Peristiwa Komunikasi dalam Olah Raga Freeletics

Sekecil apapun gerakan atau seberapa lama waktunya, berolahraga itu tetap baik, karena berolahraga membuat tubuh menjadi sehat. Tiap–tiap proses berolahraga memiliki banyak manfaat, bahkan hal yang mungkin dianggap sepele, seperti proses keluarnya keringat. Padahal keluarnya keringat membawa segudang manfaat yang mungkin tidak kita sadari, seperti detoxifikasi tubuh, melancarkan sirkulasi darah, membersihkan pori-pori kulit dan keuntungan lainnya.

Kita perlu menyadari pentingnya berolahraga. Namun, sebagian besar dari kita, menginginkan tubuh yang bugar tanpa ingin bersusah payah mendapatkannya. Karena itu, disarankan berolahragalah sesuai dengan model yang anda sukai. Dan yang pasti, berolahraga akan lebih seru jika dijalani dengan adanya rekan agar berolahraga tidak menjadi sebuah kegiatan yang membosankan.

Jika anda memiliki waktu dan anggaran yang cukup, anda bisa berolahraga dengan pergi ke pusat kebugaran. Atau mungkin, anda bisa mencoba bergabung dengan komunitas-komunitas olahraga. Seperti komunitas freeletics Bandung yang kini digandrungi oleh pecinta hidup sehat ala anak muda, khususnya yang menginginkan tubuh sehat namun tidak harus mengeluarkan banyak biaya.

Freeletics merupakan olahraga Calisthenics, yang artinya suatu jenis olahraga yang bertopang pada berat badan, tanpa memakai beban. Gerakan-gerakan freelatics sangat standar dan dikombinasikan dengan gerakan lainnya. Jika dilihat sekilas, gerakan freeletics cukup sederhana, karena gerakannya mungkin sudah sering kita lakukan ketika pemanasan sebelum melakukan olahraga berat. Namun, gerakan freelatics cukup intents dan padat dari satu gerakan ke gerakan lainnya. Olah raga ini menitikberatkan pada ketepatan gerakan, dengan waktu 3-5 menit disetiap gerakannya.

Komunitas freeletics Bandung dibentuk oleh sekelompok pegiat hidup sehat pada akhir tahun 2014. Perkumpulan ini biasa berlatih di beberapa tempat, seperti di Taman Saparua. Latihan freelatics biasanya dilakukan setiap hari selasa dan kamis, pukul 19.00, serta di Kiputih Satu pada hari sabtu, pukul 08.00. Namun jadwal tersebut tidak tetap, dan bisa berubah-ubah. Terkadang mereka menambah atau mengganti jadwal latihan berdasarkan permintaan para anggotanya.

Komunitas ini memiliki misi untuk hidup sehat bersama serta memfasilitasi penyuka olahraga yang terbentur oleh segala kesibukannya. Komunitas freelatics ini, kini telah memiliki anggota lebih dari 400 orang. Meski terbilang banyak, kekompakan para anggota terbentuk secara natural tanpa team building. Wah, kok bisa ya?

Tidak menghilangkan arti penting dari olahraga, mari kita ulas sejenak komunitas freeletics ini dengan perspektif ilmu komunikasi. Komunitas berasal dari kata komunikasi, yang berarti para pelaku sebuah komunikasi. Seperti yang kita ketahui, setiap manusia tidak bisa hidup sendiri. Karena, manusia selalu membutuhkan sebuah komunikasi untuk saling berinteraksi dengan manusia lainnya.

Seperti yang ditulis sebelumnya, komunitas freeletics ini sangat bagus untuk diikuti. Selain biayanya yang murah, olah raga freeletics ini juga bisa menjadi solusi bagi mereka yang memiliki rutinitas padat. Terutama bagi mereka yang hidup di perkotaan dengan kepadatan jalan dan gedung-gedungnya yang sudah tak asing lagi sebagai pendonor polusi udara. Untuk tetap bisa merasakan kehidupan yang baik, tentunya kita sebagai manusia harus bisa berpikir bagaimana cara agar kita bisa hidup dengan sehat.

Nah, dalam perspektif komunikasi maka proses berfikir itulah yang dimanakan komunikasi intrapribadi. Komunikasi intrapribadi yaitu komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang berupa proses pengolahan informasi melalui panca indra dan sistem syaraf. Dan kegiatan komunikasi yang satu ini, akan selalu terlibat selama proses kehidupan manusianya.

Proses komunikasi lainnya, yaitu disaat para pelaku komunikasi (anggota freeletics) memiliki keinginan untuk hidup sehat tanpa berbayar, kemudian ikut bergabung dengan komunitas freeletics, maka mereka telah mengambil keputusan untuk membuat peristiwa komunikasi. Sebagaimana alasan mereka berolahraga yakni agar tubuh tetap sehat dan bugar, sebuah tindakan komunikasi antar anggota pun memiliki alasan dan motif tersendiri bagi para pelakunya.

Sejumlah ahli mengelompokan motif orang berkomunikasi berdasarkan pada eksistensi individu, relasi antar individu, dan relasi antar individu dan lingkungan sosianya. Motif individu biasanya terkait dengan kehendak untuk mengekspresikan identitas diri dan mencapai tujuan perseorangan tertentu. Motif relasi antar individu saat berkomunikasi diarahkan pada keinginan untuk membina hubungan dan memberi makna pada hubungan itu. Sedangkan motif komunikasi berbasis relasi antar individu dan lingkungan sosial mengarah pada pemaknaan isi komunikasi dalam kehidupan sosial yang lebih luas.

Komunitas freeletics ini masuk ke dalam peristiwa komunikasi kelompok. Teori yang bisa menjadi tumpuannya yaitu Teori Perbandingan Sosial. Social Comparison Theory atau Teori Perbandingan Sosial yang dicetuskan oleh Festinger, menyatakan bahwa, komunikasi dalam kelompok berlangsung karena adanya kebutuhan-kebutuhan dari individu untuk membandingkan sikap, pendapat dan kemapuannya dengan individu-individu lainnya. Sudah jelas disini para anggota freelatics memiliki tujuan yang sebenarnya adalah sebuah kebutuhan tiap individu yaitu untuk tetap sehat dengan berolahraga. Dan kedinamisan sebuah komunikasi tidak menutup kemungkinan adanya perbandingan sikap, dan pendapat dari tiap-tiap anggota. Mungkin itulah yang menciptakan kekompakan antar anggota freeletics Bandung,meskipun memiliki lebih dari 400 anggota.

Jadi, kesimpulannya adalah setiap manusia akan melakukan interaksi sosial sesuai dengan alasan dan motif masing-masing individu. Dan setiap manusia mendambakan kehidupan yang sehat, tak terkecuali bagi mereka yang memiliki segudang rutinitas kehidupan. Salah satu solusinya adalah dengan melakukan olahraga freeletics, yang memiliki waktu relatif singkat. Olahraga freeletics bisa dilakukan sendiri di rumah atau bisa juga bergabung dengan komunitas freeletics Bandung agar tidak terasa membosankan. Jika anda memutuskan untuk bergabung ke dalam sebuah komunitas, maka anda akan menjadi pelakon sebuah peristiwa komunikasi yang memiliki tahapan dan dinamis.Tidak hanya ada di Bandung, komunitas pecinta olahraga freeletics ini sudah terdapat di beberapa kota besar, seperti di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan kota-kota lainnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis