Nikmati Hidup, Kurangi Mengeluh, dan Mencoba Bersyukur!

Di balik senyum manis dan canda tawa terselip berjuta rasa luka kecewa yang sungkan untuk kita ungkapkan kepada orang, dengan satu alasan bahwa kita mampu bertahan. Entah pertahanan seperti apapun akan kita upayakan untuk mencapai puncak kemenangan. Meskipun, esensinya hidup adalah masalah, apakah itu berarti kita pasrah dan menyerah dengan masalah itu dan dengan tegas menyatakan bahwa ini adalah takdir Tuhan? Percaya pada takdir atau ketentuan Allah itu perlu dan bukan berarti kita menyalahkan aturan main-Nya.

Coba kita ingat sejenak…

Betapa besar nikmat yang sudah kita rasakan dan pastilah tidak ada kesanggupan bagi kita untuk melakukan perhitungan akan nikmat yang sudah diberikan. Yang patut kita lakukan sekarang adalah menjalankan perintah-Nya sebagai wujud syukur kita atas kasih sayang-Nya yang luar biasa nan sempurna.

Dia selalu ada di saat kita merana tak berdaya, memberikan arahan agar kita memperoleh jalan kebenaran dan jalan keluar saat kita dihadang pada suatu permasalahan. Pemberi pertolongan pertama saat kita mengalami cidera. Entah hati ataupun fisik ini dan Dia pula yang selalu memberikan kekuatan saat kita benar-benar merasa kesakitan dengan tuntutan hidup yang selalu mengedepankan kesempurnaan.

Ketika masalah itu diberikan seakan terasa berat dan menyulitkan. Teriakan dari perasaan yang terkadang berbenturan dengan pikiran dan keadaan membuat kita sadar betapa pentingnya masalah ini untuk segera diselesaikan.

Roda kehidupan memang selalu berputar dan perputarannya tak selalu sama dengan harapan. Tapi Tuhan memiliki perencanaan yang lebih indah untuk kebaikan hamba-Nya. Karena Tuhan telah berjanji, tidak akan memberi cobaan melebihi batas kemampuan umat-Nya. Keyakinan, doa dan usaha adalah modal utama untuk penyelesaiannya.

Kesedihan, kesulitan, dan kebahagiaan selalu berjalan beriringan dengan dibumbui berbagai rintangan dan kegundahan hati yang sering mengisyaratkan diri untuk berhenti.

Sadarkah kita akan semua ini?

Mari mulai benahi dan perbaiki diri. Selama kita masih diberikan kesempatan untuk menghirup udara di dunia. Selagi sehat dan pikiran dalam keadaan rapi tak berantakan. Renungkan, rasakan, kurangi penyesalan dan segeralah lakukan perbaikan.

Nikmati hidup Kurangi Mengeluh dan Mencoba Bersyukur!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis
Be

10 Mei 1996