasi membawahi 10 area fungsi yakni : Animasi; Desai Komunikasi Visual (DKV); Fotografi; Kehumasan; Multimedia; Penerbitan; Penyiaran radio; Penyiaran TV; Periklanan; dan Perposan. Nah, sepuluh bidang ini nantinya dikerucut lagi lebih spesifik, seperti misalnya Fotografi, ada asisten fotografer fotografer junior, fotografer forensik, fotografer olahraga, fotografer model dan masih banyak lagi.

Dari gambaran tersebut, dikatakan bahwa tahapan profesi seorang fotografer bukan hanya terpaku pada memotret peristiwa untuk sebuah berita saja, namun banyak peluang didalamnya. Tidak hanya profesi, instansi pendidikan pun sebenarnya bisa menerapkan kurikulum sekolah ke dalam skema Peta Okupasi. Lalu apa saja sih manfaat dari peta okupasi supaya angka pengangguran muda di Indonesia menyurut?

1. Peta Okupasi dibuat berdasarkan Standar Nasional yang menyandingkan kesetaraan kualifikasi dengan kompetensi yang mumpuni dengan standar pekerjaan internasional.

Seseorang bisa memilih profesi yang ia geluti tidak hanya di Indonesia saja. Peta Okupasi nasional dirancang khusus, berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (KKNI) sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2012. Peta okupasi nasional disusun bersama oleh kalangan industri, asosiasi profesi, akademisi, serta kalangan pendidikan dan pelatihan. Kebayang kan, kalau perusahaan-perusahaan, dan sekolah atau perguruan tinggi sudah memiliki peta okupasi sendiri, resah dan gelisah mulai terkikis karena akan setara dengan tenaga luar kalau keahlian sudah tersertifikasi.

2. Memudahkan instansi terkait untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang prospek kerja kedepannya bagi seluruh tenaga kerja dan fresh graduates

Banyak orang tua yang khawatir setelah anaknya lulus "nanti kamu jadi apa?" "Itu jurusan apa?" "Jurusan kamu karirnya bakal bagus nggak?" Dalam menentukan jurusan sekolah, perguruan tinggi, hingga profesi tentu saja menjadi pertimbangan yang matang, ujung-ujungnya bidang ekonomi diburu, sedangkan bidang seperti pertanian kurang diminati. Padahal dengan pembuatan peta okupasi, ketidakseimbangan itu akan berkurang karena pemahaman akan sebuah karir yang jelas.

3. Mampu membaca peluang karir yang mudah dipahami dan dipelajari. Peta Okupasi memberikan spesifikasi sertifikasi jabatan dalam pengembangan industri dan pendidikan.

Di dalam Peta Okupasi, instansi terkait akan membuat 3 tingkatan utama dalam memilah karir. Dimulai dari madya, teknisi, dan ahli yang nantinya para lulusan akan mengetahui posisi dan apa yang harus dipersiapkan untuk menghadapi sertifikasi pada bidang yang ia geluti, sebab secara rinci setiap kebutuhan industri dan pendidikan akan berbeda tergantung bagaimana sertifikasi secara nasional.

So, jangan takut salah milih jurusan lagi ya. Sebenarnya istilah salah jurusan karena karir nggak sesuai dengan keinginanmu nggak salah-salah amat. Intinya kamu bisa mencari tahu lebih spesifik lagi bidang atau jurusan di sekolah atau kampusmu. Siapa tahu bidangmu itu sudah memiliki Peta Okupasi Nasinal yang sesuai SKKNI. Jadi nggak khawatir lagi untuk mendalami bidangmu dan berkarir sesuai passion mu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini